"7"

1K 94 9
                                    

  Off sedang duduk termenung dikursi taman,ia baru saja menghubungi Mook untuk datang menemaninya,karena ia punya banyak cerita yang harus didengarkan,dan pendengar yang cocok menurut Off ialah Mook sahabatnya

"maaf aku terlambat"ucap Mook yang mendudukkan dirinya disebelah Off,Off menatap Mook sendu

"jadi?kau mau bercerita tentang apa?"tanya Mook

"ini soal Gun"ucap Off,membuat Mook mengernyit,bukannya Gun baik2 saja pikir Mook

"ada apa?Gunkan sudah sehat,yah..walaupun ia belum masuk sekolah"gunam Mook

"iya kau benar,tapi-"ucap Off menggantung,membuat Mook semakin penasaran

"ada apa Off?katakan saja"

"Gun...dia punya...rahim Mook"kata Off akhirnya,kedua alis Mook menyatu mendengar pengakuan Off

"hahaha...jangan bercanda Off,mana mungkin Gun punya rahim,diakan laki2"ucap Mook sambil tertawa

"ini serius Mook,dokter mengatakan kalau Gun punya rahim dan dia bisa hamil Mook,aku takut Mook,ketika orang tau Gun mempunyai rahim,aku takut mereka akan menyakiti adikku satu2nya,dan aku tidak mau itu terjadi"jelas Off,membuat Mook agak syok memdengar tutur kata Off

"jadi...itu benar?Gun punya rahim?"ucap Mook yang dibalas anggukan Off,Mook melihat wajah Off,ada semburat kekhawatiran disana,Mook tersenyum tipis lalu mengelus pundak Off,berusaha menenangka  temannya ini,mendapat perlakuan hangat Off merasa tenang,entah kenapa dirinya pasti akan selalu tenang jika bersama Mook

"tenanglah Off,tidak akan terjadi apa2 dengan Gun selama kau ada,lagi pula Tay dan teman2mu akan menjaganya"kata Mook

Off menatap mata Mook dalam,begitupun Mook yang menatapnya sambil tesenyum,tiba2 Off mendekap tubuh Mook erat,jantungnya terasa menghangat,pikiran dan bebannya juga terasa ringan

"terima kasih Mook,kaulah orang yang selalu mengerti diriku,terima kasih"ucap Off,ia lalu melonggarkan pelukannya menatap mata Mook yang agak membulat,ia tersenyum lalu memajukan wajahnya ke wajah Mook,Mook kini memejamkan matanya,sepertinya Mook tau apa yang akan Off lakukan,dan benar saja Off menempelkan bibirnya diatas bibir plum Mook,hanya sekedar menempel,tidak lebih,Off lalu menjauhkan wajahnya dari Mook,Mook memalingka wajahnya kearah lain,berusaha menyembunyikan semburat merah di pipinya,Off tersenyum

"Mook?"panggil Off sambil menggenggam tangan Mook

"jadilah kekasihku Mook,sebenarnya aku sudah lama menyukaimu,sejak kita SD dulu aku sudah menyukaimu"jelas Off,membuat Mook agak terkejut mendengar pengakuan Off,namun hatinya juga menyukai Off,bahkan mencintai Off
Mook mengangguk pelan,tanda ia menerima ajakan Off menjadi kekasihnya,Off tersenyum lalu kembali menarik Mook kedalam pelukannya

"aku mencintaimu Mook"gunam Off sambil menciumi pucuk Mook.













Pria mungil itu menggeliat di balik selimutnya,ia tidak bisa tertidur,akhirnya ia memilih menyalakan tv di kamarnya untuk menhilangkan rasa bosannya,ayah dan phi nya melarangnya untuk bersekolah,padahal hari ini harusnya menjadi hari kedua baginya disekolah

'Ting!'

ponselnya berbunyi menandakan seseorang memgiriminya pesan,ia mengambil ponselnya dengan malas,terlihat beberapa orang menchatnya,ada Fiat,New,p'Tay dan juga phi nya sendiri,ia lebih dulu membuka pesan dari P'Tay

ponselnya berbunyi menandakan seseorang memgiriminya pesan,ia mengambil ponselnya dengan malas,terlihat beberapa orang menchatnya,ada Fiat,New,p'Tay dan juga phi nya sendiri,ia lebih dulu membuka pesan dari P'Tay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mata Gun terbelalak membaca pesan,apa ia harus menerima ajakan Tay,sedangkan ia baru mengenal Tay kemarin,saat Gun tengah berpikir keras,Off muncul berdiri di depan pintu masuk kamar Gun dengan tangan yang terlipat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


mata Gun terbelalak membaca pesan,apa ia harus menerima ajakan Tay,sedangkan ia baru mengenal Tay kemarin,saat Gun tengah berpikir keras,Off muncul berdiri di depan pintu masuk kamar Gun dengan tangan yang terlipat

"terima saja ya?tapikan baru kemarin aku memgenalnya.."

"apa yang kau terima huh?"ucap Off membuat Gun tersentak

"mai mi arai"

"benarkah?"tanya Off

"Aaooo,phi tidak percaya denganku?yasudah kalau begitu"gunam Gun kembali memainkan ponselnya
Off menghela nafas panjang lalu mendekati Gun

"berikan ponselmu"ucapnya

"arai na"

"ayo berikan jangan membantah"gunam Off menarik lengan Gun,Gun menahan bobotnya,ia memegang ujung kasur agar Off sulit menariknya

"ayo berikan"

"tidak!"

"berikan padaku!"

"tidak mau!"

akhirnya Off yang berada diujung kasur tidak bisa menahan bobotnya sehingga ia terjatuh menindih tbuh Gun,dan yang lebih mengagetkan ialah,bibir keduanya yang saling menyatu,membuat kedua mata mereka membulat indah,Off sepertinya masih betah mencium bibir Gun terlihat dia seperti enggan menarik tubuhnya hingga Gun mendorongnya lalu bergegas berdiri dan berlari ke kamar mandi,Off terdiam kaku sambil memegangi bibirnya

"Yatuhan...apa yang aku lakukan"gunamnya sembari menjambak rambutnya kasar





'Manis..😋'batin Off

"aarrgghhh....tidak Off,dia adikmu sadarlah!!"teriaknya

Gun bisa mendengar teriakan Off dari kamar mandi,tangannya naik memegang bibirnya

"itu ciuman pertamaku,dan p'Off mengambilnya"monolognya,ia kemudian bercermin di wastafel,membasuh wajahnya kasar

"Gun?itu ciuman pertamamu,dan sekarang sudah hilang karena phi mu yang jelek itu,aaaahhhh....Tuhan tolong aku"

kedua kakaberadik itu menjadi bingung,ada yang menyesal karena mencium adiknya sendiri,dan ada juga yang kehilangan ciumannya karena phi nya yang jelek...sungguh sangat lucu keduanya...








Continue....






tks...


di chap ini gw bkin Mook ama Off pcaran dlu ya guys,biar ad yang mrah..😆😆

dan stlah gw pkir2 kyaknya Oab nithi bklan gw masukin jga di ff ini,tpi nanti tnggu ide yang tepat baru gw masukin dia disni

gmna mnrut kalian?bgusan ad Oab apa ngk?mksud gw tuh biar rame yg rbutin neng Gun guys gmna?gw tnggu ye komenye...

Bye bye..🙌

Love My Lil Brother {OffGun♡}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang