Camp (2)

43 6 0
                                    

Matahari yang tadinya memancarkan sinar teriknya kini perlahan mulai tenggelam. Meninggalkan secercah cahaya jingga yang begitu memanjakan mata. Hingga timbullah titik titik cahaya baru dari bintang di atas sana, dengan kerlipan cahaya indah menyinari dunia.

Angin berdesir lemah di sekitar an tempat Nevara mengadakan camp bersama teman teman alumni nya.

Tenda sudah terpasang rapi dan berjejer tujuh tenda untuk mereka tiduri malam ini. Masing masing tenda diisi dengan lima orang. Sedangkan saat ini mereka sedang mengadakan acara api unggun dan juga bakar ayam untuk santapan mereka malam ini.

"Cha, ayamnya di kipas lagi dong ah yang kenceng elah"

"Cintya! Jangan main HP mulu lu dugong bantuan gue bikin bumbunya."

"Johan, api unggun nya di perhatiin dong."

"Suryaaa!! Berhenti gangguan Lia, sini bantuin gue!!!"

"FELLIIIIII, BUMBUNYA MANAAAAAA"teriak Cintya.

"BENTAAR INI GUE MASIH NGAMBILNYA DOHHH." Sahut Felli dari dalam tendanya.

"Yurikaa, keluar lo! Jangan diem di dalem lo ah"

"Iya eh, lo juga Erika keluar ga lo, sini bantuin kita."

"Vano mana Kevano? Ah elah tu bocah satu."

"Bagooooosssss, jan ngegame mulu dong ahhh"

"Vara.. ayo bantuin bakar ikan."

"Edi mana Edi?"

"Mahen, saoloh lo dari brojol ampe sekarang kaga bosen main pou mulu? Bantuin kaga? Atau lo ga makan malem ini?!"

"MARSEEEELLLLLL, STOP MAIN BARBIEEE YATUHAN KENAPA LO PADA TAMBAH ANEH SEMUA SIIIII"

"Candra! Ini ayam yaoloh bukan Mic saoloh kenapa anaknya bapak Andre kaya gini si.."

"Surya jangan gangguin gue mulu bisa ngga sih?!" Teriak Lia sengit kesal dengan ulah Surya yang selalu asyik mengganggunya.

"Ngga bisa"sahutnya acuh tak acuh.

"Surya dohhh kesian tuh bocah ah." Kesal temannya yang merasa kasihan dengan Lia.

Kira kira seperti itulah kegaduhan yang terjadi saat ini.

Nevara yang sejak tadi masih berdiam diri di tendanya, merasa muak dan risih mendengar kegaduhan yang teman temannya ciptakan. Ia pun memutuskan untuk keluar tenda, bukan untuk membantu temannya, tapi untuk menenangkan otaknya barang sebentar.

Ia berjalan dengan langkah pasti, ia tak mendengarkan teman temannya yang sejak tadi meneriaki namanya. Ia hanya butuh ketenangan saat ini. Sebentar saja.

* *

Ting

Ponsel Nevara berbunyi dan satu pesan terlihat disana.

Gerro jelek ^~^
Lo dmn? Jgn jauh jauh ntar ilang!

Nevara tersenyum kecil membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh teman sejak brojolnya itu. Iya, Gerro dan Nevara sudah berteman sejak mereka masih kecil, hingga saat ini hubungan mereka masih baik baik saja, bahkan hubungan pertemanan mereka sangat erat. Saat Nevara merasa sedih ataupun butuh teman curhat, Gerro selalu ada untuknya, selalu siap mendengarkan setiap keluh kesah Nevara, selalu siap menjadi sandaran saat Nevara merasa rapuh, dan selalu siap mengulurkan tangannya setiap kali Nevara terjatuh.

AurrelieNevaraptricia
Iya.. lo gausah khawatir, Gue udah bukan Ara yang ingusan lagi hihi..

Nevara menghela nafasnya dan merenggangkan otot ototnya. Ia sedikit merasa kedinginan saat ini, karena memang udara disini agak dingin dan saat ini Nevara hanya menggunakan kaos putih dan kardigan.

Ia memeluk dirinya sendiri berusaha untuk memberikan kehangatan. Nevara masih merasa nyaman disini, ia tidak terlalu risih jika harus beramai ramai seperti teman temannya. Matanya melihat ke atas, arah dimana ratusan bahkan jutaan bintang bertengger disana, memberikan cahaya indah yang berbeda dari cahaya apapun. Bintang adalah benda langit yang unik menurutnya, bentuknya berbeda beda, bahkan sampai cahayanya. Ada yang kecil dengan cahaya yang minim, dan ada pula yang terang dengan ukuran yang lebih besar dari yang lainnya.

Mereka setia, setiap detik, setiap menit, setiap hari, dan selalu ada. Walaupun saat siang hari mereka dihalangi oleh cahaya Matahari Tapi mereka tidak pernah marah, tidak pernah mengeluh, dan tidak pernah pergi. Disaat cahaya cantiknya di tutupi oleh awan hitam, disaat cahayanya dikalahkan oleh sinar matahari, mereka tetap tersenyum setiap malamnya, menampakkan dirinya menemani sang langit gelap dan bulan yang sendirian.

Memberikan ribuan cahaya yang berkelipan diatas sana, dan Nevara menyukai itu.

Author juga.

Nevara menggosok gosokan telapak tangannya berusaha untuk memberikan kehangatan pada dirinya. Karena memang saat ini hari sudah semakin gelap dan suhunya pun semakin dingin.

"Shhhhhshhh, dingin banget lagi. Apa gue ke tenda dulu aja kali ya ikutan bakar bakar ayam biar anget?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Ia pun bangkit dari duduknya dan menepuk nepuk pantatnya yang sedikit kotor akibat tanah yang ia duduki.

Dan jauh berbeda dengan suasana dimana Nevara berada. Ditenda saat ini sangat menghebohkan. Pertengkaran antara Lia dan Surya yang tak kunjung usai. Perdebatan antara teman temannya yang semakin membuat keadaan di tenda semakin ricuh.

"Fel, ayamnya udah jadi nihhh" teriak Icha sembari menolak balikkan ayam panggangnya. Felli datang menghampirinya dengan nampan besar yang sudah berisi bumbu ayam bakarnya. "Taroh sini" titah Felli. Perlahan Icha pun memindahkan ayam bakarnya ke nampan.

"Gerro, Johan, Candra, sama Marsel tikarnya disiapin dulu buat kita duduk. " titah Felli kali ini pada teman laki lakinya yang langsung di angguki oleh mereka berempat. Felli kembali ke tendanya untuk mengambil sesuatu barang, ia menggerutu kesal pasalnya sejak acara dimulai tadi Nevara sama sekali tidak kelihatan batang hidungnya "iiiiii, si Vara mana sih iiih. Katanya reunian tapi dianga kaga nongol. Dasar setan" gerutunya kesal dengan sahabatnya itu.

Setelah barang yang ia butuhkan terambil, ia kembali ke tempat perkumpulan teman temannya. Dan saat ia kembali ia sudah melihat Nevara asyik bercanda gurau dengan Gerro.

Felli pun menghampirinya dan langsung memukul lengan Nevara gemas.

"Lo darimana aja sih?! Ngilang ae!!" Tanya Felli dengan kesal. Nevara hanya terkekeh pelan menanggapinya "hehe, Maafin deh. Tadi gue cuman jalan jalan sebentar kok" jawabnya dengan kekehan. Felli pun hanya memutar matanya malas menanggapi jawaban Nevara.

"Yaudah sekarang kita makan makan aja dulu, Abis itu baru kita lanjut ke acara selanjutnya." Jelas Felli yang langsung di angguki oleh teman temannya.

"GUYSS!! KITA MAKAN DULU." Teriak Felli memberitahukan teman temannya yang berada sedikit jauh dengannya.

"Yeyyyyy makaaaaaannnnnnnn" teriak Erika paling bersemangat daripada yang lainnya.

"MAKAN?? YEYYYYYYYYY" kali ini disusul oleh Lia yang begitu antusias.

"Eh, Vano mana??" Tanya Felli pada teman temannya sadar akan ketidak hadirkan Kevano.

"Gerro, Vano mana??" Tanyanya pada Gerro kali ini.

"Palingan lagi cari angin doang bentar. Dia kan paling gabisa lama lama dikeramaian" jelas Gerro. Semuanya mengangguk setuju, karena memang benar adanya.

"Vara, Lo cari Vano gih." Pinta Felli.

"Loh kok gue?" Tanya Nevara dengan bingungnya.

"Kan lo udah keluar tadi. Ya kemungkinan kan lo tau dimana tempat yang agak jauh dari kita." Jelas Felli. Nevara pun hanya mengangguk pasrah dan mulai mencari keberadaan Kevano.

• • •
TBC :))

MY PAINWhere stories live. Discover now