3

518 52 12
                                    

N/B: Judul Cerita ini aku ganti jadi Dunia David, setuju gak?

*

Hari kedua memasuki sekolah baru, ada satu kegiatan yang selalu di lakukan oleh para anak 10 menginjakan kaki di sekolah baru. Yaitu masa orientasi siswa atau yang sering di sebut MOS.

Hari ini seluruh anak kelas 10 di wajibkan berkumpul di tengah lapangan untuk mendengarkan intruksi dari David Maulana sebagai--ketos.

Tapi, di antara padatnya lapangan, ada beberapa anak yang memilih kabur dan sembunyi di dalam kelas. Siapa lagi kalau bukan Genk "S"

"Stel. Kalo ketahuan anggota osis, lo tanggung jawab ya" Sella terlihat ragu, maklum Sella adalah termasuk anak yang paling pengecut di antara yang lainnya.

"Tenang aja" Jawab Stella santai.

"Sel. Kalo mau nakal jangan tanggung-tanggung napa" Syifa menimpal sambil mengunyah siomay. Maklum, di antara yang lainya. Syifa adalah anak yang paling doyan makan makanya badannya paling besar sendiri di antara yang lain.

Sella mendengus kesal "Yang mau nakal siapa, gue sih sebenernya gak mau ikutan bolos Mos gini. Lo semua tau kan kalo kita ketahuan pasti kita di kasih hukuman"

"Makanya lo tenang. Jangan parno deh" Timpal Selly kesal pada kembarannya.

"Yang parno siapa sih Sel!" Sella menaikan nada bicaranya satu oktaf.

"Lo lah!" Jawab Selly

"Sttt!" Stella membungkam mulut Selly saat ia berteriak. Karna di luar ada anggota Osis yang sedang ber-operasi.

"Lo berdua bisa diem gak nanti kita ketahuan!" Ucap Stella

"Sedang apa kalian di situ" Tiba-tiba Kak Bagas memergoki kelima cewek nakal ini yang sedang bersembunyi di dalam kelas.

"Siapa gas?" Kak Bagus tiba-tiba datang.

"Mampus kita!" Desis Sella.

Kak Bagas dan Kak Bagus melangkah kan kakinya memasuki kelas menghampiri Stella cs.

"Kalian kabur dari lapangan?" Tanya Kak Bagas.

Mereka semua diam tak berani menjawab.

"Jawab woi!" Kak Bagus membentak dengan nada suara tinggi.

"I--iya kak" Stella menjawab dengan suara gagap.

"Kalian ini baru kelas 10 tapi sudah berani melanggar peraturan. Mau jadi jagoan?

"Gue sekolah disini bayar. Dan gue sekolah disini buat belajar bukan di jadiin kacung kalian" Stella menjawab.

"Oohhhh lo berani ngelawan ya" Kak Bagus menepuk-nepuk tangannya bangga.

"Stel. Mampus kita!" Sella menyenggol lengan Stella.

"Udah lo tenang aja" Ucap Stella santai.

**
Lapangan SMA Bhakti Angkasa sudah ramai siswa dan siswi kelas 10. Mereka semua berkumpul di tengah lapangan yang panas. Matahari bersinar dengan terik, membuat seluruh anak kelas 10 yang mengikuti MOS rasanya ingin cepat-cepat pergi ke kelas maupun ke kantin. Kepala mereka semua rasanya mau pecah, air keringat mereka sudah membasahi baju, wajah merah akibat terpapar sinar matahari secara langsung. Ditambah Murkanya amarah dari Ketua Osis David Maulana, pria itu marah besar saat mengetahui ada anak kelas 10 yang berani kabur dari perintahnya. Stella Cs di seret di tengah lapangan oleh Bagas dan Bagus, mereka berlima di permalukan habis-habisan di tengah lapangan yang ramai. Bayangkan saja, betapa malunya mereka hehe.

"Liat cewek-cewek cantik ini" David berjalan mondar-mandir dengan angkuh di depan Stella cs. Mereka semua menjadi pusat perhatian dari seluruh penghuni SMA Bhakti Angkasa.

"Mereka baru kelas 10 tapi sudah berani melanggar tata tertib sekolah, contohnya belum apa-apa sudah berani bolos MOS. Cobaa kasih tepuk tangan yang meriah untuk mereka berlima" Ucap David kepada seluruh siswa dan siswi yang kini sedang mempeertontonkan Stella, Syifa, Sella,Selly dan Salsha.

"Matilah kita" Gumam Salsha. Rasanya ingin menangis sekuat-kuatnyaaa.

"Satu lagi. Teman-teman sekalian saya peringatkan sekali lagi. Jangan pernah mencontoh DIA!" David menunjuk Stella menggunakan jari telunjuknya. Sontak seluruh mata langsung terfokus pada gadis berwajah cantik itu.

Stella menundukan kepalanya sambil menggigit bibirnya "Musibah apalagi ini. Tuhannn"

"Liat dia. Dari awal cewek ini memang udah melanggar peraturan. Dia gak make kaos kaki, dan sekarang dia gak make lagi"

"Woii kaos kaki lo kemana?" Tiba-tiba ada suara yang menyahut. Suara itu berasal dari belakang tubuh Kak David.

Dengan berat hati Stella mengangkat kepalanya dan melihat ke sumber suara. Rupanya suara itu berasal dari seseorang pria berparas mengerikan. Pria itu memakai Almamater sama seperti yang di pakai Kak David dan anggota Osis lainya.

Stella masih bungkam dari diamnya.

Kesal dengan sikap Stella yang tak mau menjawab pertanyaan. Pria itu melangkah kan kakinya mendekati Stella cs.

Stella menggigit bibirnya sambil memejamkan kedua matanya saat pria itu semakin dekat dengannya.

Semakin dekat dan akhirnya...

"Kaos kaki lo kemana?" Suara serak khas pria itu terdengar di telinga Stella. Dengan berat hati ia membuka kedua matanya perlahan.

"Lo bisu?" Ucapnya lagi.

"Anu..kak.."

"Anu apa?

"Gue dari kecil gak biasa make kaos kaki" Jawabnya tenang walaupun sebenarnya rasanya saat ini juga ia ingin pingsan.

Pria itu langsung tertawa. Kemudian ia menoleh kearah Kak David "Konyol nih cewek"

Kak David membalas tertawa lalu ia berbicara "Lo urus yang lain aja. Biar mereka gue yang urus"

Mendengar perkataan David. Pria itu membalikan badanya kearah Stella cs kemudian ia merogoh sesuatu dari dalam saku Almamaternya dan di berikan pada Stella "Hubungin gue. Urusan kita belum selesai" Katanya. Kemudian pria itu berjalan meninggalkan Stella.

Stella masih terbengong sambil menggenggam sebuah kartu nama di tangannya. Gadis itu melihat kartu nama tersebut dan membacanya.

Nama: Sutan Diego Zico
Alamat: Jl. Ki Hadjar Dewantara, Jakarta Selatan
Nomor Hp: 0821xxxxxxxxx
Status: Pelajar.

**
Suka? Btw lanjut?

Vote dan comment😍

Dunia DavidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang