Selesai berendam berarti tinggal ritual malam pertama, dan Naruto mulai panik apa lagi tadi sempat di serang Itachi, meskipun hanya bibirnya.
Saat ini ia dan Itachi tengah di rias oleh pelayan, karna sebentar lagi akan melakukan makan malam bersama kerabat kerajaan yang lainnya.
Dari cermin dia diam - diam dia melirik ke arah Itachi yang dari tadi memperhatikannya dari belakang.
"Astaga,pria itu kenapa jadi aneh begini."..
"Ya mulia mari kami antarkan keperjamuan makan malam."ucap kepala pelayan itu pada Naruto.
Naruto baru akan menjawab tapi Itachi lebih dulu.
"Tidak usah dia akan bersamaku."perintah Itachi mutlak.
Para pelayan itu membungkukkan badannya,dan segera pergi meninggalkan Naruto dan Itachi.
Naruto berjalan dengan langkah yang cepat,dia sengaja menghindari pria mesum itu,dia masih takut kena serangan spiderman lagi.
Tapi Itachi mendahului langkahnya saat hampir dekat dengan ruang perjamuan, Itachi hanya menatap Naruto penuh isarat.

Mata tajamnya itu mengisaratkan agar dia menggandeng lengannya, dan Naruto menurut saja dari pada di penggal hidup-hidup.
Keluarga kerajaan menatap ke arah keduanya, berbagai ekspresi dapat Naruto lihat di sana, kecuali Ekspresi Itachi dia tak bisa menebak apa dia bahagia atau tidak dengan pernikahan ini, istana itu penuh siasat dan politik yang berjaya adalah yang paling tangguh di antara mereka.
Dan acara makan malam pun di mulai di selingi berbagai candaan dan terakhir adalah permintaan penerus secepatnya.Dan Naruto hanya bisa menelan makanannya bulat-bulat gara-gara omongan pulgar mereka.
"Malam ini putri Naruto terlihat cantik, bajunya sangat cocok dengan ke pribadiannya."ucap permaisuri dengan senyum ramahnya.
Naruto tersenyum tipis lalu dia berkata.
"Terimakasih anda juga selalu terlihat cantik dan menawan yang mulia permaisuri."balas Naruto dengan senyum tipisnya.
"Ya mulia raja, memang tak salah pilih, menantunya kali ini bukan hanya kuat di luar tapi dari dalam juga. Tapi bisakah dia memberikan keturunan sesuai keinginan yang mulia. "Kali ini ratu Sima yang bicara sambil melirik ke arah Naruto, Naruto bisa melihat seringai kecil di ujung bibirnya dan Naruto tahu sekarang kalau ratu dan antek-anteknya tak bisa di percaya begitu saja.
"Ya memang kerajaan sekarang membutuhkan seorang penerus laki-laki, tapi kita hanya bisa berencana tuhan yang menentukan. Apa pun itu anak adalah anugrah jangan terlalu memebankan keturunan. "Ucap Raja Butsuma pada Itachi dan Naruto.
"Ya yang mulia. "Jawab keduanya.
Setelah makan malam bersama Naruto kembali kekamar yang di tempatinya bersama Itachi.
Naruto baru saja akan berniat membalikan badannya. Pria itu sudah berdiri di belakangnya membuat Naruto hampir spot jantungnya.
Kedua tangannya mengurungnya, membuat Naruto menelan ludahnya pelan- pelan hingga tenggorokan terasa kering.
"Kenapa menghalangi jalan ku ,menyingkirlah."ucap Naruto pada Itachi tapi bukanya pria itu menyingkir malah tangan kanannya menyingkirkan rambutnya dari leher jenjangnya.
Pria itu hanya diam tapi matanya tak pernah berhenti menatapnya dengan aura-aura yang membuat jantung Naruto berdetak lebih kencang dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FantasyKetika Naruto terhisap ruang dan waktu , ia nyasar ke negri antah berantah, dan hidup sebagai pengelana dan terjebak di pusaran Perebutan kekuaasan di kerajaan masa itu, akankah Naruto bisa kembali ke kehidupannya.