P.s:diatas adalah perubahan penampilan tsuna.Kawahira membeku.
Anak yang dilihatnya berbeda,dia tau kalau itu masih anak yang sama tapi....penampilannya berubah.
Kawahira langsung menggenggam tangan kecil itu "Apa yang terjadi dengan penampilanmu?".
"Hm?"Senyumnya yang biasa terlihat diwajahnya.
"Ini"-kawahira memberikan cermin dan membawanya supaya tsuna bisa melihat wajahnya.
Yang membuatnya terkejut,tsuna menjatuhkan Senyumnya dan membuka matanya menatap cermin itu dihadapannya,dia mengangkat tangannya dan menyentuh wajahnya.
"Wajah,mata dan rambutku...berubah?"
"Ya....setelah kau tertidur,muncul kubah es biru bercorak hitam yang melindungi mu...dan aku tidak bisa melihat...kedalam...dan.."
"..Flame mu berubah.."
"Flame?"tsuna bertanya memiringkan kepalanya,mulai dari sini kawahira memantapkan hatinya memberitahu segalanya tentang dirinya,tentang mafia,arcabaleno,tri-ni-sette dan semua yang telah dia lakukan.Dan setelah itu terserah sky nya apa kah dia masih mau menerimanya.
Jadi,kawahira memberitahunya.
Tsuna kewalahan dengan informasi yang diterimanya....dia bingung tentang hal hal flame,arcabaleno,tri-ni-sette ini,dan fakta bahwa dia memiliki sky flame yang menerima segalanya dan terasa hangat.Tapi,dia merasa sebaliknya sekarang dia merasa dingin tapi yang menyejukkan ...langit yang luas tapi tidak menerima segalanya.Intinya dia kebalikannya,kecuali jika segel itu tidak dipasang.
Dia memang kewalahan....tapi dia bukan anak jenius demi apa apa,dia akan menjadi anak jenius jika bukan karena segel sialan yang ditempatkan bajingan tua itu.
Jadi intinya Tsuna mengangguk pada dirinya sendiri dan berbicara kepada kawahira "Ne,aku tidak peduli tentang masa lalu mu,saya hanya peduli fakta bahwa anda ada disini untuk saya dan saya menghargai itu
"Sudah kuduga ini karena orang tua itu..."Tsuna bergumam dibawah nafasnya,tapi kawahira mendengar itu.
"Orang tua?".
"Yah...saat ayah ku datang mengunjungi,dia membawa seorang laki laki tua dan yah sepertinya dia menyegelku"Tsuna mengangkat bahu.
"Apa....?"Kawahira entah kenapa mengeluarkan niat membunuh.
"Kenapa?-"sebelum tsuna melanjutkan kalimatnya,Kawahira memegang pundaknya.
"Siapa?,beritahu aku.Siapa nama orang itu?"-suara kawahira benar benar serius.
"Timotie"-kata Tsuna.
'Tunggu dulu.....apa?!' kawahira sadar sesuatu,dan kesadaran itu menamparnya tepat di wajah nya.
"Nama...keluarga mu adalah sawada?,sawada tsunayoshi?....."-kawahira bertanya yang diangguki oleh Tsuna yang telah memakai Senyumnya lagi.
"Sawada iemitsu?"kawahira bertanya sekali lagi,berharap pikirannya salah.
"Iya,itu 'ayah' ku"
'yah sialan,apa yang banjingan itu pikirkan menyegel langit?!'
Kawahira berusaha menahan niat membunuhnnya...dia benar benar ingin menghancurkan tubuh mereka membakar mereka ketanahhh.
Menghebuskan nafasnya berusaha mendorong pikiran gelap itu kebelakang kepalanya.
Sekarang dia memiliki langit,itu berarti dia harus memprioritaskan keamanannya.
Itu juga berarti dia harus menghapus jejaknya dari hidung penjaga vendice...mereka hampir beberapa kali menyusup...
Dan untuk mencapai hal itu dia harus meninggalkan langit kecilnya yg berharga yang baru saja membentuk harmonisasi dengannya di kota busuk ini...
'bagaimana ini?' pikirnya sambil mengeryit.
"Ne kawa-nii,jika anda ingin pergi..pergilahh aku akan tetap disini....aku akan menunggu,tapi berjanjilah tetap menghubungi ku"
Senyum tsuna dengan jari kelingking nya terangkat menunjukkan isyarat untuk kawahira berjanji padanya berjanji akan kembali."Aku berjanji,tapi itu untuk minggu depan..dan untuk sekarang mari kita tetap bersama" kawahira balas tersenyum.
Jadi kawahira berusaha menghabiskan waktunya yang ada untuk mengurus tsuna..dia tidak percaya meninggalkannya pada ibunya yang tidak berguna.
Dia mengajarinya semuanya bagaimana mengontrol apinya dan mengajari nya cara mengurus dirinya sendiri.Dia memberikan hatinya menghujaninya dengan cinta yang seharusnya anak" dapatkan di usiannya, cinta seorang ayah..cinta seorang kakak laki".
Sampai waktynya dia pergi..
"ini. " kawahira mengeluarkan telfon yang terlihat canggih..
"....Gunakan ini untuk mengghubungi ku"
Katanya lalu mengacak rambut tsuna."aku akan merindukan kan mu" tsuna akhirnya memeluk kaki kawahira karen tingginya yang belum cukup tinggi.
Kawahira mangangkatnya dan membawa nya dipinggulnya.
"Aku juga my cielo" dan menciumnya di dahi."Sampai jumpa lagi,amanlah"kawahira memberi salam terakhir sebelum menghilang dalam api kabut.
Seminggu berlalu
Tsuna kesepian,ya kadang kawa-nii akan menghubunginya..dan apinya masih terasa di hatinya...tapi tetap saja ini terasa sepi.
Dia ingin yang lain,dia ingin teman dia ingin familia yang selalu di bicarakan kawa-nii.Dia ingin membangun familianya sendiri,jadi dia berencana mencari di seluruh kota mencari teman yang layak..
Tapi,tidak ada yang sesuai harapannya.Sampai dia melihat seorang ravenette yang satu tahun lebih tua darinya berdiri diatas tumpukan mayat?.
'apakah itu mayat?,oh bukan'
Anak itu praktis menghebuskan kekerasan dan niat membunuh yang semakin terasa dengan kedua tonfa mengkilat yg di pegangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Flame
AcakApi tsuna disegel saat berumur 4 tahun,dan mempengaruhi api nya yang hangat tapi bisa membakar menjadi dingin dan membekukan bila ia mau. Dia berubah secara mental dan fisik Takdirnya tertulis ulang sejak penyegelan itu.