Naruto mencak -mencak, sambil mencaci maki pria berkuda yang meninggalkannya dalam keadaan bokong yang kena encok, akibat terbentur tanah sekaligus.
Dengan jalan, di bantu seorang ibu-ibu, Naruto segera pergi dari tempatnya terjatuh.
Sementara itu di istana pusat, para pangeran tengah berkumpul di ruangan Orochimaru seorang ilmuan di masa itu, sekaligus penasihat raja.
"Pangeran ke enam, sangat dingin dan juga terlihat sombong. "Komentar pangeran ke empat belas, Utakata Uchiha.
"Jangan bicara begitu, hidupnya lebih menderita dari pada kita semua, "ucap pangeran ketujuh membela saudara se ayahnya pangeran ke enam.
"Yang di omongkan Utakata, tidak ada salahnya. Dia itu terlalu terpaku pada masa lalunya da tidak mau dekat dengan saudara -saudaranya. "Ucap Obito dengan angkuh.
"Jangan menyalahkan Itachi, dia juga tak mau hidup seperti itu. "Ucap Madara, membuat Obito tidak suka. Dan tak lama Itachi pun datang, orang-orang yang membicarakannya langsung diam.
Hanya Ino dan Minato yang menyambutnya dengan senyuman begitupun dengan Sasuke dia memberikan senyum terbaiknya.
"Selamat datang Kakak, aku dengar kakak sudah dari kemarin datang kesini.? Tanya Ino.
"Hn. "Jawan Itachi singkat, lalu dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur Orochimaru, kemudian menutup matanya.
Dia lebih memilih diam tak bersuara dan mendengarkan celotehan Saudara-saudaranya.
Sementara itu, Karin dan Sakura akan menyajikan makanan dan minuman ke arah para pangeran, sesuai perintah dari putri Kushina.
Kebetulan saat itu Naruto juga tengah bersama mereka, dan Tsunade memerintahkannya untuk ikut.
"Tapi kaasaan. "Naruto merengek dengan wajah imutnya, Tsunade hanya memelototinya.
Akhirnya Naruto menuruti saja.
"Kemarilah kaasan dandani."
Naruto,Karin, Sakura dan para pelayan lainnya membawa para jamuan itu keruang baca pangeran ke tujuh.
Naruto hanya bersembunyi di belakang keduanya, takut-takut ada yang mengenalinya.
Tapi tiba- tiba, pangeran ke lima menghampirinya, dan pangeran ke enam pun hanya menatap kelakuan Naruto.
"Hai sepertinya kita berjodoh ya. "
Naruto tak menganggapnya, gadis itu malah menghindari tatapan pangeran ke lima itu, dan malah bertemu tatap dengan pria yang ingin ia penggal hidup-hidup.
Naruto tidak membalas tatapan pangeran ke lima itu, dia malah menjulingkan matanya.
"Aku tak salah lagi, kau gadis yang keluar dari kolam ikan itu kan. "
"Anda salah lihat, yang mulia. "Ucap Naruto yang sudah risih dengan kelakuan pangeran ke lima itu.
"Wah sekarang jadi pelayan yah, aku gak heran sih. "Ucap Ino dengan nada yang sangat kentara membenci Naruto.
Karin dan Sakura, segera menyimpan sesajian nya.
Naruto mengeratkan tangannya, ketika melihat laki-laki sialan yang tengah duduk sambil menyeringai ke arahnya.
Naruto segera beranjak, dia tidak ingin melihat lagi para pangeran itu.Dia beranjak pergi, tapi Shisui alias pangeran ke lima, menarik tangannya, tapi dengan tegasa Naruto segera menepisnya, sehingga tak sengaja membuat minuman yang di bawa Sakura itu tumpah.
Naruto cebat pergi, meninggalkan para pangeran itu, ia berniat kabur tapi pangeran ke enam mencekal lengannya.
''Bertanggung jawablah. "Ujarnya datar, sambil mencekal lengan tangan Naruto dengan cekatan tanpa celah.
Naruto berusaha menepisnya, tapi tak lepas -lepas, dan dengan kasar dia menarik lengannya.
Naruto meringgis, karna lengannya melepuh akibat kuatnya cengkraman pangeran ke enam itu.
"Sialan, minta maaflah. "Teriak Naruto,pada pangeran ke enam.
"Minta maaf, aku seorang pangeran. Dan seorang pangeran tak mungkin minta maaf pada orang yang lebih rendah darinya. "
"Memang salahnya di mana, setiap orang yang sudah berbuat kesalahan harus minta maaf, "ucap Naruto ngotot.
"Kau juga, tadi tidak minta maaf dan malah kabur. "
"Aku tidak kabur, itu gara-gara kalian yang menyebalkan. "Balas Naruto, lalu dia pergi begitu saja dengan wajah kesalnya.
Naruto tidak tahu, kalau wajah cemberutnya itu mengundang seringai tipis di wajah pangeran ke enam.
"Dasar kekanakan. "Gumam sang pangeran sebelum berjalan di belakang Naruto.
Naruto pusing bukan main, saat sang ibu angkatnya, berkata.
"Ibu akan pergi ke istana, ibu di perintahkan jadi dayang istana. "
Naruto bingung kalau menyuruh ibunya menolak, bisa -bisa kepalanya di penggal karna menghalangi perintah raja.
Ia hanya berkata dengan nada khawatir saja.
"Ibu jaga dirimu baik- baik, aku akan menjengukmu setiap hari bila perlu. "
Tsunade hanya menjitak kepala Naruto.
"Jangan berbuat ulah, jadilah anak yang baik. "
Naruto mengantar sang ibu angkat sampai istana. Ia melihat -lihat istana yang isinya para iblis itu.
"Ibu, Naru pulang jaga diri ibu baik -baik ya. "
Tsunade menjitak kepala kuning Naruto tana perasaan, dia menatap Naruto galak.
"Ibu tidak akan kemana-mana, jangan bicara yang seolah ibu masuk sarang buaya. "
"Ibu tidak masuk sarang buaya, tapi sarang singa dan sarang Harimau. "Ujar Naruto, yang melihat beberapa dayang yang melirik sinis ke arah ibunya dan dirinya.
Naruto baru saja berniat pulang, Ia baru saja akan keluar gerbang, tapi puluhan prajurit menghalanginya.
"Sial ada apa ini? "Batin Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince
FantasíaKetika Naruto terhisap ruang dan waktu , ia nyasar ke negri antah berantah, dan hidup sebagai pengelana dan terjebak di pusaran Perebutan kekuaasan di kerajaan masa itu, akankah Naruto bisa kembali ke kehidupannya.