4

522 72 8
                                    

"Bu, satu susu stroberinya, ya" changbin bilang dengan sopan. tangannya mulai merogoh kantung celananya tersebut, mengambil uang kecil untuk membayar.

Ibu penjual minuman di kantin tersebut menatap anak itu dengan kasian. "Maaf dik, susu stroberinya habis" ia tersenyum kasian.

changbin tertegun menatap ibu tersebut. habis? ini masih sesi istirahat pertama bukan? dia menatap lama ibu tersebut, hari ini tidak ada susu stroberi lagi untuknya. pundak changbin meringkuk.

"tadi ada satu anak membeli semua stok susu stroberinya. dia bilang akan memberi secara gratis karena dia sedang merayakan sesuatu" cegat ibu itu kepada changbin yang ingin cepat-cepat pergi.

"siapa bu?" dengar ibu tersebut dan mendongakkan kepalanya, mencari satu anak diantara ramainya ruang kantin yang dipenuhi murid-murid disitu.

"itu dia mejanya, yang tidak pakai jas sekolah itu dik. kamu minta saja ke dia" ibu itu tersenyum puas. changbin menolehkan wajahnya ke arah yang ditunjuk oleh ibu kantin itu. di arah situ terdapat meja kantin anak-anak terkenal. dan masih ia lagi, yang kembali mengusik changbin.

ia melihat hyunjin dan teman-temannnya, asik dengan percakapan mereka dan masing-masing meminum susu stroberi. susu stroberi kesukannya. diujung meja, tersusun sisa lebih kotak-kota susu stroberi dengan tanda yang terbuat dari kertas "take one for free -hwang hyunjin". tidak lama ada beberapa anak yang mengambil satu atau dua kotak susu.
changbin hanya menarik bibirnya ke mulut dan menarik napas.

tidak sadar ia sudah menatap lama ke arah mereka, hyunjin mendapat pandangannya ke changbin. sambil menahan pandangannya, ia menaikkan alisnya sambil tersenyum miring. changbin membuang muka, dan mengeluarkan napasnya yang sudah ia simpan. jangan marah, jangan marah, jangan marah, marah.
ia kembali menghadap ibu yang tersenyum ke arah anak-anak di meja tersebut, puas ia salah satu jualannya habis ludes dengan untung yang lebih besar.

"tidak apa-apa bu, saya lebih baik minum air putih" kata changbin sinis, perih sedikit untuk menutupi kekecewaannya. ia selalu membeli satu susu stroberi kepada ibu ini setiap hari, changbin kira sudah ada kesetiaan dari ibu ini untuknya, si pelanggan setia. ibu itu terlihat tidak terganggu dengan jawabannya, changbin pun berpalinh untuk kembali ke mejanya dengan hanjoo yang masih membaca bukunya.

"poor baby.." hanjoo bilang dengan bibir sedikit manyun, mengeluarkan tulang hidungnya dari kedua bagian bukunya dengan tatapan mengejek. changbin hanya kembali mengejek, menaruh dagunya di salah satu tangannya diatas meja. "told you banana milk is way better".

"i'm still not drinking your overrated milk flavor" changbin menggeleng, wajahnya ia hadapkan ke tray makanannya yang masih setengah penuh. nafsu makannya terganggu karna hyunjin. apa ini namanya balas dendam? bukannya changbin yang harusnya memberi balas dendam? changbin bersumpah, hidupnya menjadi lebih tidak tenang setelah kenal hyunjin.

changbin menganggu hyunjin saja tidak pernah, membocorkan kegiatan tutor mereka saja tidak pernah, menyapa hyunjin di tempah ramai saja tidak pernah. apa yang hyunjin mau dari changbin? malah bukannya hyunjin yang menganggunya.

lalu apa maksudnya membeli semua susu kesukannya, tiba- tiba pula?karna insiden kemarin kah? apa kemarin changbin terlalu berlebihan? changbin tau marah karna hal sepele kepada anak kecil itu berlebihan, tapi bagi kemarin hyunjin sudah menarik benang kesabaran changbin yang terakhir. whew, so much for a peaceful year.

"ambil saja sih dari mejanya, toh untung juga kan gratis" hanjoo bilang cuek. changbin hanya menggeleng, dia lebih baik minum ludah sendiri daripada meminta-minta kepada hyunjin. "butuh gua yang ambil" hanjoo menambah lagi dengan tatapan bosan. changbin terdiam sebentar, hanjoo sudah beranjak berdiri.

2 hours - [changjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang