Ichi

120 17 2
                                    

すべてもの


Aku berjalan dengan tergesa-gesa menuju tempat kami janjian. Aku tau semuanya pasti marah karena aku datang terlambat. Seperti biasa aku terlambat. Aku membuka pintu cafe itu dan menemukan mereka. Aku mendekati mereka dan duduk disebelah temanku.

"Ya! Kau selalu saja. Apa kau pernah tak terlambat hah?!" Aku terkekeh mendengar omelan temanku itu

"Ah.. Kau ini Ryujin! Berhentilah mengomel"

"Bagaimana mungkin aku tidak mengomel. Kau terlambat 25 menit! Hampir setengah jam"

"Ya, ya. Jadi mana tugas ku?" Beberapa temanku hanya menggeleng dan terkekeh melihat tingkahku

Oh iya, namaku adalah Kang Nanda. Nama yang aneh kan? Ya aku tau. Tapi aku juga tak peduli kok. Aku masih kelas 1 SMA dan hidupku berjalan biasa saja. Dan satu yang paling penting

AKU TAK MAU PUNYA PACAR

Ya, aku tau itu terkesan omong kosong tapi aku berkata jujur. Entah mengapa aku tak berniat untuk mencari ataupun dicarikan. Aku anak kedua. Dan untuk informasi saja, aku memiliki seorang abang. Entah kenapa aku juga sangat membencinya. Mungkin dia salah satu faktor kenapa aku tak mau memiliki 'namja chingu ' . Namanya Kang Hyeonggu. Atau dia menyebut panggilannya dengan Kino.

Terkesan jahat jika aku berkata dia salag satu faktor aku tak memiliki pacar. Tapi, nanti kalian juga akan tau mengapa.

"Hei, Nan. Kau tau?" Yegeun bertanya dan aku hanya berdeham. "Apa?"

"Akan ada konser Bigbang di jepang. Kau tak mau menonton?" Aku menatap Yegeun terkejut "Benarkah?" Setelah itu yegeun menunjukkan sebuah artikel

"Woah!!! Aku harus meminta appa membelikan tiketku"

すべてのもの


"Appa bilang tidak, nanda! "

"Oh ayolah appa... Setelah ini aku akan menuruti perintah appa. Apapun itu" Appa menatapku serius dan dalam. Aku berusaha menunjukkan wajah memelaskukepadanya

"Kau janji?" Aku menegapkan badanku menaikkan tanganku "Janji! "

Aku kemudian diperintahkan keluar dari ruang kerja appaku. Begitu aku keluar aku langsung melompat bahagia.

"Hei.. Lihat ada yang senang. Kau memang selalu tau cara membujuk sajangnim " Aku hanya terkekeh mendengar tuturan nyonya Park, sekretaris appaku.

"Aih.. Bibi seperti tidak kenal aku saja. Oh iya dimana anak itu?" Aku berkata sambil mengedarkan jarak pandang ku.

"Hei, dia itu oppa mu. Kau seharusnya lebih sopan padanya" Aku berdecak mendengar ucapan nyonya park.

"Nyonya Park benar nanda" Aku terdiam mendengar suara Kino oppa. "Kau sebaiknya lebih bersikap sopan padaku"

"Ya! Kau saja tak pernah menghargaiku sebagai dongsaeng. Sudah jauhkan tanganmu. Berat!" Aku menepis lengan kino dengan kasar. Nyonya Park yang melihat kami hanya tertawa.

"Baiklah kalau begitu. Bibi pergi dulu ne? Ada yang harus dikerjakan"

"Nde annyeong bibi" ucap kami bersamaan. Detik selanjutnya aku berbalik menatap kesal abangku itu

"Mana hutangmu minggu lalu" Kino melewatiku begitu saja. "Hutang? Hutang apa yaa?" Aku berdecak dan bercacak pinggang menatapnya semakin menjauh

"Ya! Aish jinjja. Entah mengapa minggu lalu aku mau memberikan uangku" Melihat kino yang semakin menjauh aku kembali berdecak

"Ya!! Tunggu aku" Akupun berlari mengejar nya .

Dia menatapku dengan wajah tak berdosanya dan terkekeh. "Jadi apa kau akan pergi melihat konser itu?" Aku langsung berbinar

"Tentu saja! Appa kan sayang padaku"

"Akh. Aku iri denganmu. Hei bagaimana jika aku ikut?" Aku menoleh dan menatapnya serius sekaligus mengintimidasi.

"Mollayo~ aku tak yakin harus meminta appa membelikanmu tiket " kino kemudian memegang lengan kananku dan memelas padaku

"Juseyo ~"

"Shireo" Kemudian dia mulai menunjukkan wajah imutnya kepadaku sambil terus memelas

"Apa kau janji akan membayar hutangmu? "

"3X lipat akan kubayar" aku tersenyum menang

"Baiklah. Biarku telpon appa"






Akhirnya aku mendapatkan uangku 3x lipat dan aku bisa nonton konser bigbang.

Senangnya....

すべてのもの

 HARUTO : Subete No MonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang