Bagian 3
Bertemu kembali
"Woi Vin bangun. Dah pulang sekolah ni" Gama menggoyang-goyangkan badan melvin agar dia bangun dari tidurnya.
Pasalnya semenjak mereka menginjakkan kaki di rooftop ini melvin langsung mendudukkan bokongnya di salah satu sofa yang sengaja mereka letakkan di rooftop ini. Di tempat ini banyak anginnya, jadi memungkinkan orang untuk tidur.
Entah kenapa Melvin selalu merasa damai kalau sudah diatas rooftop ini. Sambil duduk, dia membayangkan wajah cewek yang menabraknya tadi. Dan lama-kelamaan karena terkena tiupan angin yang sepoi-sepoi,Melvin pun tertidur dengan sangat pulas.
Kalau Gama jangan ditanya. Cowok itu sudah berjam-jam asyik dengan game onlinenya. Sanking keasyikannya, Gama pun lupa kalau sekarang sudah jamnya pulang sekolah. Sudah lewat 20 menit malah. Justru itu dia membangunkan Melvin untuk mengajaknya pulang.
"Vin bangun woi. Lo mau nginep disini. Pankapan aja ya kalau mau nginep. Nanti kita bawa tenda kesini ya" celetuk Gama asal. Melvin juga belum bangun. Padahal Gama sudah menggoyangkannya dengan sekuat tenaga.
"Gila ni anak. Kebo banget kalau udah tidur" keluh Gama.
Tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan Gama mendapatka ide yang sangat cemerlang dan ampuh. "Aha!! Gama ganteng punya ide" Gama tersenyum sinis melihat Melvin yang masih tidur.
Gama duduk disebelah Melvin dan membuka sebelah sepatunya. Tak lupa Gama juga membuka kaus kaki nya. mengangkat nya setinggi wajah. "Gila. Ni kaus kaki bau banget parah. Gak gue cuci 3 minggu. Rasain lo Vin ahahaha mampus" ucap Gama Sinis.
Gama meletakkan kaus kakinya secara perlahan di wajah Melvin. 1 detik, 2 detik ,Melvin tidak merespon apa-apa. Namun di detik ke 3, Melvin merasakan ada hawa-hawa tak sedap disekitarnya. Melvin mengendus-endus lalu membuka matanya.
Melvin kaget bukan main melihat ada kaus kaki yang sudah lecek ada di wajahnya. "Woi anjing apaan nih" Teriak Melvin dan langsung bangkit dari duduknya.
"Ahahahaha mampus lo. Makan tuh kaus kaki yang gak dicuci 3 minggu. Ahahaha" Gama tertawa kencang sambil memegang perutnya. "Wangi gak Vin?. Wangi dong ya. Wangi-wangi anggur gitu kan"
"Anjing!. Bangsat lo Gam. Bau tolol" Melvin mengusap-usap wajahnya yang tadi diletak kaus kaki oleh Gama. "Orang kaya tapi kaus kaki nya bau banget parah. Gadak duit lo buat beli kaus kaki"
"Kampret lo, duit gue banyak ya. Bejibun dirumah no.Lagian lo sih. Dibangunin gak bangun bangun. Dah pulang sekolah ni woi. Lewat malah 20 menit" ucap Gama.
"Hah sumpah lo?! Mati gue!" Melvin menepuk jidatnya. Dia lupa kalu dia ada janji dengan mama nya di cafe dekat kantornya.
"Duhh mampus gue Gam. Mama gue pasti udah nunggu lama" ucap Melvin khawatir.
"Kenapa emang Vin. Lo ada janji sama mama lo?" Tanya Gama.
Melvin menghembuskan nafasnya kasar. "Iya. Gue tadi janji sama mama gue. Pulang sekolah langsung jumpai dia. Eh ini malah telat 20 menit"
"Oohh gitu".
TAKK
Gama menjitak kepala Melvin. "Terus kenapa lo masih disini bego!. Bukannya langsung pergi" ucap Gama kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Teen FictionAkankah dia bisa memilih. Seseorang sedang berada diambang kebingungan. Dia dituntut untuk memilih cintanya yang lama atau cintanya yang baru. Akankan dia bisa memilih keputusan yang benar. Keputusan yang mungkin tidak akan menyakiti salah satu dia...