Bagian 5
Awal yang indah
Melvin dan Mika sudah kembali ke cafe, tempat kedua orang tua mereka berada. Melvin sudah menceritakan semua kepada mama nya dan kedua orang tua Mika. Melvin bilang, bahwa Mika sudah menerima perjodohan ini.
Mendengar kabar yang sangat menggembirakan ini, kedua orang tua Mika langsung memeluk anaknya. Dan Maya juga memeluk Melvin.
Bukan main rasa bahagia yang sekarang mereka rasakan. Akhirnya, hari-hari yang ditunggu akan segera tiba.
Melvin dan Mika yang melihat kedua orang tua mereka senang jadi ikutan senang juga. Melvin menatap Mika dengan penuh kelembutan dan kehangatan. Begitu juga Mika. Dia menatap Melvin dengan hangat.
"Melvin anak mama. Mama seneng banget kalian mau dijodohkan. Mama bangga sama kamu Vin. Papa kamu pasti bangga sama kamu. Papa kamu pasgi seneng liat kamu dari atas sana"
Maya mengelus kepala Melvin. Air matanya tak dapat dibendung. Rasa haru datang melandanya, melihat sang anak sudah tumbuh dewasa tanpa bimbingan dari sosok sang papa.
"Iya ma. Melvin lebih seneng malah liat mama seneng gini. Melvin bakalan lakuin apa aja buat mama"
Melvin memeluk sang mama denan erat. Ingin menangis, tapi enggak mungkinkan dia nangis disini. Didepan Mika dan kedua orang tua Mika.
"Mika. Mama seneng kamu bakalan berjodoh sama Melvin. Kamu sudah mau mewujudkan keinginan mama dan papamu ini" ujar Arin.
Mika tersenyum. "Iya ma. Enggak masalah. Mungkin ini salah satu cara supaya aku bisa bales budi ke kalian."
Arin dan Arsen memeluk anak satu-satunya mereka itu kedalam dekapan mereka. Memberikan kasih sayang yang seharusnya diberikan kepada sang anak.
"Nah. Karena Melvin dan Mika sudah setuju. Jadi rencana pernikahan kalian akan dilaksanakan 2 minggu lagi. Jadi Melvin dan Mika diharapkan untuk bersiap-siap." Ucap Arsen.
"HAHHH 2 MINGGU LAGI!!!" Melvin dan Mika terkejut. Mereka tidak menyangka akan dinikahkan secepat ini.
"Beneran nih? Nikahnya 2 minggu lagi?" Tanya Melvin dan langsung di iyakan oleh Arsen.
"Yess. Nikahnya 2 minggu lagi." Melvin mengepalkan tangannya sambil tersenyum senang.
Maya yang melihat tingkah anaknya yang sudah kebelet nikah ini hanya geleng-geleng kepala.
"Huhh... siapa kemarin yang katanya gak mau dinikahin? Lihat sekarang, orangnya malah kesenengan kayak orang gila aja" sindir Maya kepada Melvin.
Melvin yang mendengar sindiran dari mamanya hanya dapat cengengesan. "Hehehe. Namanya aku gak tau kalau aku bakalan dijodohin sama Mika. Kalau mama bilang dari kemaren-kemaren pasti aku langsung setuju kok." Kata Melvin.
Maya hanya menatap tajam melvin sebagai balasan dari ucapannya.
"Ma apa ini enggak terlalu cepet ya?"
Tanya Mika."Ohh enggak sayang. Justru makin cepet makin baik kan. Benerkan Arsen Arin?" Ucap Maya.
"Iya sayang. Makin cepet makin baik.
Dan kamu tenang aja. Semuanya bakalan diurus sama kami. Kalian cuman datang buat fiting baju pernikahan aja. Semuanya udah diurus." Balas Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Teen FictionAkankah dia bisa memilih. Seseorang sedang berada diambang kebingungan. Dia dituntut untuk memilih cintanya yang lama atau cintanya yang baru. Akankan dia bisa memilih keputusan yang benar. Keputusan yang mungkin tidak akan menyakiti salah satu dia...