Apple

1K 114 98
                                    

"Le-lepaskan aku!" suara pekikan seorang wanita terdengar dipenghujung malam yang terasa lebih pekat dibanding biasa. Wanita itu nampak ketakutan setengah mati, dress yang ia gunakan sudah tidak karuan bentuknya, kusut dan tersingkap kesana-kemari. Penutup dada miliknya sudah merosot turun, membuat sepasang payudara dengan pucuk memerah akibat terus dipilin terlihat dengan jelas. Diatasnya, seorang pria nampak kesulitan menahan tubuh wanita itu yang tidak berhenti meronta sembari berjuang membuka penutup bawah nya.

Wanita itu terus menggerakan tubuhnya, menolak rangsangan dari jemari yang kini sudah berhasil menjelajah dibagian tubuh paling privasi yang setengah mati ia tutupi. Pupil matanya bergetar kala bertemu pandang dengan pria yang memaksa mendominasi atas dirinya.

"Tenanglah, kita hanya perlu melakukan nya sekali dan semua selesai" Pria yang sejak tadi menindihnya meredam jeritan yang terus keluar dari bibir wanita itu dengan menciumnya kasar, total terbawa nafsu yang menguasai akal sehatnya. Si wanita semakin berontak, hingga ia berhasil mendaratkan satu tendangan di paha kanan si pria, membuat tubuh si pria  terdorong kebelakang dan menciptakan jarak diantara mereka. 

Tidak ingin kesempatan nya untuk kabur terbuang begitu saja, wanita itu segera berlari,meski dengan langkah yang terhuyung-huyung sebab kaki nya selemas jelly. Wanita itu memaksa kaki nya berlari lebih kencang kala melihat pria yang tadi melecehkannya ternyata mengejarnya. Dengan panik, si wanita terus berlari menghambur tanpa melihat sebuah mobil dari arah berlawanan melaju kencang, tepat menuju ke arahnya.

Wanita yang malang itu masih sempat mengeluarkan jeritan kencang sebelum mobil itu menghantamnya dengan keras. Tubuh semampainya terlempar dan berguling guling dikerasnya aspal jalanan, sampai akhirnya terhenti dengan posisi tubuhnya yang menelungkup. Pria yang tadi mengejarnya, melebarkan mata melihat kejadian didepannya, apalagi mobil yang menabrak wanita itu pergi begitu saja. 

Berlari kecil, sang pria mendekati tubuh wanita itu, yang ternyata masih hidup dengan napas terhela satu-satu. Menggunakan sisa tenaga nya, wanita itu berusaha menjangkau tangan pria didepannya dan berucap lambat - lambat,

"to-tolong a-aku...bawa a-aku kerumah sa-sakit "

"tolong aku"

"tolong"

"tolong"

****

Bipppppp

Sepasang mata Kim Seokjin sontak terbuka lebar bersamaan dengan tubuh nya yang terlonjak kaget. Bunyi bising weker yang memekak kan telinga terasa berkali lipat lebih mengganggu, pun dengan mimpi buruk yang selalu menjadi teman tidurnya.  Tubuh Seokjin berpeluh, ia berusaha menenangkan jantung nya yang berpacu diluar batas normal.

Tangan nya yang gemetar digunakan untuk meremas surai sewarna jelaga miliknya yang ikut lepek terkena keringat, napas nya masih memburu. Seokjin menekuk kedua lututnya sejajar dengan dada dan membenamkan kepala nya disana,berharap dengan posisi itu ia bisa bersembunyi, dan  ia bisa menyelamatkan diri dari rasa bersalah yang seperti menguntit nya setiap saat.

Tetapi rasa itu tidak pernah berhasil dihalau pergi. Sebaliknya, rasa itu mengakar kuat dan menenggelamkan Seokjin semakin dalam, hingga dia tak tahu lagi dimana ia bisa berpijak. Seokjin bahkan sudah berlari menuju benua lain, tetapi dosa dimasa lalu masih setia mengekori nya, menghantui nya tanpa kenal lelah dan mendatangkan mimpi buruk yang tidak sekalipun  absen menampilkan peristiwa yang sama berulang-ulang, seolah mempertontonkan dosa Seokjin secara gamblang.

Tak tahan lagi, diraihnya ponsel diatas nakas. Tremor nya semakin menjadi hingga Seokjin harus berjuang keras memencet deretan angka yang sudah dia hapal diluar kepala,

Save Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang