III. KARTU PERUSAHAAN

4 0 0
                                    

Satu hari sebelum audisi

Hari ini hari sabtu biasanya Rian selalu ke kos-an Dio sejak semester awal sudah menjadi kebiasaan Rian ke kos-an Dio.

"Besok lo jadi ikutan?" tanya Rian yang menaruh jaketnya di kursi dan melihat-lihat koleksi komik baru Dio.

"Jadilah, gila aja gue ga jadi ikutan. Lo kalo mau ngerusuh jangan hari ini deh, gue lagi nyiapin buat besok. Mending lo bantuin gue?"

"Ngapain?"

"Pilihin baju buat gue. Kan selera fashion lo bagus."

Rian pun melihat isi lemari Dio yang kebanyakaan baju kaos dan hanya 2 celana jeans yang sudah lusuh.

"Demi apa baju lo cuma ini doang. Dulu lo casting pake baju apaan?" Rian bertanya dengan tidak percaya.

"Kan dulu Ibu gue yang beliin. Udah ga ke pake, Ibu ngasih ke orang." jawab Dio dengan santai.

"Ayo, cabut." Rian yang mengambil jaketnya.

"Cabut kemana?" tanya Dio yang bingung.

"Cari baju lah, Dio. Masa mau daki gunung. Buruan gih."

Setelah 15 menit, Dio dan Rian sampai di pusat perbelanjaan yang dekat dari tempat kos Dio. Mereka pun memasuki toko pakaian laki-laki.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai toko.

"Ini mbak, saya lagi cari kemeja sama celana bahan, buat dia." jawab Rian sambil menunjuk Dio yang berada di sebelahnya

"Tunggu sebentar ya, akan saya ambilkan," ujar pegawai toko.

Setelah pegawai toko pergi, Dio pun melihat-lihat di sekitar dan Dio melihat suatu barang yang menarik perhatiannya.

"Cuy, ini apaan. Kayak yang biasa cewek pake di rambut?" tanya Dio penasaran.

"Yang di rambut itu namanya boby pin, itu ditaruh di kerah kemeja atau di dasi. Namanya pin tie. Lo ga tau?"

"Kaga. Gue mau beli ini deh buat dipake besok. Biar makin ganteng gue," ujar Dio dengan percaya diri.

"Iya deh, mas ganteng. Itu baju nya kayaknya udah ada, lo coba gih. Lo gamau beli dasi sekalian?"

"Ntar aja deh, gue pake dasi keliatan tua."

"Ini baju dan celananya, untuk kamar ganti ada di sebelah sana," ujar pegawai toko sembari memberikan baju dan celana ke Dio.

Dio pun mengambil baju dan celana lalu, langsung menuju kamar ganti untuk mencoba pakaiannya. Setelah selesai, ia keluar dari kamar ganti untuk meminta pendapat Rian yang saat itu duduk di depan kamar ganti.

"Yan, gimana? Aneh ga di gue." Dio meminta pendapat Rian.

"Kaga, udeh ambil aja, lo pake bagus. Ntar tinggal dipakein pin tie di kerah kemeja. Cepetan ganti baju lagi cari makan, laper euy." jawab Rian.

Setelah membayar, mereka berdua mampir di food court untuk makan karena sudah jam makan siang dan Rian yang lapar.

"Gantian dong lo yang bayar, gue abis beli baju." pinta Dio.

"Bayar sendiri-sendiri kalo lo udah diterima jadi pemeran utama, gue traktir."

"Bener ye, awas lo kalo ngibul. Samain kayak punya lo, ini uangnya." ucap Dio sambil menyerahkan uang kertas.

Saat menunggu Rian membeli makanan. Dio yang sedang memperhatikan sekitar terganggu pemandangannya dikarenakan ada dua orang berbeda jenis kelamin duduk bermesraan di bagian pojok food court.

About TimeWhere stories live. Discover now