P R O L O G ✨

50 9 0
                                    

Tes tes tes

Air hujan itu mengenai genteng sekolah dan mengalir jatuh mengenai telapak tangan seseorang yang memang sengaja ingin bermain air. Ia suka hujan, seperti namanya.

Raina Avilia

Walaupun ia suka hujan, ia tidak mau satu orang pun memanggil nya Raina. Itu mengingatkan ia tentang masa lalu nya bersama cowok brengsek yang tak mau ia ingat lagi.

"Woi!"

Avilia tersentak kaget. Cowok di hadapannya itu hanya cengar-cengir menahan tawa.

"Apaansi? Ngagetin aja lu" ucap nya sensi. Cowok itu terkekeh melihat sikap lucu Avilia. Ia menjadi gemas, dan mencubit pipi gembul itu.

"Makanya jangan melamun terus, Avilia" ucapnya gregetan masih dengan mencubit pipi Avilia hingga memerah. Ia mencoba melepaskan namun tenaga cowok itu cukup kuat.

"Lepasin!!! Sakit Gavinn!!"

Karena kasihan akhirnya ia melepaskan cubitannya. Pipi Avilia seketika menjadi merah, tangan cewek itu mengusap pelan pipi nya yang sudah menjadi santapan cowok gila di depannya.

"Idiot, gak jelas banget sih lu. Dateng tiba-tiba ngagetin, langsung nyubit lagi. Gak jelas banget, kaya hidup lo" balas nya sengit lalu pergi masuk ke kelas nya.

Cowok bernama Gavino itu hanya terkekeh melihat Avilia pergi. Mungkin semua orang menganggap mereka sebagai sahabat, tetapi Gavino merasa ada yang berbeda. Ia sudah menganggap Alivia lebih dari sahabat.

TO BE CONTINUE ❌

After LeavingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang