-.spring, 2018.-

3.3K 212 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


》》》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

》》》

Ibu tidak bisa bertahan.

Ibu menghembuskan nafas terakhirnya pasca seminggu  menjalani operasi.

Tepat di musim favoritnya.

Ibu sangat senang saat bunga sakura di seberang rumah mekar di musim semi. Ibu juga sering melakukan Hanami (Hanami: Hana Mitai= melihat bunga).

Ibu menyukai bunga, inilah mengapa ayah memutuskan untuk tinggal di Biei.

Aku masih belum menerima kenyataan bahwa ibu sudah pergi. Ibu terlalu baik, Tuhan lebih sayang padanya.

Karena Tuhan tidak ingin membiarkan ibu menahan sakit lebih lama.

Hari-hariku sangat hampa.

Bahkan kini, jika ditanya bagaimana hubunganku dengan ayah, jawabannya adalah benar-benar canggung.

Kami hanya membicarakan sesuatu yang penting.

Tidak ada basa-basi.

Tidak ada keramah-tamahan seperti biasa.

Kami berdua merasa sangat kehilangan,

terlebih ayah.

Suatu waktu, aku memergoki ayah menangis memeluk foto dan sweater buatan ibu di kamar.

Melihat ayah yang sangat terpuruk membuatku iba.

Aku masuk dan memeluk pundak ayah yang bergetar hebat. Sudah lama sekali sejak terakhir kami berpelukan.

Aku tak kuasa menahan air mataku agar tidak jatuh saat mendengar jelas tangis ayah yang begitu memilukan.

Ayah adalah orang yang sangat kuat.

Namun, ayah hanyalah seorang pecinta-

-pecinta yang terluka. 

Kini kami hidup seperti taman yang tak kunjung berbunga.

Ayah sebagai tanah, dan aku adalah bibitnya.

Akan tetapi, kami kehilangan pupuk dan air yang membuat kehidupan menjadi lebih indah, yaitu sosok ibu.

¤¤¤

Setahun setelahnya, ayah menyusul ibu.

Ayah pergi dalam tidur lelapnya.

Mereka meninggalkanku begitu cepat. Mereka bahkan belum melihatku lulus, sukses, menikah dan memiliki buah hati.

Namun, melihat jasad ayah yang tersenyum bahagia, membuatku lega dan mengikhlaskan kepergiannya tanpa air mata.

Kini mereka sudah dipertemukan kembali oleh Tuhan di surga-Nya, dan menyempurnakan kisah cinta yang selalu aku agungkan.


Lee Donghae - Im Yoona







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fin.

》》》






[✔]Part of My Precious Life - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang