"ELO!" teriak Kinan
Dan itu ternyata seseorang dari masalalu Kinan,
Retha,dia dulu sahabat Kinan.Yap itu dulu,saat Kinan sedang dicintai seseorang tapi Retha datang juga membawa cinta untuk seseorang itu.Rumit memang.Tapi Kinan tak seegois itu, dia lebih memilih dirinya terluka daripada harus melihat sahabatnya sendiri terluka. Tapi sekarang Dia kembali? untuk apa menemui dirinya?
"Kenapa kaget gitu,"
"Eng-enggapapa,gue banyak urusan. Gu duluan,"
Jangan salahkan Kinan jika Kinan bersikap begitu,itu semua karena hatinya sudah terlalu terluka,bagaimana tidak?dia sudah terlalu banyak mengikhlaskan perasaan seseorang yang mencintainya demi sahabatnya itu. Cukup.Kinan tak mau meningatnya lagi,itu menyakitkan.
"Lo lemah."
Dua kalimat yang lolos membuat hati Kinan merasa terhantam begitu keras.
"Apa mau lo sebenernya?!"
"Yakin lo masih sanggup nurutin mau gue," ...."serahin semua kebahagiaan lo,"
"Lo egois!"
Setelah mengucapkan kalimat itu Kinan melenggang pergi dari tempat itu. Dia benarbenar muak.
"Kalo lo nggamau. Gue yang bakal rebut sendiri dari lo Kinan!" teriak Retha memandang punggung Kinan yang sudah mulai menjauh.
*******
Pikiran Kinan benarbenar kacau sekarang,dia berjalan menyusuri trotoar dengan pikiran yang sudah saling berkecamuk dikepalanya sekarang."Kinan!" teriak seseorang diseberang jalan
Kinan mencoba mengenali wajah itu dari kejauhan,dia tak asing dengan wajah itu,tapi kenapa kepala Kinan merasa sangat sakit sekarang. Kinan mencoba menahan sakit itu tapi kakinya sudah tak sanggup lagi menopang tubuh itu..
Bughhh
Lengan kokoh telah menahan tubuh Kinan
"Nan,,bangun Nan," wajah panik tampak diwajah pria itu sekarang.
Dimas..
dia pria itu.
********
Kinan mencoba mengerjapkan matanya,dia tak mengenal tempat ini,tapi dia melihat seseorang yg tak asing tengah tidur disofa tak jauh dari tempat tidurnya."Dimas,"
Panggilan itu sontak membangunkan sang empunya nama
"Eh Nan,lo udah sadar,gimana?lo masih pusing?muka lo tadi pucet banget,"
"Ko gue bisa disini,"
"Tadi gue yang manggil lo diseberang jalan,gue liat lo jalan ngelamun makannya gue panggil. Pas gue samperin malah elonya pingsan,"
"Ooh,lo tadi darimana?"
"Gue tadi..."ucapan Dimas terpotong lantaran Reno datang menjemput Kinan
"Nan,gimana lo masih pusing?ko bisa pingsan dijalan. Kalo tadi yang nolongin lo bukan Dimas gimana?"
"Lo bikin gue tambah pusing Ren,ayo pulang...oiya hmm Dim makasih ya,maaf udah ngrepotin," seutas senyum tercipta dibibir Kinan
"Iya,"
"Iya sama sama Nan,Jaga diri baikbaik,"
Reno melajukan motornya keluar dari pekarangan rumah Dimas
******
Esoknya disekolah.."Nan katanya lo kemaren pingsan,kobisa sih," selidik Lusi
"Nggapapa,pusing doang,"
"Hey Nan,gimana kaki lo?sehat?" selidik Widya juga