Kini giliran purnama yang menyaksikan
Hangatnya kebersamaan,
Gelak tawa dan candaan
Meyeruak pada suatu ruanganLampu ruangan sengaja dimatikan
Entahlah untuk apa mereka melakukan
Lampu senter ponsel sengaja dinyalahkan
Supaya ada sedikit penerangan
Kita duduk membentuk sebuah lingkaran
Di tengah-tengah kita ponsel itu diletakkanKemudian, kita memulai berbagai permainan
Permainan yang didasari dengan kejujuran,
Menyebutkan dengan cepat satu nama hewan,
Kedua tangan kita bertumpukan
Hingga kita lelah karena banyak orang yang ikutan
Berdesakan, tapi sangat menyenangkanGelak tawa pecah seketika
Kala kita membahas masa saat masih bersama
Tak ada obrolan menyangkut dunia baru kita
Semua seputar masa lalu kita sajaCukup lama pertemuan itu
Tak sadar akan berputarnya waktu
Kita hanya berusaha membunuh rindu
Tak peduli apapun itu
Semua itu tak luput dari sang purnama
Dialah saksi bahagianya kitaSurabaya, 20 Mei 2019
10:45 WIBFakta bahagia yang tak bisa terucap lagi dan lagi hanya aksara yang dapat mewakilinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksaraku
PoetryDalam sastra aku mengadu perihal rasa lewat aksara pada lembaran-lembaran kertas bewarna coklat muda dengan sebuah pena.