Ayana terkejut saat mendapati Rhea sudah berada didalam mobilnya.Apalagi ini? Cukup dengan mereka tinggal bersama saja tidak untuk berangkat sekolah bersama"Ngapain lo disini?" Tanya Ayana ketus
"Berangkat sekolah lah" Rhea menjawab cuek.Baik Ayana maupun Rhea sama-sama tidak mau dikalahkan,tidak ada yang mau mengalah,Ayana ketus,ya..Rhea cuek begitupun sebaliknya Rhea ketus ya..Ayana yang cuek
"Kayak sekolah aja lo" Ayana tersenyum menghina
"Serah!!" Rhea menatap lurus.sejak tadi dia tidak menoleh ke arah Ayana.Meskipun Rhea tahu kehadirannya saat ini tidak diinginkan oleh sepupunya dia tetap tidak beranjak dan memilih menunggu Ayana didalam mobil.Dia juga yakin sebentar lagi dia pasti diusir
"Turun lo!!"
Nah, kan?
"Tante Nadin minta gue berangkat sama lo"
"Gue nggak perduli"
"Terserah!"
Ayana mengepalkan tangan,pagi-pagi kesabarannya sudah diuji oleh sepupunya sendiri.Dia belum mengikuti jam olahraga tapi badannya terasa lelah.Ini tidak bisa dibiarkan.Jangan sampai hanya karena satu orang Ayana tidak ikut olahraga ,apalagi hari ini penilaian lari
Ayana menutup pintu mobil dengan kasar hingga membuat Rhea yang sejak tadi menatap kedepan kini menoleh
Ayana berjalan meninggalkan Rhea
Rhea turun dari mobilnya dan berteriak
"Lo mau kemana?"
Gadis itu tetap berjalan tanpa minat menoleh.Dia sedang kesal
Terkadang,mengalah memang menyebalkan
Rhea berdecak kesal. haruskah dia mengejar atau biarkan? Ah Ayana selalu saja merepotkannya,bagaimana kalau dia membolos,dia juga yang nanti kena marah Nadin karena tidak menghentikan Ayana
~~~
Ayana memainkan makananannya.Saat ini dia sedang makan siang bersama Yura.Meskipun mie ayam didepannya terlihat lezat,dan sayang untuk dibiarkan tapi Ayana tidak minat sama sekali.Dia asal jawab 'iya' saat Yura tanya 'mau mie ayam apa enggak?' tampaknya efek Rhea tadi pagi berpengaruh besar bagi moodnya
Yura menatap Ayana sambil mengunyah makanannya
"Kok nggak makan?"
Ayana melirik mie ayamnya sekilas
"Nggak laper" jawabnya polos
"Kalo gitu ngapain pesen tadi?" Yura kesal sendiri.Sahabatnya ini seperti orang yang terkena Alzaimer saja kalo sedang ada masalah.Antara lupa atau memang sengaja.Kalo bakso sih tidak apa-apa masalahnya ini mie,kalo kelamaan akan mengembang dan rasanya tidak enak.
"Tapi tadi laper"
"Udah sekarang dimakan mie nya!" perintah Yura mutlak lalu melanjutkan makan.Gadis itu paham kalo sudah begini yaa pasti karena seseorang yang tak lain dan tak bukan sepupunya Ayana,Rhea
"Udah nggak enak" Ayana manyun,menatap miris mie nya yang mengembang
Yura tidak perduli "pokoknya dimakan!"
"Yura,ini tuh udah nggak enak!" Ayana meninggikan intonasinya
"Kamu udah pesen tuh makanan ya,kamu juga harus tanggung jawab memakannya" Yura tetap tenang menghadapi Ayana yang mulai emosi
"Kalo lo mau makan,makan aja sendiri!!" Ayana berdiri,hendak pergi namun berhenti saat Yura menahan lengannya
"Kalo nggak mie nya seenggaknya ayamnya kan?"
Ayana duduk lagi,wajahnya murung.Dia tidak habis pikir dengan Yura,kenapa sahabatnya itu memaksa sekali
Kenapa Yura jadi ikut-ikutan menyebalkan?
"Lo tuh kenapa sih?"
Yura merapikan sendoknya dan menggeser mangkoknya karena sudah selesai makan.Gadis blasteran itu berkata "Aku cuma pengen kamu tanggung jawab sama makanan kamu"
"Makanan ini dibeli pake uang,dan nyari uang itu susah, se enggaknya kamu hargai usaha orang tua kamu yang udah susah payah nyari uang ini dengan memakan apa yang udah kamu beli.Diluaran sana masih banyak orang yang nggak bisa makan makanan enak kaya gini.Kamu yang udah dikasih kesempatan bisa makan malah nggak dimakan"
,
Ayana sadar,benar apa yang dikatakan Yura,dia sudah menyia-nyiakan nikmat yang diberikan Allah padanya.Dia jadi malu sendiri"Maaf Yura" Ayana menyesal
"Nggak perlu minta maaf" Yura tersenyum manis
"Yaudah ini aku makan"
Yura mengangguk
Ayana mengambil potongan ayam dan memakannya
Setelah Ayana selesai makan, Yura mulai mengajaknya bicara
Gadis pemilik mata bulat itu bertopang dagu
"Kenapa tadinya laper trus jadi enggak?"
Ayana bersendawa
"Biasa" jawab Ayana singkat yang pasti Yura sudah tahu.Ya,memang siapa lagi yang suka bikin moodnya hancur selain Rhea?
"Dia kenapa lagi?"
"Mama nyuruh dia berangkat sama gue.Tapi gue nya nggak mau alhasil gue kabur" Ayana nyengir.
"Tinggal duduk aja kan?"
"Ya gue nggak mau lah" kali ini Ayana mengibas-kibaskan tangannya.Ogah-ogahan duduk satu mobil dengan Rhea meski hanya 15 menit
Semua orang berpikir Ayana membenci Rhea karena Rhea satu rumah dengannya,atau mengira orang tua Ayana lebih perhatian pada Rhea karena Rhea ditinggal orang tuanya sejak kecil
Salah besar!! Semua anggapan itu salah besar.Ayana punya alasan lain kenapa dia dan Rhea bermusuhan hingga detik ini.Ayana menyimpannya rapat-rapat.Orang luar yang tahu hanya Yura seorang
Terluka
Mengalah
Mencoba bersabar
Semua itu adalah hal yang dulu selalu Ayana lakukan.Tapi yang tersisa sekarang hanya terluka.Ayana tidak mau lagi mengalah,Ayana tidak bisa lagi bersabar.Sejak dulu Ayana menerimanya dengan baik Ayana diam saja ketika Rhea melakukan hal yang terkadang menyakitkannya namun sekarang tidak lagi.Ayana tidak akan tinggal diam
Dia tidak perduli ketika orang lain mencemooh nya karena dianggap sepupu jahat yang tidak mau menerima sepupunya sendiri
Dia sudah kebal.Ocehan orang yang menilainya dari luar dia anggap debu berterbangan yang sama sekali tak berguna
Dan jika ada orang yang bisa mengobati lukanya...dia adalah orang yang tidak akan Ayana lepaskan
Segini dulu.Part ini disebabkan karena adanya ke BORINGAN yang berlebihan jadi maklumin aja kalo GAJE nya juga berlebihan #wkwk
NB:vote dan komen juga nggak kalah berlebihan yup!! See youu NKA
KAMU SEDANG MEMBACA
Masihkah sama?
RomanceAku kira dengan kau membenciku,mematahkan hatiku,mengetahui bahwa kau memang tidak mencintaiku aku akan membencimu dan dengan mudah melupakanmu tapi nyatanya aku justru semakin mencintaimu.Jika dulu aku tidak mengatakan cinta maka kali ini aku akan...