Mata mulai berkaca-kaca
Seakan sebentar lagi tangis akan pecah
Semua menghambur untuk mendekap
Menyembunyikan kata yang tak bisa terucapSedih,
Perih,Merasa malam saat itu menyiksa
Hati terasa sakit dengan terpaksa
Suara hewan malam mulai bersahut
Pertanda malam semakin larutAku dan mereka menyatukan tangan
Mengaitkan jari jemari perlahan
Menggenggamnya dengan erat
Menundukkan kepala yang terasa berat
Memejamkan mata dengan cepat
Malam yang hening kini terasa pilu
Bahkan tak terdengar suara hewan yang beradu
Hanya terdengar isak tangis yang seduBerharap waktu berhenti seketika
Agar dapat menikmati waktu yang tersisa
Sebentar lagi kita akan berpisah
Cepat atau pun lambat waktu itu tibaSampai jumpa kawanku
Ingatlah aku selalu
Ini hanya sekadar ungkapan
Mengeluarkan kata yang telah sembunyi
Yang tak bisa terucapkan
Surabaya, 25 Januari 2019
08:09 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaraku
PoetryDalam sastra aku mengadu perihal rasa lewat aksara pada lembaran-lembaran kertas bewarna coklat muda dengan sebuah pena.