"Iwww" Aku melempar sikat pembersih toilet ke arah westafel.
Aku menyeka keringat yang menetes di keningku menggunakan lengan baju seragam. Aku melirik ke arah sahabat-sahabatku yang kini sedang ikut membersihkan toilet. Ada perasaan haru serta bangga, karna mungkin aku menjadi salah satu orang yang paling beruntung memiliki sahabat seperti Sella,Selly,Salsha dan juga Syifa. Mereka ber-empat tidak pernah membiarkan aku menghadapi setiap masalah yang aku hadapi sendirian. Geng--kami mempunyai Motto: Susah ayok, kere ayok, nge--gembel ayok. Karna susah senang kami tetap sama-sama.
"Sal" Panggilku pada Salsha yang kini sedang menyikat Westafel.
"Hmm" Deham Salsha.
"Kalian ngapain bantuin gue" Tanyaku pada mereka.
Sella,Selly,Salsha dan Syifa langsung menghentikan pekerjaannya. Mereka melirik ke arahku "Kita kasian sama lo"
"Ho'oh seharusnya lo itu bersyukur karna kita udah bantuin lo" Timpal Syifa.
Aku langsung tertawa saat mendengar perkataan mereka. Meskipun mereka menyampaikan rasa kepeduliannya dengan cara yang menghinaku tapi aku tahu bahwa mereka tidak akan tega membiarkan aku menyelesaikan hukuman ini sendirian.
"Lagian Stel. Kita itu ibaratkan satu organ tubuh yang utuh, kalo salah satu ada yang sakit otomatis yang laen juga ngerasain sakit kan?" Kata Sella
"Kita gak akan pernah biarin lo ngadepin masalah sendirian. Kalo lo susah kita juga harus susah. Dan----
"JANGAN NGAKU SOKONG KALO GAK IKUTAN SUSAH" Timpal aku serempak dengan Sella, Salsha dan juga Syifa memotong ucapan Selly.
"Uuuu jadi makin sayang deh dengan kalian" Kataku sambil merangkul tubuh sahabat-sahabatku erat.
"Kaya orang sumpuk pake pelukan segala" Tiba-tiba ada suara serak seorang pria tepat di belakang tubuh kami. Saat kami membalikan tubuh ke belakang. Terlihat ada sosok Kak David yang sedang berdiri sambil bersender di dinding toilet.
"Yaampun ganteng banget" Kata Syifa gemas saat melihat Kak David yang sedang berdiri tak jauh dari kami.
Aku menyenggol lengan Syifa "Jangan kaya orang kekurangan laki.
"Ishhhh" Desis Syifa kesal.
"Ngapain kakak kesini? Tanya Salsha
Pria berparas tampan memakai Name tag bernama David Maulana itu tersenyum sinis sambil mengeluarkan Plastik kresek berwarna putih lalu ia berikan padaku.
Aku mengernyit "Apaan ini?
"Kaos kaki" Jawabnya santai.
"Kaos kaki? Buat apa?" Tanyaku bingung.
Kak David menghela nafasnya lalu ia berbicara "Kan lo gak mampu beli kaos kaki. Jadi gue sebagai ketua Osis yang baik hati--
Aku melempar plastik itu ke arahnya "Gue gak butuh!
"Jangan lo kira mentang-mentang gue gak make kaos kaki. Lo kira gue orang susah?" Kataku sambil tersenyum sinis "Lebih dari kaos kaki itu bisa gue beli. Termasuk harga diri lo!
Mendengar perkataanku. Sontak membuat Kak David membulatkan kedua matanya sempurna "Lo ngomong apa barusan?
Aku tersenyum singkat "Memang susah ngomong sama orang yang Notabenenya gila hormat. Hidupnya kebanyakan berharap di hormatin orang mulu sih jadinya gak pernah mau menghargai orang.
Kak David langsung terdiam.
"Ayo gais kita pergi dari sini" Ajakku pada Keempat Sahabatku berlalu pergi meninggalkan Kak David yang masih berdiri terpaku di tempat.
**
Bagi David menghadapi siswa nakal seperti Stella dan keempat temannya itu adalah hal yang biasa. Bahkan yang namanya cacian hingga makian sudah biasa ia dengar dari mulut siswa yang sering ia bawa ke ruang BP.
Hidup David sebagai Most Wanted SMA BHAKTI ANGKASA memang terkenal kejam dan sadis kepada siswa. Apalagi di tambah ia menjadi seorang Ketua Osis adalah menjadi nilai plus.
**
Gimana gais? Lanjut?
Anyway vote and koment jangan lupa😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia David
Teen Fiction[Spin OFF dari Zico The Perfect BAD BOY] Awal masuk sekolah tahun ajaran baru dan mendapat hukuman karna mengejek sosok kepala sekolah karna penampilannya nyeleneh dan harus menghadapi sosok ketua Osis yang nyebelinya tingkat dewa? INI ADALAH BENCAN...