3

568 81 16
                                    

"Hyung kan tidak harus mengantar sampai rumah" changbin bilang dengan nada canggung. Ia menatap kakak yang ia sangat kagumi itu, dia sedang tersenyum manis.

"Kan cuman disebelah rumah ini, changbin. No worries" chan bilang tanpa melihat changbin yang berjalan disebelahnya itu.
"Karna kamu belum mengerti apa yang harus kamu tulis, kamu bisa tanya-tanya lewat message, jangan canggung ya" chan tiba-tiba berhenti menghadap changbin.

mereka tepat berdiri di depan rumah changbin. changbin menatap chan sambil menelan ludah. haruskah ia jujur sekarang?
chan masih menatap changbin dengan tersenyum.

"jangan stress sekolah terus changbin. you're still so young. i'm happy you still manage doing music with me and ji" chan bilang mengangkat tangan kanannya ke kepala changbin, tangannya mengelus pelan rambutnya.

"i-iya" changbin tersenyum lebar kepada chan. i'm happy because you're here too tho, chan.

dan malam itupun berakhir untuk changbin yang tengah melayang itu.

-
<<next day>>

tentunya tidak ada yang berubah dari kebiasaan sehari-harinya di sekolah walaupun ia sudah mengenal hyunjin. changbin masih berjalan sendiri saat pergantian kelas, changbin masih dikecualikan dari tim kelas olahraga, changbin masih duduk berdua saja dengan teman ceweknya sejak SMA, ahn hanjoo.

dia tidak berharap apapun, toh hyunjin sudah pernah bilang. satu, changbin hanya dibutuhkan untuk memperbaiki nilai hyunjin. dua, hyunjin sendiri tidak ingin memilik relasi dengan changbin. changbin ingat. walaupun sedikit sakit, changbin juga melakukan ini demi dirinya, ya kan?

"si hwang, kenapa dia melirik kesini?" hanjoo bilang, yang tiba-tiba duduk di seberang meja kantin, membawa nampan berisi makanannya. jika sedang jam makan pun, hanya hanjoo yang mau duduk dengannya. ya bagaimanapun juga, ahn hanjoo juga orang culun.

"siapa?" changbin bilang dengan nada tidak tertarik, hanya mengaduk nasi di depannya. dia masih terpikir dengan akhir dari malam kemarin. apa jadinya kalau changbin berkata jujur, ya?

hanjoo mendongak kecil ke arah meja anak - anak terkenal, jelas menunjuk ke salah satu dari mereka, "hwang? hwang hyunjin."

changbin menoleh ke arah yang hanjoo katakan, mendapati hyunjin sedang memberikannya lirikan tajam sesekali. changbin tidak memiliki satu ide sama sekali. ia yakin dia tidak menyebutkan apapun tentang tutornya itu kepada siapapun. mungkin hanya hanjoo, temannya yang hanya ia bisa percayai itu.

"jangan lihat-lihat ke arah sana lagi. mau hilang lu abis pulang sekolah" hanjoo hanya tertawa. memang anak-anak ini bukan hanya gila tenar, mereka gila kekuatan juga.

"honestly tho, kalo salah mereka tau lu bisa nge-rap. lu mungkin udah duduk disana sama mereka, changbin. but here you are, school's nerd who sits with another school's nerd" hanjoo bilang sebelum menyeruput susu stroberi punya changbin.

"our songs not even half good..,-"

"lu gila mungkin. lagu lu bisa bikin lu dan teman-teman lu jadi salah satu grup rap terkenal di negeri ini. mungkin bukan bidang gua, but if I said it's good, it's good" hanjoo mengangguk untuk menyakinkan changbin.
changbin hanya melihat hp-nya yang tak kunjung bunyi.

changbin hanya menghela napas, bukan itu yang ia pedulikan sekarang.

-

hyunjin hanya menatap bosan melihat changbin yang sedang asyik dengan hp-nya. tangannya yang menahan kepalanya diatas meja itu mengepal lebih kencang. changbin seharusnya fokus kepadanya saat sedang jam tutor. memangnya siapa sih sampai changbin tidak berhenti mengetik diatas hp-nya?

2 hours - [changjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang