PART 6 || BINTANG DAN ZODIAK
*****
NIH!"Karla terjengit kaget,cewek itu menegakkan tubuhnya. Padahal tadi ia hampir terlelap jikap saja cowok paling menjengkelkan sejagad raya ini tidak bertingkah
"Ck! Apa lagi sekarang?" Desisnya,menatap jengkel Argha yang hanya menaikkan sebelah alisnya. Kapan cowok itu tidak bersikap sok keren?
"Baca, lalu pahami" Tukasnya
Karla meringis,menatap tanpa minat pada buku paket tebal dihadapannya. Cewek itu meraih pulpen,membuka lembaran demi lembaran denga ujung benda itu tanpa minat bertingkah seakan buku tebal dihadapannya adalah benda beracun
"Berhenti main-main Karla, baca yang bener" Argha mendumel kesal. Kapan cewek ini berhenti menyebalkan sehari saja?
Ini pertemuan keempat mereka. Masih belum ada perubahan,sedikitpun tidak ada. Karla tetap menyebalkan dan bodoh.
Mau Alde memberinya materi dari yang paling mudah sekalipun Karla tetap pelanga-pelongo
Tapi Karla tidak pernah lelah menguras habis kesabarannya. Cewek itu selalu berulah, mengerjainya,melakukan apapun agar Argha nenghentikan pelajaran tambahan ini.
Ditinggal mencari buku kurang dari semenit, saat kembali Argha sudah menemukan meja mereka kosong,Karla dan semua alat tulis cewek itu lenyap.
"Jagan kabur lagi,gue udah cape direcokin sama lo. Kalau lo sampai berani kabur,gue cepuin ke Bu Fika" Argha mendudukan dirinya disebelah Karla,fokus membaca buku miliknya. Kalau tidak diancam cewek itu pasti sudah ngacir keluar dari perpustakaan
"Tukang ngadu" Karla mendesis sambil menendang ujung kursi Argha, berusaha agar cowok itu terusik . Tapi Argha tetap tidak berkutik dari bukunya, cowok itu malah makin serius memberi garis-garis dengan pensil pada kalimat yang dirasanya penting
"Buat apa baca beginian, gue bukan mau jadi astronot tau" Karla bergumam sendiri,matanya menatap buku dihadapannya
"TEORI BIGBANG" kening Karla berkerut "Kaya nama boyband" gumamnya lagi. Cewek itu beralih menatap Argha disebelahmya
"Argha" ucapnya,Argha hanya berdehem tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku tebal di depannya
Dari posisi sedekat ini,Karla bisa melihat alis tebal cowok itu,bahkan sampai ke rahang,hidung, dan...
Sial pipinya merona saat menatap bibir Argha. Bibir itu terkatup rapat
"Berhenti natap gue, fokus sama buku lo Karla"
Karla kelabakan sendiri, cewek itu cepat-cepat membuka bukunya,membaca asal pada setiap tulisan disana. Mulutnya berkomat-kamit seperti menghafal seusatu
Dalam diamnya Argha melirik Karla,cewek itu. Sealalu ada tingkahnya
"WOW!" Karla memekik pelan,menatap gambar dihadapannya "Apaan neh!" Ujarnya heboh sendiri
Argha mengusap pelan pelipisnya,baru saja dipikirkan sekarang cewek itu pasti akan berulah lagi
"Mantep banget anjayy" Karla mengangkat bukunya "coba deh liat Ga! Mantep kan?" Karla menyodorkan buku tebal itu dihadapan Argha
'Iya" ujarnya Argha sekenanya,tidak berlebihan seperti Karla
"Ini namanya..." kening Karla berkerut,ketika judul pada buku itu malah sobek,Karla tidak tau apa nama benda yang dilihatnya tadi "loh, siapa yang nyobek judulnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD.
Teen FictionCatatan untuk orang-orang sempurna disekitar saya, catatan untuk berlian diluar sana. Berlian yang tidak pernah dapat di imbangi dengan kerikil jalan. Untuk Laskar, sebagai definisi bahagia, Argha sebagai definisi sempurna, Alde sebagai definisi se...