Flash back.
Seorang pria membopong tubuh wanita yang sedang kesakitan karena keram di bagian perutnya,tuan Jumpol selaku suaminya bergegas dengan langkah panjangnya menuju IGD agar sang istri cepat di tangani.
"Arm...ce-cepat...aakkkhh...aku sudahh...tidak bisa menahannyaa...aakkkhh" keluh sang istri nyonya Jumpol
"iya sabar sayang,sebentar lagi sampai ya" ucap Arm menenangkan sang istri
sesekali Arm melirik anaknya yang tengah berada di gendongan seorang maid,anaknya nampak menangis melihat ibunya,sebenarnya Off bukanlah anak kandung istrinya Sing Attaphan,melainkan anaknya bersama Aom Manaying yang sudah wafat 3 tahun yang lalu.
Sungguh,Arm tau kalau anaknya itu khawatir dengan sang ibu
"tenanglah Off,ibu pasti baik2 saja, na" ucap Arm,yang dibalas anggukan lucu Off.
-
-Arm berada didepan sebuah kamar bertuliskan "ruang operasi" Arm sedari tadi hanya mondar mandir kesana kemari,jujur ia khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya.
Sedangkan Off anaknya tengah menagis,membuat kebisingan yang lumayan ribut di area itu,Arm yang melihatnya menghela nafas panjang lalu mendekati anaknya itu,berjongkok didepan anaknya dengan senyum mengembang yang ia paksakan,karena sebenarnya Arm agak lemas dengn keadaan istrinya
"tenanglah,ibu pasti baik2 saja"
"aku takut ibu akan meninggalkan kita ayah"ucap Off dengan sesegukan
Arm memeluk anaknya itu,mengelus pucuk kepalanya lembut sesekali diciumnya,
"jangan khawatir,ayah yakin ibu baik2 saja"
setelahnya Off diam dan tidak menangis lagi
'KREETT'
Suara pintu membuat Arm tersadar,sang dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang meragukan
"bagaimana keadaan istri dan anak saya dokter?"
Dokter itu menghela nafas,lalu menatap Arm iba..
"bisa anda ikut saya sebentar"ucap sang dokter,berlalu mendahului Arm,Arm mengikuti dari belakang langkah sang dokter
Dan tibalah mereka diruangan sang dokter
"silahkan" ucap sang dokter mempersilahkan Arm masuk
"silahkan duduk tuan"
Arm duduk dihadapan sang dokter,sang dokter melepas kaca matanya
"jadi?bagaimana keadaannya..?"
"sebelumnya saya turut berduka..."
ucap sang dokter menggantung,jantung Arm berdetak kencang mendengar perkataan sang dokter,firasatnya buruk sekarang
"katakan dokter,apa yang terjadi?istriku baik2 sajakan?katakan!?" ucap Arm agak meninggi,dokter menatap Arm sendu,
"maaf tuan Jumpol,kami...gagal menyelamatkan istrimu..."
'GLEDAR!!!'
Tubuh Arm terasa lemas,matanya nampak merah menahan sesuatu agar tidak keluar,namun gagal bulir bening itu berhasil lolos dipelupuk mata Arm,ia menundukkan kepalanya sambil terisak
perih,sakit,menyesal,semua menyatu di hatinya,orang yang ia cintai meninggalkannya,sakit...hingga Arm mencengkram dada sebelah kirinya
"sekali lagi...maaf..."ucap sang dokter
Seketika Arm teringat bayinya dan Sing,ia ingin tau apa bayinya masih hidup,karena ia akan menjaga bayinya sepenuh hati walau tanpa sosok ibu nantinya
"bagaimana dengan bayiku dok?"
"bayi anda sehat,ia selamat setelah sempat tidak bernafas,entah mengapa ia seperti bertukar dengan ibunya yang meninggal.."
"jadi,bayiku selamat?" tanya Arm
dokter itu mengangguk
"bolehkah aku melihat bayiku?"
dokter itu hanya mengangguk,Arm bangkit dan bergegas keruang operasi
_
_
Setibanya disana,Arm menatap anaknya yang juga sedang menatapnya,mata bengkak itu,Arm bingung harus berbuat apa,ia mendekati anaknya mengelus pucuknya dan menciumnya hangat
"Off?berjanji pada ayah...kau harus menerima apa yang terjadi..."
"ada apa ayah?apa ibu baik2 saja?"
"janji kau harus menerima apa yang ayah sampaikan na?"
Off mengangguk,entah apa yang ayahnya ingin katakan,Arm menarik nafas panjang lalu menatap mata sendu anaknya"Off...ibu...dia sudah..."
"kenapa ayah?ibu kenapa?"
"ia...sudah pergi Off..."
Mendengar ucapan ayahnya,mata Off berair,setelah itu anak berusia 3 tahun itu menangis terisak sambil memeluk ayahnya
"ibu...hiks....ibu!!!!hiks"
' 7 Tahun Kemudian... '
"Off!?Gun!?sarapan sudah siap!!"teriak Arm,tak terasa sudah 7 tahun ia lewati bersama anak2nya
"selamat pagi ayah"
sapa anak berusia 6 tahun,Arm tersenyum melihat anaknya yang satu ini,bagaimana tidak?anaknya imut sekali untuk ukuran seorang anak lelaki seusianya
"dimana phi mu?"
"Aaooo,kukira p'Off sudah turun"ucap Gun sembari melirik tangga.
tak lama orang sedang dibicarakan muncul dengan santainya,Arm hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis
"Ai Off,kenapa baru turun,ayo duduk kita sarapan bersama" ucap Arm yang dibalas deheman Off
"p'Off? apa p'Off tau?dikelasku semua orang mengagumimu kata mereka aku beruntung memiliki phi sepertimu"ucap Gun semangat
"benarkah?kalau begitu katakan pada mereka kalau kau bukan sekedar adikku,tapi...kekasihku..."ucap Off pura2
Arm tau itu hanya gurauan Off mana mungkin ia menyukai adiknya sendiri,
"benarkah?tapi kita-"
"hahahaha...aku hanya bercanda Gun...hahaha" tawa Off,memutus ucapan Gun,Gun mempoutkan bibirnya lucu,Off sangat gemas dengan adiknya yang satu ini hingga tanpa sadar tangannya sudah mencubit pipi gembil sang adik
"akkhh...phi sakit,lepaskan tanganmu!ayah lihat yang dilakukan p'Off padaku"ucap Gun meminta bantuan sang ayah
"makanya jangan membuatnya gemas dengan tingkahmu...kkkk..."Arm kini malah ikut mencubiti pipi Gun
"Ayah!!!"
_
_
Tks
Hai!Hai!HELLOOOOWWW!!!!
akhirnya chp 1 slesai,gmna?pendek?iya emang soalnya ini yang pertama buat gw bkin ff OffGun guys,
gimana nih?lanjut ngak?
gw sih ngikut kalian klau mau gw lnjut..
so..happy reading guyz...😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Lil Brother {OffGun♡}
FanfictionKedekatan Gun dan Off bisa dibilang wajar karena mereka saudara,yang dilahirkan oleh ibu yang berbeda,walau seperti itu mereka tetap saling menyayangi satu sama lain,hingga tanpa sadar menumbuhkan rasa ingin memiliki,juga saling mencintai... Cast :...