Kan ku beritahu sebuah rahasia
Saat hari ini tiba
Dimana, ada hati yang kembali berbusanaNiqabku Duniaku
★★★
Sepulang sekolah tadi Zalfa hanya diam dikamarnya sambil membolak balikan buku biologinya, perlu digaris bawahi, hanya membolak balik tanpa membacanya. Pikirannya berkecambuk pada masa lalunya
Flashback on
"Hujan!!" Ucap seseorang disebelah Zalfa yang membuatnya mengalihkan pandangannya ke arah seseorang tersebut
"Ya gue tau ini hujan, lah terus kenapa?" Jawabnya asal sambil kembali mengalihkan pandangannya kedepan, pura pura tak acuh padahal hatinya berkecambuk antara senang, malu, dan entahlah bagaimana...
"Mau gue anterin pulang ga?" Ucap laki laki itu yang diyakini bernama Ghery.
"Gausah, kalo lo mau bantu gue, tinggal pesenin grab aja gampang, soalnya hape gue mati" Ghery sedikit terkekeh mendengar penuturan gadis di depannya ini, pasalnya ia tanpa gengsi dan malu memintanya untuk memesankan grab untuk mengantarnya pulang, huuh padahal enakan diantar oleh Ghery udah ganteng, tampan, laah apa bedanya ganteng sama tampan ya? Yaa pokonya perfect lah, tapi ia malah meminta di pesenin grab, aneh pikirnya.
"Udah gue pesenin"-Ghery
"Lah terus lo ngapain masih disini? Nungguin gue bilang makasih ya? Makasih" ucap Zalfa yang masih tidak mau menatap Ghery
"Gue mau nungguin lo nyampe amang grabnya dateng lah" kalau bukan di halte umum seperti ini, pasti Zalfa sudah guling guling nyampe salto, tapi sayangnya ini tempat umum jadi Zalfa hanya pura pura tak peduli dengan apa yang di katakan oleh Ghery
Doooooor.......
Flashback off kepaksa
"Ish abang, hobi banget dah bikin gue kaget" sungut Zalfa masih dengan muka kesalnya
"Hayo loh lo lagi mikirin apa nyampe gue liat lo senyum senyum sendiri, kasian tu buku biologi lo PHP-in" ucap Raffi yang membuat Zalfa mengernyit
"Apa hubungannya? Tau ah lo gajelas, gue males jadinya,hussss huss pergi pergi gue mau belajaaaaaaar" Zalfa mendorong dorong Raffi agar keluar dari kamarnya, Raffi yang di dorong pun tidak menolak
"Benernih mau gue keluar? Padahal gue udah beliin lo novel terbaru" ucapnya sebelum benar benar keluar dari kamar Zalfa, yang seketika tangannya di tarik oleh Zalfa untuk kembali masuk ke kamarnya
"Novel?? Emang lo yang paling ngerti gue bang, gue tambah sayang deh jadinya" Mendengar itu Raffi hanya mendengus kesal sambil menyerahkan paper bag yang pasti isinya adalah novel dan membuat Zalfa jingkrak jingkrak seperti orang waras bahagia
"Ambil aja tuh, sekalian makan nyampe kenyang" -Raffi
"Lo ikut bahagia ternyata bang? Gue terharu, betapa beruntungnyaa gue punya abang kaya lo"-Zalfa
"Lama lama gue budeg disini" ucap Raffi yang kemudian pergi meninggalkan Zalfa yang masih girang dengan novel barunya
..............★★★..............
Z
alfa berjalan cepat dikoridor sekolahnya ini masih pagi sebenarnya teman temannya juga banyak yang belum datang tapi ini adalah jadwal piketnya jadi yaaaa mau gimana lagi? Ia harus bangun lebih awal dan berangkat lebih pagi
"Oi ninja......" Mendengar itu Zalfa semakin mempercepat langkahnya
"Lo budek ya" ucap seseorang itu kembali, Zalfa tetap tak mau berhenti, sampai seseorang menarik tas punggungnya sehingga ia terhuyung ke belakang
"Gue manggil lo, lo budek apa pura pura budek hah?Btw... Gue penasaran sama muka lo, heran deh gue mau aja lo make tuh kain emang ga panas apa? lo jelek ya?" Ucap laki laki tersebut sambil menarik paksa cadar yang dikenakan oleh Zalfa, untung saja Zalfa kuat menahannya hingga cadarnya itu tidak terlepas dari wajahnya
"Lepasin ga? Lo siapa sih gue ga kenal sama lo, mending lo jauh jauh dari gue, emang, muka gue jelek, mau lo apa hah?" Teriak Zalfa disertai isak tangisnya sambil mempertahankan cadarnya yang masih saja ditarik tarik oleh lelaki itu
"Oooh lo ga kenal gue" ucapnya sambil menyilangkan tangannya di dadanya, Zalfa cukup bernafas lega laki laki itu tak lagi menarik narik kain yang menempel di wajahnya
"Ghibran, nama gue Ghibran" ucapnya yang sama sekali tidak digubris oleh Zalfa
"Gue harus piket jadi tolong jangan ganggu gue" ucap Zalfa kemudian pergi meninggalkan laki laki itu yang masih dengan senyum devilnya
............★★★............
Taman belakang sekolah adalah satu satunya tempat yang pas untuk menangkan diri, Zalfa tidak memberitahukan kedua teman dekatnya kalau ia pergi kesini, ia terus saja menangis bahkan ini sudah hari ketiganya seperti ini tapi ia masih belum terbiasa juga rupanya
"Gue ga kenal lo yang sekarang" suara itu sukses membuat Zalfa menghentikan tangisnya, sebelum akhirnya kembali pecah
"Kenapa?? Lo juga jiji sama gue? Lo mau jelek jelekin gue? Mau bilang gue teroris lah ninja lah dan apapun itu terserah lo, silahkan, tapi sekarang aja biar gue sekalian sakit hatinya" ucapnya disela sela tangisnya, Ghery terkekeh mendengar pengungkapan gadisnya itu.. eh ralat mantan gadisnya itu
"Gue ga masalah dengan penampilan lo yang sekarang, tapi jujur gue heran, lo cengeng Zal, lo jadi gampang nangis sekarang, kenapa??" Ucap Ghery kepada Zalfa yang masih setia membelakanginya
"Kenapa?? Lo nanya kenapa? Gue tau gue alay tapi coba lo ada di posisi gue, sedih Gher jadi gue tuh" Ghery ingin sekali tertawa bahkan mukanya sudah merah karna ia menahan tawanya, bagaimana tidak nada suara Zalfa yang terkesan jiji namun lucu itu cukup menggelitik perutnya, memang Zalfanya tidak berubah
"Yah gue gabisa ngasih solusi lain selain sabar, jadi lo sabar aja ya lo masih punya 2 sahabat lo dan......gue"
...................★★★....................
Maaf ya masih suka rada ga jelas gitu, berharapnya si kalian nge vote biar tambah semangat ngetik, hehe jangan lupa komenannya yaaaaa makasiiiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Niqabku Duniaku
Teen FictionCinta....... Yang membuatku lupa Luka selalu hadir dibelakang tawa Mengapa harus kecewa?? Padahal ku tak tau siapa yang meraja Rindu??? Rindu mana yang kau maksud? Berhentilah, cukup berhenti Agarku tak terlalu bermimpi Aku hanyalah hati yang sedang...