-.winter, 2009.-

3.7K 220 6
                                    

》》》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

》》》

Ibu bukanlah orang yang sangat ahli dalam memasak.

Namun ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kami.

Suatu hari, ibu mengajakku untuk membuat kue. Ibu mengandalkan buku panduan untuk membuatnya. Aku sangat bersemangat hingga ayah tersenyum kecil di ruang keluarga.

Saat kue tengah dipanggang aku dan ibu membuat krim untuk toppingnya.

Tapi karena terlalu asyik, kami melupakan kue yang masih ada di panggangan. Alhasil kue yang harusnya sempurna menjadi gosong sebagian.

Saat aku nyaris saja tertawa, ibu memberi isyarat padaku untuk menutup mulut.

Lalu kami menghias kue tersebut dengan banyak krim dan permen warna warni.

Aku memberikan kue tersebut pada ayah dengan masih menahan tawaku.

Awalnya ayah tersenyum memuji kue tersebut karena sangat cantik, namun saat aku meminta ayah untuk mencobanya, ayah agak sedikit ragu karena ibu belum pernah membuat kue. Dan kue tersebut pastilah sangat manis karena krim dan permen.

Ayah memang tidak terlalu suka makanan manis, tapi ayah tetap mencobanya.

Setelah beberapa kali kunyahan, wajah ayah terlihat sedikit bingung , mungkin karena rasa pahit pada kue tersebut.

Kemudian ibu menunjukan sisa kue yang belum dihias dan bewarna hitam disekelilingnya.

Kami pun tertawa, sampai-sampai ibu meneteskan airmatanya.

Ibu memang payah dalam hal memasak, namun ibu adalah orang yang paling hebat dalam menciptakan suasana kekeluargaan yang sangat hangat.

¤¤¤

Beberapa hari kemudian, akhirnya ibu menyelesaikan rajutannya beberapa bulan yang lalu. Ibu membuatkan syal dan topi hangat untukku, juga sweater untuk ayah.

Dan lucunya, sweater yang dibuat ibu untuk ayah, memiliki bentuk yang tidak simetris, dan bewarna merah muda.

Ayah sedikit kesal, walaupun sebenarnya ini adalah warna favoritnya (percayalah ayahku tidak se-manly yang kalian kira) namun tetap saja bentuknya ayah sangat tidak mau memakainya.

Sedangkan aku dan ibu hanya terkikik geli

¤¤¤

Di akhir musim dingin, ayah sibuk membersihkan halaman rumah dari es-es yang masih menggunung.

Sedangkan ibu duduk di kursi malas bersama teh nya.

Aku yang lelah bermain kemudian duduk di bangku di sebelah ibu.

Ibu mengajakku bernostalgia dengan bercerita tentang hal-hal lucu yang dialami ayah dan ibu.

Seperti ayah pernah tersandung kayu saat membuntuti ibu pulang dan akhirnya menangis keras, saat ayah mencoba mendapatkan hati ibu dengan sering kali mengirimkan surat cinta dan pernah sekali ayah ketahuan dan ayah mengelak bahwa surat itu bukan darinya, juga pernah ayah bersaing dengan paman Lee Seunggi untuk mendapatkan perhatian ibu.

Namun pada  akhirnya ayahlah yang menjadi pemenangnya.

Ibu mengatakan ayah bukanlah orang yang sempurna, namun ayah adalah orang yang paling hebat dan keren yang pernah ibu temui.

Ayah yang sedari tadi menguping pun tersenyum lalu berjalan menuju kearah kami. Ayah memelukku dan ibu bersamaan. Rasanya sangat hangat dan nyaman.

Aku merasa beruntung memiliki orang tua seperti ayah dan ibu. Mereka saling mencintai dan menyayangiku. Merawatku dari kecil dengan penuh kasih sayang.

Aku hanya bisa bersyukur dan berdoa untuk kebahagiaan kami.

》》》

》》》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔]Part of My Precious Life - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang