2✨

49 6 0
                                    

Saat gue membuka pintu rumah dengan wajah yang gak enak banget, gue pikir ga ada orang di rumah karena bunda udah bilang tadi pagi sebelum ke kampus kalo mau arisan sama temen-temennya dan gue fikir Vano belum pulang dari kampus. Iya gue di rumah tinggal sama orang tua gue, adik, dan bi Ijah.

Ayah gue adalah seorang dokter, sedangkan bunda cuma ibu rumah tangga yang sangat menyayangi keluarganya. Gue kuliah di fakultas ekonomi jurusan bisnis manajemen dan Vano kuliah di fakultas kedokteran gigi. Gue sama Vano cuma beda 3 tahun, dan orang tua gue gak pernah maksa anaknya buat kuliah di jurusan yang orang tua gue mau. Mereka cuma mau anaknya milih di jurusan yang emang bakatnya, begitupun juga dengan adik gue, Vano.

"Jelek banget muka lo cemberut gitu, lagi berantem sama bang Aksa ya?"

"Anjirr kaget gue."

Terhenti dari lamunan, saat Vano bikin gue terlonjak kaget karena dia yang lagi main Ps di ruang tamu membuka suara untuk gue, iya Vano udah pulang ternyata.

"Kasar banget mulut kakak gue."

"Berisik lo."

Vano tertawa kecil tapi dengan mukanya yang sok ganteng. Guepun langsung melangkahkan cepat kaki gue supaya lekas masuk kamar, karena gue lagi ga punya tenaga buat adu mulut sama Vano.

"Yah kak gitu doang marah, cepat tua lo kalo marah-marah mulu."

Gue gak perduli lagi sama Vano dan langsung membuka pintu  kamar lalu langsung merebahkan diri di kasur dan melempar tas gue sembarangan.

      ✨✨✨

Fre, kamu marah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fre, kamu marah?

Engga sa, aku  tadi
ketiduran  ini juga baru bgn.

Kirain marah, bagusdeh
kalogitu.

Habis nganterin aku  kamu
langsung pulangkan? Ga knp2  kan?

Engga fre, tadi aku nemenin
Raina nyari kado mamahnya dulu.
Ini lagi makan sama Raina. Soalnya udah janji fre.

Oke have fun ya.

Ternyata gue ketiduran, padahal di kampus cuma nemuin dosen buat konsul skripsi tapi gue merasa secapek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata gue ketiduran, padahal di kampus cuma nemuin dosen buat konsul skripsi tapi gue merasa secapek itu. Iya cape hati juga pikiran guys hehe.

Saat bangun tidur gue langsung ngambil handaphone, udah jam 7 malem ternyata. Dan liat ada notif dari Aksa yang bikin gue senyum kecil tapi ternyata dia bikin dada gue sesak lagi.

Gue pikir Raina itu gak caper gitu orangnya soalnya dia kalem banget, terus kalo ketemu gue juga baik banget. Kayanya emang bener kata sahabat-sahabat gue kalo Raina itu ular betina.

"Freya..."

Setelah gue bekecamuk dengan pikiran-pikiran tentang Raina dan ngumpulin nyawa yang masih setengah karena bangun tidur juga menahan sesaknya dada gue karena ulah Aksa. Yaelah drama banget perasaan hidup gue.

Gue denger bunda manggil-manggil gue.

"Fre, baru bangun ya?" Tanya bunda saat membuka pintu kamar gue. " iya bun ini tadi Freya ketiduran" sahut gue.

"Fre tolong anterin brownies ini dong ke tetangga baru kita di sebelah."

"Kok gak nyuruh Vano aja bun" sahut gue dengan muka yang sok cemberut.

"Vano jemput ayah di RS fre, lagian tetangga baru kita anak temen ayah dia dokter juga loh fre terus ganteng."

"Apaan sih bun, gantengan juga Aksa."

"Yaudah pokonya anterin nih browniesnya." Suruh bunda sambil nyodorin bungkusan brownies yang mungkin tadi dia beli sehabis arisan.

"Iyadeh bun."

Tanpa cuci muka gue langsung aja keluar rumah dan berjalan ke arah rumah yang berada di sebelah rumah gue. Saat udah berada di depan pintu rumah anak temen ayah gue itu, baru aja gue mau ketok pintu rumahnya, eh ada yang keluar dan gue kaget banget.

"loh kamu?" Secara bersamaan gue dan dia ngomong.

Flashback
Hari minggu siang kemaren gue berinisiatif sendirian ke mall buat nyari kado Aksa karena dia mau ulang taun. Aksa suka banget pake topi ya jadi gue kepikiran buat beliin dia topi. Sampailah gue di mall dengan menggunakan taksi online dan langsung mencari toko yang menjual topi dengan brand X. Gue lagi memilih-milih topi dan saat gue ngambil topi yang gue liat menarik, tangan seseorang lebih dulu menjangkau topi yang gue pilih.

"Hhhhhhhh gue duluan tau mas."

Saat itu gue langsung menghadap ke seorang cowo yang lumayan tinggi dari gue. Dia menatap gue dengan mata hitam tajamnya.

"Ini buktinya topinya di tangan saya, ya berarti saya duluan."

Dengan tampang datarnya dia kegitu ke gue dan gue menghela napas, "kok lo gak mau ngalah sih." Dan cowo itu pun cuma ngelirik gue yang berada di depannya dan langsung membawa topi yang tadi ke kasir.

"Ga beruntung banget sih gue hhhhhhh."ucap gue dalam hati

End of flashback

✨✨✨

Kenapa juga gue harus ketemu lagi sama cowo yang mukanya nyebelin dan gak mau ngalah, dan ternyata dia anak temen ayah sekaligus tetangga gue lagi. Salah apa sih gue hhhhhh.

"Nih dari bunda, gue anak dokter bram by the way." Gue sambil nyodorin kantong brownies tersebut.

"Oh makasih, titip salam  sama dokter bram dan bunda kamu ya."

Gue terdiam natap dia heran, kok dia ga ada perasaan bersalah sih setelah ngeliat gue. Dia cuma ngambil kantong brownies yang gue sodorin lalu keluar dari rumah dengan pakaian yang rapi dan ninggalin gue yang berdiri di depan pintu rumah dia.

 Dia cuma ngambil kantong brownies yang gue sodorin lalu keluar dari rumah dengan pakaian yang rapi dan ninggalin gue yang berdiri di depan pintu rumah dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Into You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang