Nama nya Adelaide Gabrela , semua orang memanggilnya dengan sebutan Adel , mungkin hanya satu orang yang memanggilnya dengan panggilan berbeda. Si penyuka aroma kopi dan juga tanah yang habis diguyur hujan. Gadis pemimpi yang tak jarang tenggelam dalam dunianya sendiri.
Ini cerita tentang Adel yang menyukai seseorang , terdengar klise memang. Di usianya sekarang ia mulai mengalami masa percintaan seperti teman teman seusiannya yang lain.
Orang itu adalah Adryan , teman Adel ketia memasuki taman kanak kanak. Mereka selalu bersama sejak taman kanak kanak sampai selamanya itu yang diharapkan Adel.
Sebut saja Adel telah menyukai Adryan ketika mereka duduk di bangku SMP , walau nyatannya Adel sudah menyukai Adryan sedari mereka kecil yang bahkan pada saat itu mereka belum mengenal 'cinta cintaan' yang sampai sekarang mereka tak mengerti arti sebenarnya.
Saat itu yang Adel tau adalah Adel nyaman ketika ada Adryan. Cerita ini , bukan lah cerita yang indah seperti novel bukan juga cerita yang menyedihkan seperti drama. Cerita ini tentang Adel yang menyukai Adryan.
Sejak awal Adel menydari perasaannya , perasaan itu begitu ikhlas dan tulus sehingga Adel tak pernah berharap lebih untuk itu walau terkadang ia bemimpi untuk dapat bersama sama kelak dengan Adryan. Tapi jauh dalam hatinya yang Adel inginkan hanyalah bisa bersama sama dengan Adryan , entah dalam status apa pun. Atau bahkan , melihatnya bahagia.
❤️🌹
Semua yang kini ku lewati , masih tersimpan diharapan ku kau ikut andil di dalamnya. Walau hanya dalam presentase kecil. Ku tahu mungkin kita memiliki jalan pikir masing masing.
Ku tahu , kau tidak sejahat yang mereka pikirkan , dan tidak sebaik yang ku kira. Tapi , bolehkan aku untuk tetap berharap demikian, jika tidak ,tak apa.
Tenang saja , aku sudah tak lagi berharap kau menjadi pasangan ku , cinta ini sudah sampai di titik ikhlas , dimana aku hanya mencintai mu dan tidak mengharapkan balasan. Ku cukup sadar diri , Kau telah memilih Dia , sosok baik yang mampu merubah mu menjadi Adryan yang lebih baik.
Kau tahu? Aku selalu senang melihat kamu bersamanya.
Namun , Mengapa kamu harus pergi? Berkelana ke kota lain yang tidak dapat ku akses walau di zaman globalisasi.
Sempat ku berfikir , mungkin saja semesta sedang membantu ku untuk melupakan mu. Entah lah.
Nyatanya , hingga kini pun aku masih saja menghitung kalenderku menunggu tanggal kau balik ke kota ini.
-Adelaide, Jakarta
2019Cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi dan juga perasaan yang ingin disampaikan melalui sebuah tulisan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Kata Rumpang
Teen FictionAku dan Kamu , tiga kata rumpang yang masih belum jelas sejak awal. Aku kira ketika Kamu pergi akan memperjelas semuanya , juga tentang hati ini yang dapat melupakan kamu , nyatanya tidak. Justru kepergian mu menimbulkan kata ' Aku rindu Kamu" tiga...