"Wanita sialan! Berani nya ia berselingkuh dibelakang ku" Seokjin meneguk soju nya sampai tandas. Entah ini sudah botol keberapa, masa bodoh! Yang dia perlukan hanyalah menegak alkohol sebanyak mungkin agar bisa melupakan sakit hatinya sebab melihat kekasih nya make out dengan pria lain.
"Apakah aku baru saja mendengar tuan muda Kim dicampakan oleh kekasih nya?" Jongin, sahabat Seokjin yang sejak tadi menemaninya minum terkekeh mengejek, "salahmu tidak pernah menyentuhnya. Wanita itu bukan hanya butuh cinta, tapi juga butuh dimanjakan"
"Ha, kurang apa aku memanjakan nya?" sergah Seokjin, "Aku selalu membelikan apapun yang ia mau, bahkan aku memberikan satu black card milik ku untuk nya"
"Bukan memanjakan dengan uang saja" Jongin menggerakan dua jari tengah dan jari telunjuk nya membuat tanda petik, "tapi juga memanjakan nya dengan itu"
"Aku tidak mau melakukan nya" Seokjin meraih lagi botol soju didepan nya dan mengisi gelasnya lagi, mengabaikan Jongin yang memandang nya aneh.
"Listen man, seks itu penting dalam satu hubungan. Wanita mana yang tahan berpacaran dengan pria yang tidak mau memuaskan nya diranjang?"
"Tidak semua pria mesum dan hanya memikirkan soal seks ketika berpacaran," bantah Seokjin sembari kembali menenggak soju nya, "lagipula aku bukan pria yang bisa segampang itu menyentuh wanita"
Jongin mendengus. Alasan macam apa itu!
"Kau bukan pria yg gampang menyentuh wanita atau sebenar nya kau tidak mampu melakukan nya dengan wanita?" Tanya Jongin sinis.
Telinga Seokjin kontan memerah. Dia tersinggung, tentu saja.
"Yaa! Jaga mulut mu, Kim Jongin" bentak Seokjin kesal.
Jongin hanya terkekeh, ia mengangkat kedua tangan nya keudara seperti menyerah
"Heii calm down, dude. Aku kan hanya bertanya"
Setelah itu selama beberapa saat tidak ada yang berbicara. Dua sahabat itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, sampai suara Jongin memecahkan atmosfir kelam diantara mereka berdua.
"Katakan, kapan kau terakhir berhubungan seks dengan seseorang?" Jongin yang masih belum puas mencemari teman nya ini kembali mengganggu Seokjin.
"Kau masih mau membahas itu?" sepasang bola mata Seokjin memutar malas.
"Ck, sudah jawab saja pertanyaan ku, Kim kuno Seokjin"
Seokjin berdecih sebelum dengan berat hati menjawab,
"Lima tahun yang lalu, saat aku bersama Soowon"
Jongin bersiul menyebalkan, "Selama itu? Man, kau yakin junior mu masih bisa berfungsi?"
Seokjin melemparkan death glare nya untuk Jongin. Dalam hati Seokjin sudah menyerapah, memaki mengapa hanya Jongin yang mempunyai waktu luang saat Seokjin membutuhkan teman bicara. Mungkin jika saat ini Yoongi yang menemani nya minum ia tidak perlu sekesal ini.
"Hei jangan marah bodoh" Jongin memiringkan duduknya hingga tubuhnya lebih condong ke arah Seokjin, " Aku mencemaskan nasib adik mu. Bagaimana jika adikmu tidak bisa bangun sebab jarang kau pertemukan dengan sarang nya?"
"Aku pria normal! Aku sanggup membuat wanita mendesah hebat karena permainan ranjang
ku" Seokjin yang panas akhirnya meledak juga.Jongin menyeringai. Umpannya kena telak.
"Kalau begitu buktikan sekarang juga!"
Seokjin menatap Jongin tajam "Akan ku buktikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
ספרות חובביםMereka tidak hiks mau bermain dengan ku, hiks mereka bilang hiks Taetae tidak punya hiks eomma" seorang bocah berumur lima tahun mengadu disela sengguk lirih yang membuat bahu nya bergetar naik turun. Sang Appa yang menjadi tempat mengadu berusaha s...