Padamu yang tengah terbang dan belum kembali,
Kalau bukan setia, apalagi nama perasaan ini?
Ketika sendiri, dalam bayangan hanya kamu.
Ketika bersama yang lain, hati kembali padamu.
Ketika tidak ada hal lain yang terpikirkan, melainkan kamu.
Ketika...
Kalau boleh, aku akan menceritakan sebuah kisah tentang aku dan perjuangan cintaku. Terlihat lebay memang, bahkan bisa dianggap kisah romantis para remaja yang sedang dimabuk kepayang.
Tidak ada yang salah dengan semua persepsi orang, nyatanya kisah kami begitu berharga hingga rasanya ingin berlangsung selamanya. Selama-lamanya.
Perkenalkan, Aku Mia Azalea, umur 21, seorang gadis penyuka warna merah dan pengagum berat cappuccino.
Kisah ini tidak kompleks, bukan tentang keluargaku, kehidupan sekitarku atau sahabat-sahabat yang menyayangiku. Kisah ini hanya berkisar tentang aku dan Alfa Nugraha, lelaki yang tengah menyandang gelar sebagai kekasihku, umur 25, penikmat kopi pagi hari dan sosok tangguh seperti pangeran dalam negri dongeng yang selau siap membantuku bangun ketika aku jatuh, menghadang segala rintangan bersamaku, dan berkeinginan kuat untuk hidup menua bersama, selamanya.
Tapi percayalah, dalam perjalanan menuju bahagia, banyak sekali hal yang perlu dilakukan, persiapan yang matang ketika nantinya badai menghadang, bahkan harus sekuat baja ketika jarak dan waktu mengambil alih kebersamaanku dan Alfa.
Teruntuk kalian, hati yang belum pernah merasakan betapa cinta ini adalah perjuangan, jarak adalah sesuatu yang bisa kalian perhitungkan suatu hari nanti. Oh, jangan salah paham dengan keadaan yang kalian dapati, untuk saat ini atau untuk kedepannya, bukankah kita tidak tahu bahwa bagaimana takdir membawa arus kehidupan? Silahkan percaya atau menganggap jarak adalah omong kosong saja. Karena menurutku, sedekat apapun ia, kadang terasa jauh karena tak ada sapa didalamnya.
Teruntuk kalian, yang pernah atau tengah merasakan betapa jarak seakan menjadi momok jahat yang membuat kalian terpisah dari yang dicintai. Percayalah, ada saat dimana jarak itu begitu baik. Kenapa? baik bukan berarti mendekatkan kita padanya lagi, mempertemukan yang sudah lama terpisah, tapi jarak juga bisa membuktikan betapa setianya ia, betapa ia berjuang sedemikian rupa untuk bisa kembali ke pelukan kalian.
Ada banyak hikmah yang bisa terurai.
Seperti ini, seperti kisahku yang entah kapan waktu bisa memperpendek jarak antara aku dan orang yang aku cintai. Tapi, yang terpenting saat ini adalah, aku percaya padanya untuk setia berjuang bersamaku demi mencapai bahagia selama-lama-lama-lamanya. Biar saja orang-orang menganggap klise impianku, mungkin mereka belum tahu saja, kadang tujuan hidup berawal dari mimpi yang dipupuk dan diperjuangkan setengah mati.
Aku akan menceritakan padamu, betapa indahnya mencintai, dengan jarak dekat maupun jauhnya tidak bisa kau ukur dengan mata, tapi tetap terasa di hati.
Aku akan menceritakan padamu, awal aku mencintai dan dicintai, dengan segenap rasa dan keteguhan jiwa.
Aku akan menceritakan padamu, apa itu sakit karena mencintai, perjuangan yang harus dilalui, dan keyakinan yang harus dimiliki.
