Note : coba sambil denger Ephiphary nya Jin. Atau bisa putar videonya di mulmed ya :)
***
Jika diharuskan untuk memilih, maka aku akan memilih untuk tetap berada disini. Selamanya...
-Kim Seokjin-***
Ketika seseorang pergi keluar, maka Ia akan memiliki tempat untuk tetap kembali pulang. Memiliki seseorang yang akan menanti kepulangannya. Menunggunya dengan cemas. Namun, akankah itu berlaku padaku? Kurasa tidak akan.
Bahkan, ketika aku memutuskan pergi menuju Ibukota maka tak akan ada yang menentang kepergian ku, tak akan ada yang mengkhawatirkan ku, dan tak akan ada yang menanti kepulangan ku.
Bukankah seharusnya sebuah rumah adalah tempat mu untuk pulang dan beristirahat dari rutinitas. Bukankah seharusnya sebuah keluarga memberikan kehangatan dalam lelah. Tapi, mengapa aku tidak? Mengapa rasanya hanya aku yang berbeda. Tak ada yang namanya hangatnya keluarga. Bisakah aku katakan bahwa aku adalah seseorang yang terbuang? Tak akan ada yang mempedulikan dirimu Kim Seokjin!
Hari ini, ketika matahari menyinari siang. Aku kembali pulang. Membawa kabar yang menurutku baik untuk diumumkan. Minggu depan, kami akan debut. Setelah sekian lama menantikannya, akhirnya hari itu akan segera tiba.
Namun, langkahku terhenti di depan pintu gerbang rumahku ketika suara seseorang yang ku kenal menyapa telinga ku.
"Masih ingat pulang rupanya kau Kim Seokjin!" ucapnya ketus.
Selalu saja seperti ini. Tak pernah ada kata-kata manis. Hanya suara ketus dan kasar yang selalu terucap.
"Mian Appa.. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu agar kalian bisa datang di debut pertama ku minggu depan," ucapku seraya menunduk.
"Debut? Kau menjadi Idol?" kali ini suara dari seseorang yang berbeda.
"Ne Hyeong. Aku ingin kalian datang dan menyaksikannya." balasku.
"Kami tak punya waktu untuk datang ke acara tidak berguna seperti itu. Kau pikir apa bagusnya menjadi penyanyi? Ha! Kau benar-benar tidak berguna Kim Seokjin. Tak bisakah kau hentikan mimpi konyolmu itu. Lihatlah Hyeong mu itu, sejak dulu dia selalu memenangkan olimpiade yang berkelas. Tidak seperti kau! Hanya menyanyi saja taunya,"
Selalu sama! Tak bisakah Appa membiarkan aku untuk meraih mimpiku. Tak bisakah berhenti membandingkan ku dengan Hyeong. Kami berbeda. Jelas berbeda.
"Tapi.. Ini impianku Appa," kali ini aku berusaha memberanikan diri.
"Impian? Omong kosong!"
"Mianhae.. Maaf jika mengecewakan. Aku hanya ingin memberitahukan ini saja. Kalau begitu aku pamit. Maaf mengganggu. Annyeong.." membungkuk singkat kemudian berlalu.
Sepertinya salah jika aku memutuskan untuk pulang.
***
Hari ini, hari yang spesial dan kuharap orang-orang yang berarti bagiku hadir disini. Kuharap Appa, Eomma, dan Hyeong datang kemari. Namun, lagi-lagi semua hanya semu. Sekuat apapun aku berharap, mereka takkan pernah datang.
"Apa mereka tidak datang Hyeong? Bukannya minggu lalu kau pulang dan memberitahukannya kan?" tanya Namjoon.
"Aniya.. Mungkin mereka sibuk Namjoon-ah. Gwenchana," aku hanya bisa tersenyum palsu menutupi segala luka.
"Gwenchana Hyeong, mungkin lain kali mereka pasti datang," balasnya memberi semangat.
Kau salah Namjoon-ah, mereka tidak akan pernah datang untuk menonton konser kita.
Dan.. Kini aku sadar, satu-satunya tempat ku untuk kembali pulang adalah mereka, sahabat dan keluarga baruku. Satu-satunya rumah yang kini ku miliki adalah dorm kami, tempat sederhana namun lengkap dengan kehangatan di dalamnya. Lebih baik daripada sebuah rumah mewah namun aku merasa sepi di dalamnya.
Dan.. Malamnya seseorang tiba-tiba datang ke kamarku lalu merangkulku dan berkata..
"Kau tidak sendiri Hyeong. Kita sekarang adalah keluarga. Ayo kita ciptakan kebahagiaan baru untuk kita," -kth-
***
Bagian Seokjin up!!!
Terimakasih yang sudah baca dan vote :)
See you next chapter yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Us! (Kth)
FanfictionKarena kita adalah keluarga, sahabat, dan rekan. Apapun itu teruslah tersenyum dan tetaplah bahagia bersama. "Ayo kita ciptakan kebahagiaan itu" - kth #newstory -With Bahasa-