"3"

0 1 0
                                    

Yura mengajak Ayana keperpustakaan saat bel istirahat berbunyi.Sudah lama juga mereka tidak ke perpus,siapa tahu ada novel bagus yang bisa mereka pinjam atau sekadar membaca majalah selebriti oppa-oppa korea kesukaan Ayana.

Saat Ayana dan Yura berjalan tiba-tiba seorang gadis menghentikan mereka,dia..sepupu Ayana

"Gue harus bicara sama lo" Rhea bicara dengan nada datar

"Males" jawab Ayana ketus.Ayana terkejut saat tiba-tiba Rhea menarik lengannya.

"Apaan sih lo!" Ayana melotot,tidak terima karna dia ditarik paksa.Yura hanya menatap mereka datar, tidak terkejut saat Ayana mulai emosi.Bagi dia hal semacam ini bukan sesuatu yang mengejutkan

"Lo kan yang udah bilang ke Galang kalo gue selingkuh" Rhea bicara dengan nada tinggi

"Apa buktinya?" Ayana menanggapinya dengan santai.Toh memang bukan dia yang melakukannya.Ayana memang benci pada Rhea tapi dia bukan tipe orang yang akan perduli tentang segala urusan Rhea.Apalagi hal tidak penting begini.Mau Rhea pacaran dengan siapa itu bukan urusannya,mau Rhea selingkuh dengan siapa itu bukan urusannya,mau Rhea putus dengan siapapun itu juga bukan urusannya

Rhea menatap Ayana dengan sorotan tajam "Siapa lagi kalo bukan elo?!"

Ayana tersenyum sinis "Siapa lagi? Lo pikir gue doang yang hidup disini.Gue ingetin ya sama elo,lo itu harus bisa bedain mana teman mana lawan.Kalo yang didepan lo ini lawan yang nggak mau urusan" Ayana menunjuk dirinya sendiri

Ayana tersenyum kecut "Kayak nggak ada kerjaan aja ngancurin hubungan lo sama cowok nggak guna itu"

Rhea menunduk.Benar juga apa kata Ayana,selama ini dia tidak pernah mau tahu urusannya kalopun tau ya hanya cukup tau tidak mau lebih tau jadi mana mungkin Ayana melakukan hal itu

Ayana mengangkat satu alisnya sepertinya dia tau apa yang dipikirkan Rhea "Hufft ganggu waktu gue aja" Ayana pergi bersama Yura,meninggalkan Rhea yang tidak bergeming

"Gue akan cari tau" ucap Rhea pada diri sendiri

Zzzzz

"Buruan Gam!!" Aizar bersi keras menarik-narik lengan Agam minta diantar keperpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya karna keluar saat jam pelajaran BK berlangsung.Siapa suruh nurut saja diajak Gino kekantin makan mie ayam.Sekarang dia harus mengumpulkan tugas yang barusan bu Ratna berikan hari itu juga

"Males ah gue mau tidur" Agam enggan dan memilih menenggelamkan wajah dimeja.Entah mengapa saat ini Agam merasa ngantuk

Aizar berdecak kesal "Nyebelin lo Gam ,yaudah gue kesana sendiri" Aizar manyun dan memilih pergi sendiri tapi baru dua langkah dia berhenti dan berbalik

"Gam,ayok sih Gam anterin gue sebentar doang elah" Aizar kembali menarik-narik lengan Agam seperti anak kecil yang merengek,minta dibelikan es krim.

Sebenarnya Agam agak geli juga dengan tingkah Aizar.Daripada tambah bikin geli lagi nantinya ya sudahlah "Ya udah iya buruan!!" Agam tidak ikhlas mengantar Aizar,dia berjalan mendahului Aizar yang kini meringis

Zzzzz

Agam dan Aizar berjalan menaikki tangga menuju perpustakaan

"Nggak usah manyun gitu,Gam gue yakin setelah lo bantu gue lo bakal dapet hadiah dari Allah" ucap Aizar yakin yang diamini oleh Agam,tapi tetap saja wajahnya murung minta ditabok.Ketika mereka memasuki ruang perpustakaan tanpa sengaja Aizar melihat Ayana sedang duduk anteng membaca novel

"Gam-Gam-Gam" Aizar menepukki pundak Agam.Yang ditepukki malas merespon "Paan si"

"Ayana,Gam" Aizar berbisik tanpa mengalihkan pandangan dari Ayana.Agam melirik Aizar sekilas kemudian mengikuti arah mata Aizar.Sedetik kemudian jantung Agam berdegup kencang,dia gugup,senang,bingung campur aduk jadi satu saat itu juga.Bagaimana tidak,dia bertemu dengan gadis yang sampai saat ini masih dia sukai meskipun Ayana sudah mematahkan hatinya.Tapi bukan salah Ayana juga,Agam tidak pernah menyatakan cinta pada Ayana dia hanya bersikap baik,berkata bahwa dia romantis dan memberi puisi lewat pesan yang sering Agam kirim.Ayana merespon dengan baik karena Ayana pikir Agam hanya bercanda

Lagipula,apa salahnya bersikap baik kan? Tapi,suatu hari Agam dengan PDnya bilang pada Aizar dan Yura bahwa mereka pacaran

Bagaimana bisa pacaran kalau tidak ada pernyataan 'suka' dari satu sama lain?

Aizar dan Agam berjalan tanpa menoleh ke arah Ayana.Ayana juga tampak fokus dengan novelnya hingga tidak menyadari kehadiran mereka berdua

Aizar membisikkan sesuatu ditelinga Agam "Gue bilang juga apa,lo bakal dapet hadiah dari Allah"

"Iya lo bener,Zar tapi gue gugup" Agam berkata jujur.Aizar yang mendengarnya reflek menutup mulut,sebisa mungkin menahan tawa

Aizar sibuk memilih buku bacaan yang akan dia jadikan untuk mengerjakan tugasnya.Sementara Agam so'sibuk melihat-lihat novel padahal dia tidak minat sama sekali.Jika tidak ada Ayana disana mungkin Agam sudah tidur dideretan kursi yang saat ini Ayana duduki, mengingat dia ngantuk sekali

Yura yang sudah mendapat novel yang dia cari langsung menghampiri sahabatnya
"Ay udah nih yuk balik.Mau minjem buku nggak?"

"Enggak deh mau nyelesain novel dirumah dulu" Ayana menutup buku yang dia pegang "Kalo gitu gue naro ini dulu"

Ayana berjalan,hendak menaruh kembali novel yang tadi dia pinjam tapi tiba-tiba...

"Huaaa!!" Ayana hampir terjengkang saat Agam muncul dari bawah rak

"Hussttt!!" Pak Rio,si penjaga perpus memerintah mereka diam dengan menempelkan jari telunjuknya kebibir

Sedang apa Agam dibawah? Tidurkah?

Cowok belesung pipit itu bangun dan meringis

"Agam"

"Sorry udah ngagetin lo" Agam tersenyum kikuk.Ayana balas tersenyum,dia tidak kalah kikuknya .Ayana tidak menyangka akan bertemu Agam disini.Kenapa dia tidak menyadarinya?

Sungguh rasanya Ayana ingin pergi saja,menghindar dari cowok yang pernah dia marahi lewat pesan singkatnya.Dia belum siap jika harus bertemu dengan Agam sekarang.Tapi entah kenapa kakinya terasa sulit digerakkan.

Memangnya kalo bukan sekarang kapan lagi kan?

"Gue kira bukan elo tau nggak" Ayana berusaha bersikap biasa

Agam mengggaruk tengkuknya yang tidak gatal "hehe,kirain hantu ya?"

"Emang hantu kali"

Mereka berdua tertawa.Tidak lama kemudian suasana berubah canggung.Baik Agam maupun Ayana bingung harus berbuat apa.Satu sama lain sadar kalau mereka memang salah

Agam yang bicara se enaknya dan Ayana yang marah-marah hanya karena alasan sepele

"Gue minta maaf" Agam membuka suara.Ayana terkejut dengan pernyataan Agam

"Ngh?"

Agam tertawa melihat ekspresi bingung Ayana.Lucu dan manis

Dia mengulang kalimatnya "Gue minta maaf"

"Maaf udah bikin lo malu didepan teman-teman lo dengan bicara se enaknya.Harusnya gue sadar,lo bales gue terus karena lo emang pengin menghargai gue doang dan harusnya gue juga sadar dari awal kalo lo emang nggak ada perasaan apa-apa sama gue"

Agam terkekeh-menertawakan diri sendiri "Tapi gue malah bilang kalo lo pacaran sama gue.Padahal gue kan nggak pernah nembak lo"

Ayana merapatkan bibir.Membiarkan cowok didepannya mengutarakan semua isi hatinya.Ayana bersyukur karena ternyata Agam tidak marah lagi padanya.Dia akan minta maaf pada Agam.Hatinya berdesir ketika Agam melanjutkan kalimatnya

"Tapi,gue nggak nyesel jatuh cinta sama lo"
Agam tersenyum manis lalu menunduk antara malu dan lega mengatakannya

Ayana tidak punya perasaan apapun pada Agam tapi Agam cowok yang baik,terlalu jujur,dan tidak neko-neko.Kesalahan yang dia lakukan juga tidak terlalu besar

Lalu..kenapa Ayana tidak bisa jatuh cinta padanya?






Votemen and see youuuu#NKA & ZNP

NB:

Hestegnya nguarep banget! Hahaha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masihkah sama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang