Part 2 : Menuju Qinghe

498 56 7
                                    

Halo ~ sudah lama aku tidak update nih. Maaf ya (・・; author sibuk sama realita ^_^"
Kali ini author update part 2 yang ntah napa masih sedikit ragu-ragu sama judul nya.
Sesuai saran kemaren, yang italic (huruf miring) menunjukkan masa lalu ya. Dan belom ada adegan R-18 nya. Jadi harap bersabar..

Selamat membaca ~

_______________________________________

Angin lembah perlahan berhembus. Bulan menerangi malam dengan sinar lembutnya. Suasana sunyi dengan bunyi air terjun menghiasi malam di Gusu.

Dua orang pemuda sedang duduk di meja masing-masing, memandang buku dan gulungan yang ada di hadapan mereka. Dua pemuda itu adalah kakak beradik yang terkenal di Gusu Lan, Twin Jade Lan, Lan Xichen dan Lan Wangji. Walaupun hari sudah malam, mereka masih berada di ruang belajar yang remang-remang dengan pencahayaan hanya dengan beberapa lilin. Sementara sang kakak, Lan Xichen sedang membaca gulungan puisi, sang adik Lan Wangji masih sibuk menulis. Sesekali Lan Wangji memandang ke luar jendela, melihat bulan dengan mata sendu seolah dia sedang merindukan seseorang. Perlahan dia membuka buku nya dan diambillah selembar kertas diantara selipan halaman di bukunya. Dia pandangi dengan seksama kertas itu. Kertas itu tidak lain lukisan dirinya yang digambar dan didapat dari Wei Wuxian.

"Wangji.." Panggilan sang kakak tidak digubris.
"Wangji..." Panggilan sang kakak tetap tidak digubris. Lan Wangji masih saja memandangi kertas lukisan itu dengan seksama seolah-olah dia berada sendirian di ruangan itu dan di dunianya sendiri. Pintu ruang belajar terbuka, terlihat pria separuh baya yang selalu mengelus-elus jenggot nya seraya masuk dengan langkah perlahan. Dialah Lan Qiren, paman dari kedua kakak beradik Lan ini.

"Wangji.. Xichen..." Panggilnya dengan nada pelan. Lan Xichen sudah berbalik arah menghadap Paman Qiren dan membungkuk hormat, tetapi tidak dengan Lan Wangji. Dia masih melihat kertas lukisan itu. Paman Qiren merasa sedikit marah, 'ada apa dengan keponakannya ini? Tumben sekali dia bersikap kurang sopan dan melamun seperti itu.' *ehem . Wangji langsung tersontak kaget. Pamannya berdehem. Segera ia letakkan kertas itu, menutupnya dengan buku lalu membungkuk hormat pada pamannya.

"Selamat malam paman." Ucapnya

"Kau kenapa Wangji? Ada apa dengan kertas itu sehingga membuat mu melamun seperti itu?"

"... maaf.. paman"

.......

"sudahlah. Wangji, Xichen.. baru saja aku dapat surat dari Ketua Jiang Fengmian."

"surat? Tentang apa paman?" sahut Xichen.
Paman Qiren segera mengerutkan dahinya, dia merasa sedikit kesal.

"Sepertinya mau tidak mau aku harus meminta maaf pada Wei Wuxian. Di surat itu tertulis bahwa perkelahiannya dengan Jin Zixuan bukanlah kesalahan Wei Wuxian. Itu karena keangkuhan dan sikap arogan dari Jin Zixuan. Tapi jika dilihat dari segi aturan Gusu yang berlaku, mereka berdua sama-sama bersalah. Jadi aku ga peduli. Jiang Fengmian akhirnya membatalkan pertunangan Jiang Yanli dengan Jin Zixuan. Dan dia menyarankan ku untuk mengirim kalian ke Qinghe minggu depan." ujar paman Qiren.

"Qinghe? Untuk apa paman?"

"Menurutnya sekte Qinghe Nie sangatlah kuat. Dengan belajar bela diri dan pertahanan ala Qinghe, mungkin bisa menambah kekuatan dan kemampuan pertahanan kita. Bila dikaitkan dengan masalah Klan Wen, memang sebaiknya kalian memperdalam ilmu lagi disana." Lanjut paman Qiren.

"bukannya kemampuan pertahanan yang terbaik ada di Yunmeng Jiang? Kenapa ke Qinghe?"

"melihat dari segi penyerangan dan pertahanan menyeluruh, Yunmeng Jiang memang terbaik. Namun dari segi ketahanan fisik dan pertahanan individual nya, Qinghe Nie yang terbaik. Yunmeng Jiang terkenal dengan perisai lotus yang dapat menahan segala penyerangan dari luar, memang tak terkalahkan. Hanya saja bila ada penyusup dan menghancurkan formasi, perisai itu lenyap seketika. Klan Wen adalah klan yang licik. Bisa saja mereka menyusup dan menghancurkan formasi dengan brutal menghancurkan Jindan mereka. Menurutku Jiang Fengmian ingin agar Generasi muda seperti layaknya kalian agar dapat menangkal segala tindak licik dari klan Wen. Setidaknya bisa mempertahankan kalian dari Core-Melting hand, Wen Zhuliu. Ku dengar dia cukup ahli dalam bela diri. Akan susah kalau kalian minim ilmu bela diri. Lagipula bela diri berbeda dengan ilmu pedang." Ucap paman Qiren panjang lebar seraya mengelus jenggot nya.

Let Me Inside Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang