Ep. 02

3.1K 497 61
                                    


Mungkin apdetnya ga sesering deadline yaa

Mungkin apdetnya ga sesering deadline yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Kena kau...."

Si botak itu melangkah maju ke arah baekhyun yang sedang terlihat menangis. Pipi baekhyun memerah, kebiasaannya ketika menangis.

Baekhyun benar-benar menangis, bukan sandiwara alias air mata buaya. Bahkan ingusnya saja sudah keluar dari tadi.

Mantan atasan baekhyun itu tersenyum bengis, "Lihat, cengeng sekali kan? Berani melawanku dengan kekuatan segini saja?"

Baekhyun masih menunduk dengan isakkan yang sayup terdengar, hal ini membuat si botak serasa sedang membawa bendera kemenangan lalu di arak keliling kampung diiringi petasan.

"Dengar ya, Byun Baekhyun. Status sosial mu saat ini tak akan mempengaruhi ku untuk mengalahkanmu. Ingat itu?!" Bentak si botak.

Yang di bentak mendongak dengan wajah menangis yang sungguh membuat siapapun gemas,

"Tidak mau ingat.."

"APA?!" si botak anti selow.

"Biasa saja dong! Kaget ini saya!" Protes salah satu karyawan yang merasa kaget akibat teriakan menggelegar atasannya.

Wajah si botak menatap tajam karyawannya, "apa kau bilang?! Diam!"

"Kau yang diam, Botak!" Jerit baekhyun.

Semua orang yang ada di lantai 6 kantor redaksi itu pun refleks menatap baekhyun yang kini memandang jengkel ke arah si botak.

Dengan wajah kaget lalu berubah sok santai miliknya, si botak tertawa terpaksa.

"Tadi kau menangis karena kalah oleh ku, lalu sekarang mau apa?"

Baekhyun menatap si botak dengan kesal,

Inilah bunda jika bayi diberi air tajin sebagai pengganti asi - baekhyun, selow.

"Yang bilang aku menangis karena kalah itu, siapa?" Tanya baekhyun.

Si mungil itu menarik nafasnya, "aku cuma sedih, karena sudah tua begini kau masih tidak punya profesionalitas dan prinsip."

Mata cantik itu melihat mantan atasannya dengan wajah muak,

"Pantas kau tidak juga menikah. Aku ingatkan, berubahlah mulai dari sekarang. Aku turut merasa sedih hingga menangis, tapi tak bisa menolongmu. Maaf sekali"

Setelah mengatakan itu, baekhyun menghela nafas lalu tersenyum pada karyawan yang menolongnya tadi.

"Aku pergi dulu"

Baekhyun pergi dengan wajah nya yang biasa saja, tidak jadi mengambil penghargaanya. Sudah terlalu empet hatinya. Ia tahu kalau ia akan dianggap sombong, tapi apa boleh buat?

Headline - ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang