서운한 진실 (A Sad Truth)

18 0 0
                                    

"Hana-ya! Annyeong!" sapa Jinhwan ketika Hana baru saja keluar dari ruang kuliahnya. 

Hana terkejut, dengan cepat ia merubah ekspresi dan mengontrol perasaannya.

"Ada apa?" tanya Hana tanpa menatap Jinhwan dan berjalan begitu saja. 

Jinhwan mengikuti langkah Hana dan berusaha untuk berjalan sejajar dengan Hana. Jinhwan mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada Hana.

"Untuk permintaan maafku, kau suka kan?" Jinhwan mengeluarkan senyum polosnya. 

Tanpa disadari Hana tersenyum tipis pada pudding yang disodorkan padanya. Namun dengan cepat ia mengubah ekspresinya kembali.

"Kau menyogokku, Jinhwan-ah? Hanya dengan pudding? Baiklah, kali ini aku terima. Tapi lain kali kau harus menyogokku dengan makanan yang lebih mahal dari ini," Hana mengambil pudding strawberry dari tangan Jinhwan.

Jinhwan tertawa, "Dasar yeoja naif, dari dulu kan kau suka sekali dengan pudding. Sampai-sampai kau punya banyak stok pudding di kulkasmu." 

Hana mengacuhkan ucapan Jinhwan dan terus berjalan menuju kantin.

"Hmm... Baiklah, nanti akan kutraktir jika kau berhasil menyelesaikan tugasmu itu,"

Hana menyeringai. Ia malas membahas tentang tugasnya lagi dengan Jinhwan. 

Jinhwan membalas seringai Hana dengan senyuman yang cukup membuat Hana terpesona. Baru kali ini, ia menyadari senyuman Jinhwan itu sungguh manis. Hatinya kembali bergetar.

"Oh ya, aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Temanku dari komunitas dance. Dia mahasiswa ini juga, jurusan koreografi,"

"Siapa namanya?"

"Hanbin. Kim Hanbin." Jinhwan memanggil seseorang di belakang Hana dengan isyarat tangannya. 

Hana menoleh ke belakang dan mendapati seorang namja yang cukup tinggi dengan snapback khas anak hip hop berjalan mendekat.

"Hanbin-ah, perkenalkan. Ini sahabatku, Jung Hana. Hana, ini Hanbin."

"Annyeong haseyo, Kim Hanbin imnida. Bangapseumnida," Hanbin menyodorkan tangannya. 

Hana menyambut tangan Hanbin canggung. Namja di hadapannya tersenyum, dan dibalas dengan senyuman sopan Hana. Hanbin pun ikut duduk bersama mereka. 

Jinhwan mulai bercerita tentang pertama kali ia bergabung dengan komunitas dance. Sesekali Hanbin ikut menimpali ucapan Jinhwan. Hana tertawa melihat ekspresi Jinhwan yang bersemangat sekali bercerita.

"Hmm, Hana-ya, sekarang giliran kau bercerita. Aku lelah bercerita terus," Jinhwan bangkit dan membeli minuman untuk mereka bertiga.

"Salahmu sendiri, siapa juga yang menyuruhmu bercoloteh panjang lebar seperti tadi?" Hana mengambil minuman dari Jinhwan. Jinhwan memanyunkan bibirnya.

"Kalian itu lucu sekali. Apakah kalian benar-benar hanya bersahabat?" Tanya Hanbin penasaran.

Hana menelan ludah, seketika lidahnya kelu.

"Lucu darimananya? Kami itu seperti kucing dan anjing. Aku kucingnya dan dia anjingnya," Jinhwan menunjukkan aegyo-nya.

"Kukira kalian berpacaran. Dulu aku sering sekali melihat kalian berjalan berdua terus," Hanbin menatap Hana dan Jinhwan. Hana salah tingkah.

"Cih, mana mau aku pacaran dengan namja pendek seperti dia?" Hana menjawab dengan jawaban yang bertolak belakang dengan hatinya.

Hanbin tertawa. Jinhwan menjentikkan jarinya di kening Hana pelan. "Berhenti memanggilku pendek. Kau tahu walaupun aku pendek, banyak yeoja yang suka padaku. Memangnya kau, mana namja yang menyukaimu? Sampai detik ini kau masih belum pernah pacaran,"

BAD BOY | [SONGFICT] [ONESHOOT] [IKON]Where stories live. Discover now