Penampilan Aza yang selalu mengenakan pakaian kebesarannya selalu menciptakan julukan baru oleh teman temannya, penampilan yang tidak modis. Belum lagi rambutnya yang selalu dikepang menjadikan dia mahasiswa cupu di kampusnya. Tidak ada seorang pun yang ingin berteman dengannya. Bagi mereka, berteman dengan orang yang berpakaian dengan gaya seperti memakai karung goni itu bisa menurunkan derajat dan harga diri mereka.
Tapi tidak dengan mahasiswa yang satu ini. Namanya Saggaf. Dia adalah teman Aza sejak duduk di bangku SMP. Sampai saat ini mereka selalu bersama , mereka masuk di jurusan yang sama juga yaitu Fakultas kedokteran.
" Kamu kenapa? Kok bengong sih " tanya Saggaf.
"Eh , Ng nggak papa kok . Ada apa gaf?" Balas Aza.
Saggaf menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Yaudah , kita ke kantin yuk. Aku lapar banget " Ajaknya.
Bukan hal yang mudah bagi Aza untuk berjalan ke penjuru kampus . Sudah pasti karena gadis gadis yang menatap jijik dan benci kepada Aza . Mereka semua tak habis pikir kenapa Saggaf ingin berteman dengan Aza , padahal Saggaf memiliki gaya berpakaian yang sangat fashionable serta paras yang sangat tampan. Berbanding terbalik dengan Aza yang memiliki gaya pakaian yang sama sekali tidak modis itu.
" Tenang saja Aza , aku akan menjagamu . Kamu tidak perlu takut ". Ujar Saggaf.
Aza menatap Saggaf dengan terharu , betapa beruntungnya dia memiliki sahabat yang begitu baik dengannya. Mereka saling tatap sambil tersenyum.
" Berhenti memandangku seperti itu Saggaf. Apakah aku sangatlah buruk ? " Tanya Aza.
Saggaf tertawa terbahak . " Aku hanya tak habis pikir. kenapa kamu dari dulu sampai sekarang masih setia dengan gayamu yang seperti ini ? Bahkan kamu tidak peduli dengan teman teman yang selalu menjauhimu ."
Aza menunduk sambil tersenyum . " Aku hanya ingin fokus dengan kuliahku saja , aku hanya ingin meraih cita - citaku supaya bisa membanggakan kedua orang tuaku . Aku tidak peduli dengan gaya berpakaianku".
Saggaf mengangguk tanda mengerti . " Tapi setidaknya kamu butuh banyak teman kan ?" Tanya Saggaf.
"Aku tidak butuh banyak teman " balas Aza.
" Bahkan aku tidak mempercayai teman" lanjut Aza.
"Tapi kenapa?" Kening Saggaf berkerut .
" Dulu saat aku masih kecil , aku memiliki seorang teman . Lalu kami mengucapkan janji , dia berjanji kepadaku tidak akan meninggalkanku. Akan tetapi, selang beberapa hari kemudian dia meninggalkanku . Dia mengingkari janjinya sendiri. Sejak saat itulah aku tidak mempercayai seorang teman." Balas Aza.
"Tapi kenapa kamu mau berteman denganku?" Tanya Saggaf tiba- tiba.
Aza menunduk sambil menggelengkan kepalanya sembari berkata " Sejak pertama kali kita berkenalan , aku merasa kamu adalah teman yang baik untukku . Karena banyak orang yang lebih baik dariku , akan tetapi kau tetap memilihku untuk menjadi teman baikmu sampai saat ini." Aza mengusap air mata yang sudah berada di pelupuk matanya.
"Lalu bagaimana jika aku meninggalkanmu seperti temanmu dulu?" Tanya Saggaf dengan mata yang sudah berkaca - kaca.
"Aku akan menghapus memori kebersamaan kita dari hidupku selamanya" balas Aza.
Sesaat setelah itu mereka saling berpelukan dan menangis bersama.
Matahari mulai condong ke arah barat . Aza telah sampai di depan rumahnya. Aza menemukan sebuah surat dan buket bunga lily palsu di dekat pintu rumahnya. Bagaimana bisa ada yang mengirim surat untukku. Batin Aza.
Tolong maafkan aku Aza.
Dari : H
"H? Siapa dia ? " Tanya Aza di dalam hatinya sambil membawa masuk surat serta buket bunga ke dalam rumahnya.
"Kenapa ia mengirim bunga bunga? Dan kenapa harus bunga palsu?" Batin Aza bertanya -tanya.
"Eh anak mama udah pulang, ehm dapet bunga dari siapa?" Tanya mama Aza sambil tersenyum.
"Nggak tau ma, tiba -tiba di depan pintu ada surat dan sebuket bunga . Dia cuma ngasih inisialnya H.”
Jawab Aza.
"Apa salah alamat ya?" tanya Mama Aza.
"Tapi dia menyebut nama Aza ma, apa tetangga kita ada yang namanya sama seperti Aza?"
" Eh di perumahan ini kan yang bernama Aza cuma aku doang , jadi nggak akan salah alamat kan ma?" Lanjut Aza.
"Iya ya , berarti itu surat untuk kamu nak " jawab mama Aza.
"Yaudah , aku mau ke kamar ya . Mau ganti baju habis itu baca surat ini." pamit Aza untuk ke kamarnya.
"Iya, jangan lupa nanti istirahat ya nak"
" Siap ma"
Aza pun bergegas untuk menuju kamarnya, ia mengganti seragamnya dengan pakaian rumahannya . Ia pun mengambil surat yang berada diatas meja belajarnya. Lalu memposisikan dirinya untuk tiduran di atas kasur sambil membuka surat itu perlahan- lahan. Satu amplop surat itu terbagi menjadi 3 surat .
Surat pertama.
Isi suratnya.
Hai Aza.
Masih ingatkah kamu denganku?
Bagaimana kabarmu ?
Pasti baik- baik saja kan?
Aku sangat merindukanmu.
Aku tidak bermaksud untuk mengingkari janji kita dulu .
Sebab setelah kita mengucapkan janji itu beberapa hari kemudian Ayahku dimutasi ke luar kota.
Ayah dan Ibuku memaksaku untuk ikut, mereka belum mempercayaiku jika aku bisa tinggal sendirian di rumah.
Aza .
Aku adalah temanmu dulu yang selalu bersamamu.
Bermain sepeda bersama.
Bermain petak umpet bersama. Saling berbagi jajan.
Saling menghibur jika salah satu dari kita sedang sedih. Apakah kau masih mengingat kenangan kenangan indah kita? Aku harap kau masih mengingatnya Aza.
Akh, aku merindukan senyummu , rindu tawamu, aku merindukan sifat jahilmu .
Aku merindukan semua tentang dirimu Aza.
Saat itu kita masih berusia 6 tahun dan sedang senang senangnya bermain bersama, akan tetapi takdir memisahkan kita berdua.
Tapi tak lama setelah itu aku kembali kepadamu Aza.
Ingatkah kau seorang anak laki-laki yang beranjak remaja saat MPLS SMP mengajakmu berkenalan untuk menjadi seorang temanmu sampai sekarang ?
Ya , itu adalah aku . Husein Saggaf. Yang sering dipanggil Saggaf olehmu.
Salam rindu dariku,
Husein Saggaf.
Surat kedua.
Hai Aza .
Apakah kau sudah membaca surat pertama dariku?
Aku harap kau sudah membacanya.
Apakah aku sudah dimaafkan ?
Maaf Aza , aku memang pengecut . Aku tidak berani untuk meminta maaf secara langsung.
Apakah kau masih secantik dulu?
Iya , kau masih sama cantiknya seperti dulu .
Saat aku melihatmu di tengah lapangan saat MPLS , kau tetap cantik seperti dulu, bahkan kau lebih cantik .
Aku jadi iri jika suatu hari nanti kau punya pacar atau suami .
Hahaha , aku seperti orang bodoh saja.
Aku merindukanmu Aza.
Surat ke ketiga.
Hai Aza.
Terima kasih sudah membaca suratku dari awal. Dari surat pertama sampai surat terakhir.
Aku tidak akan lelah dan berhenti meminta maaf jika kau belum memaafkanku.
Jika kau belum memaafkanku aku akan mengirimimu surat dan buket bunga setiap hari.
Sampai tempat tidurmu penuh dengan bunga bunga itu , hingga kau tidak memiliki tempat untuk berbaring lagi.
Aku berharap kau bisa memaafkan ku Aza. Aku sangat ingin bersamamu seperti dulu lagi. Saling percaya .
OH iya , kenapa aku memberimu bunga Lily palsu? Karena aku tau bunga Lily adalah bunga kesukaanmu dan kenapa harus yang palsu? Karena supaya kamu dapat menyimpannya lebih lama.
Udah dulu ya Aza.
Salam dariku ya .
Husein Saggaf.
Setelah membaca surat itu , Aza menangis tersedu sedu sebab ia masih tidak menduga bahwa teman yang meninggalkannya dulu ternyata sahabatnya sendiri , orang yang selalu berada disisinya saat suka maupun duka.
Setelah sekian lama ia menangis, Aza pun terlelap tidur karena lelah memikirkan hari ini.
Semburat jingga muncul di ufuk timur menandakan matahari mulai terbit. Aza bergegas bangun dan mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke kampus , karena ada jam pagi serta ia ingin segera menanyakan tentang surat itu kepada Saggaf .
Pukul 8 pagi Aza telah sampai di Universitas tercintanya. Ia bergegas memasuki kelas karena pagi ini ada ujian praktik.
Semua mata kuliah hari ini sudah selesai, Aza segera keluar dari kelas untuk menemui Saggaf .
Tiba- tiba pundak Aza ditepuk oleh seseorang di belakangnya.
"Aza maafkan aku " Ucap Saggaf sesaat setelah menepuk pundak Aza.
"Tapi kenapa kamu membohongiku?" Tanya Aza.
"Karena aku tidak mau kehilangan kamu untuk sekian kalinya . Aku mohon Aza terimalah aku seperti dulu lagi ." ucap Saggaf sambil meneteskan air mata.
"Iya , aku sudah memaafkanmu . Aku juga akan menerimamu kembali ." Balas Aza sambil menangis. Mereka berdua pun saling berpelukan sambil menangis bahagia karena permasalahan sudah selesai.
Semenjak kejadian itu mereka berdua selalu bersama , Bahkan sampai tidak bisa terpisahkan.
***
Setelah menjalani liku liku kehidupan sebagai mahasiswa dan mahasiswi fakultas kedokteran. Aza dan Saggaf akhirnya wisuda. Mereka berdua pun mendapatkan gelar sarjana kedokteran.
Mereka berdua selalu bersama setiap saat , sampai pada akhirnya Saggaf melamar Aza untuk menjadi istrinya.
kedua pihak keluarga akhirnya sepakat untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Akhirnya detik ini juga Aza dan Saggaf akan melangsungkan pernikahan mereka.
Aza dan Saggaf serta keluarga besar mereka sedang berada di hotel mewah untuk melaksanakan pernikahan.
Saggaf bersiap siap untuk melaksanakan ijab Kabul, sedangkan Aza sedang di rias.
Acara pun dimulai . Saggaf mengucapkan kalimat ijab Kabul di hadapan para saksi , penghulu ,dan kedua orang tua Aza.
"saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Putri Azalia Kurniawati dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai” ucap Abimanyu kepada Saggaf sambil menjabat tangan calon menantunya itu.
“ Saya terima nikah dan kawinnya Putri Azalia Kurniawati binti Muhammad Abimanyu dibayar tunai” Ucap Saggaf dengan satu tarikan napas saja.
“ Para saksi sah? “ tanya penghulu .
“SAHHH”
“ALHAMDULILLAH”
Setelah itu Aza pun mencium tangan Saggaf , sedangkan Saggaf langsung mencium kening Aza. Saggaf pun mengusap – usap kepala Aza sambil membacakan doa supaya Aza dapat menjadi istri yang Sholehah.
“Assalamualaikum istriku “ bisik Saggaf tiba – tiba yang membuat Aza menjadi panas dingin. Aza hanya menanggapi Saggaf dengan senyuman kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN dan Puisi
Historia CortaCerpen remaja yang menceritakan kisah cinta maupun persahabatan.