besik.

482 99 28
                                    

Satu kata yang langsung muncul di kepala setiap murid SMP Tanpa Nama dari kelas 7 sampe kelas 9, bahkan guru, kalau denger nama Haruto pasti 'ganteng'. Ya, kan?

Yang bilang nggak, sini maju luh.

Haruto jadi terkenal sesekolah itu karena dia suka cari perhatian alias Caper. Contohnya, masih jam kbm, doi jalan-jalan di lorong sambil atraksi topeng monyet dan teriak-teriak gak jelas. Padahal udah sering ditegur tapi tetep gitu terus.

"Capek ak tu. Untung dia cogan." ㅡguru.

Lagi-lagi, dia sering bolos kelas. Kalau ditanya kenapa, dijawabnya, "Saya nih udah pinter, bu. Lagipula ibu dibayar tanpa perlu ngajarin saya. Enak, kan?"

Auto tampol.

Oh iya, fyi, Haruto masih duduk di kelas 9. Lebih spesifiknya kelas 9 A. Heran, gak? Heran dong, fufufu. Blangsak gini Haruto beneran pinter sampai dapet juara kelas dan masuk juara paralel. How to be himಥ_ಥ

Nah, ceritanya sekarang Haruto punya rival. Rivalnya dari kelas E, namanya Park Jeongwoo.

Biasanya, Haruto bodoamat sama siapapun yang mau ngalahin dia. 'Toh, akhirnya ga bakalan berhasil,' katanya.

Tau-tau, semester satu kemaren, Jeongwoo berhasil ngerebut posisi umum satu dan nurunin peringkat Haruto jadi umum dua.

"Nyet, seriusan lo jadi umum dua?" tanya Jihoon, alumni SMP Tanpa Nama, kakak kelasnya dulu. Haruto ogah-ogahan menjawab, "Ya."

Mereka, Jihoon, Yoonbin, dan Jaehyuk, sekarang lagi ada di rumah Haruto mau mabar pabdji sekalian kangen-kangenan.

"PppffFftfFtTtㅡ Mampusin jangan?" Jihoon langsung kena tabokan Haruto.

"Adooh! Ganas, ih, kamu. Oppa gasuka!" Gantian Yoonbin yang nabok Jihoon. Padahal tabokan Haruto masih sakit, udah ditabok lagi aja. 'Dd tuh gabisa diginiin, hiks,' ㅡJihoon.

Jaehyuk yang merasa terkucilkan akhirnya nanya, "Siapa yang ngalahin, de?"

"Anak cupu dari kelas 9 E, Park Jeongwoo," jawab Haruto malas. "Yang ngikutin gue kemana-mana dulu waktu kelas 7. Tau?"

"Gue pernah denger namanya, lupa mukanya. Lo ada foto dia?" Jaehyuk makin kepo karena dia rasa dia kenal sama orang yang namanya Jeongwoo.

"Siapa? Jeongwoo? Ga punya. Kalo mau tau, cari sendiri. Instagaramnya @ jwoopr," jawab Haruto lancar dan cepat tanpa mengalihkan pandangannya dari game.

"Jeongwoo yang buluk itu?" tanya Jihoon sambil memejamkan mata mengingat-ingat. Malah, kena tabok Yoonbin lagi. "Apasih lo, banksat?" geram Jihoon.

"Muka lo biasain, su," kata Yoonbin dengan wajah datarnya.

"Napa muka gue? Emang dicetaknya gini dari lahir, lo bisanya iri doang sih." Jihoon megang muka dia, takut beneran ada yang aneh.

Disela bermain game, Haruto mendapat satu notifikasi dari Instagaram. "Anying, napadah pas gue asik main game dia posting."

"Siapa, To?" tanya Yoonbin. Tumben nanya, biasanya mana peduli sekitar.

"Gak ada," jawab Haruto pelan. Tiba-tiba Haruto membanting handphonenya ke kasur. Untungnya tidak mantul sampe jatuh ke lantai. "Woi, kita kalah, bego. Pergi aja lo semua, gue ngantuk." Haruto membukakan pintu kamarnya.

"Kamu sendiri yang bikin kita kalah! Tega kamu, mas!" Jihoon dengan segala kecringeannya langsung ditarik Yoonbin dan Jaehyuk keluar kamar. "Kita pulang, To. Besok-besok main lagi," pamit Jaehyuk.

Emang Jaehyuk doang yang waras.

Sebenernya Yoonbin tau kalau Haruto pasti sengaja bikin tim kalah biar gamenya selesai dan sengaja ngusir mereka gara-gara notifikasi itu. Tapi ntah itu notif apa dan dari siapa, nanti Yoonbin cari tau sendiri. 'Aku anak efbeai.' ㅡYoonbin.

[a/n]

Makasih udah baca! Kalo ada taypograpi maaf ya. Menurut kalean gimana Menurutku sendiri gajelas hft.

Ayo kasih aku saran!

"Aku gabaca, aku make masker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku gabaca, aku make masker."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rival. | HaruwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang