SATU

177 17 18
                                    

Seorang gadis berparas cantik dengan rambut panjang yang sengaja di gerai membuatnya semakin menawan. Derap langkah kaki yang menggema di koridor kelas XI membuatnya menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam. Kulit putih yang mulus mengesankan bahwa dia adalah seseorang yang selalu merawat dirinya dengan sangat hati-hati. Lorong demi lorong ia lalui dengan wajah yang selalu ceria, menampilkan senyum yang sangat indah. Namun, tak seorang pun yang mengerti arti dari senyuman tersebut. Senyuman seseorang tak selalu menunjukkan bahwa mereka bahagia. Terkadang, dibalik senyumannya seseorang terdapat luka yang tak terlihat. Bisik bisik mulai terdengar ketika ia melewati kelas XI IPS-1

"Itu bukannya Vania ya?"

"Lah itu calon bini gue kok nambah cantik aja si, jadi pengin karungin terus bawa ke ranjang deh"

Wah mesum!

"Vania Shalsabilla Putri bukan si?"

"Ho'oh. Nambah cantik aja ya abis di LA"

Vania Shalsabilla Putri yang biasa di panggil Vania. Dia kelas XI IPS-2. Vania yang mendengarkan kata kata itupun hanya tersenyum. Senyum yang sangat tulus dan indah sekali. Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh hati pada Vania.

Saat Vania akan berbelok menuju ke lorong kelasnya. Tiba-tiba...

Brakkk!!!

Vania menabrak seseorang yang sedang membawa banyak buku. Wajah seseorang itu sangat asing baginya. Semenjak ia bersekolah disini, dia tak pernah mengenal atau bahkan berpapasan dengannya. Apakah dia murid baru? Atu memang karna Vania yang selalu sibuk dengan urusannya sehingga tak mengenal orang tersebut.

"Eh, eh maaf maaf. Gue ga senga--" Ucap Vania

"Gak papa" Potong cowo tersebut

"Biar gue ban--"

"Gak usah"

Nih orang kalo gue ngomong di potong terus. Tau tata krama gak si?!!? Batin Vania

"Tapi buku lo berantakan gara-gara gue"

"Gue bisa sendiri" ucapnya ketus.

Bukan Vania jika ia tidak memenangkan perdebatan. Apapun masalahnya, sebesar apapun, sekecil apapun, ia akan tetap bersikukuh dengan pilihannya.

Vania pun mulai mengambil sisa dari buku yang berserakan. Dia mengambilnya dengan sangat cepat tapi tepat!

Deg!

Mata mereka bertemu. Bola mata biru milik cowo tersebut mengunci pergerakan mata Vania. Hingga beberapa detik kemudian, cowo tersebut memutuskan kontak mata tersebut. Lalu, dia pun berdiri tanpa memperdulikan Vania yang masih diam membisu.

Vania pun ikut berdiri, dia menepuk rok bagian belakangnya yang kotor karena tadi terduduk di lantai. Setelah Vania berdiri tepat di depan cowo tersebut. Dia membaca nametag nya

Devan Pratama.

Oh, jadi ni anak namanya Devan? Namanya keren sama kek orangnya. Ganteng! Eh, eh apaan si lo Van! Tadi lo bilang apa? Ganteng? Gan-teng? GANTENG KATA LO?!!? Oke lo sarap Van. Batin Vania.

Lalu cowok tersebut meninggalkan Vania sendiri. Vania pun hanya memandang punggung sang cowok dengan tatapan penuh tanya.

"Aneh," gumam Vania.

***

Kantin merupakan tempat favorit bagi para pelajar. Mengisi perut sampai kenyang bahkan ada juga yang sambil menari-nari diatas meja kantin.

Najwa yang akrab dipanggil Nana itu sedang berjoget ria diatas panggung (meja kantin) yang ditemani dengan Pranda. Tak lupa juga alunan musik yang dimainkan oleh Viki. Sedangkan Vania? Dia bertugas menjadi vokalis. Memang, perlu di acungi jempol kalau suara Vania itu sangat bagus.

Jrengggg!!!

"MAAFKANKU KALI INI HARUS PERGI"

"MENINGGALKAN KAMU YANG AKU SAYANGI"

"BANYU MOTO IKI MILI NGURAS ATI"

"KELINGAN TRESNAKU ORA DIRESTUI"

"Ho'a- Ho'e!!" Teriak Pranda dan Nana.

Kini suasana kantin menjadi makin ramai dengan acara receh yang di gelar oleh 'Ader Band'. Petikan demi petikan dan alunan suara yang memenuhi kantin menjadi peluang besar. Kapan lagi bisa konser begini? Kegaduhan, kericuhan terjadi saat ini. Banyak murid yang sudah berjoget ria diatas meja kantin bahkan ada yang membentuk gerombolan. Bisa kalian bayangin seperti apa?

"MAMA PAPA MAAFKAN AKU YANG TAK BISA MEMBAWA CALON MANTUMU MULIH"

"ASEKKKKKK!!!"

"GOYANG TEROSSSSSS"

"AAAAA...AISYAH AKU JATUH CINTA"

"ENAK SUSU NYA MAMA MAMA"

"BAWA GUE AJA! UDAH GANTENG, BAIK HATI, TAJIR PULA"

"YEEE...APAAN!! LO MAH BULUK"

"ASOYYYY DI GEBOYYY"

"SAWER MANG!!!!"

"ASIK ASIK JOSS!!!"

"DANGDUT ICIKIWIR DANGDUTTT"

Dan masih banyak teriakan yang menggema di kantin. Para siswa dan siswi yang tidak ikut joget pun hanya geleng geleng kepala saja akibat kelakuan yang absurd dari mereka semua.

Tak ada satupun dari mereka yang menyadari bahwa ada sepasang mata yang menatap intens ke arah Vania.











































Holla!!Back lagi bersama MarmutMerahJambu

Gimana hayo cerita ini?

Seru?

Gaje parah?

Partnya dikit? Haha enggak kok.Sebenarnya ini panjang cuma kaliannya aja yang bacanya cepet karna pengin tahu part selanjutnya😆😆




Jan lupa votmen ya!!

Votmen dari kalian sangat berharga!!

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang