008.Study//Home

702 47 0
                                    

Agler melajukan motornya memecah jalanan ibu kota yang sudah ramai dengan pengguna kendaran roda dua dan empat.

Adinda mengekor dari belakang, ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang berbeda dengan Agler yang sudah seperti rosy.

Agler melirik spion-nya, tampak Adinda dan motor vespa pinknya.
Ia memelankan laju motornya.

Saat berada dilampu merah, Adinda bersebelahan dengan Agler, membuatnya membuang muka, enggan menatap kakak kelasnya yang memperhatikannya sejak tadi.

Apaan sih anjir liatin gua mulu, gerutunya dalam hati.

Agler masih memperhatikan Adinda dari motornya,“Cil!”panggil Agler menepuk vespa Adinda.

“Apa?”tanya Adinda.

“Besok jangan lupa pake helm bogo,”peringat Agler membuat Adinda mendelik kesal.

“Ogah!”jawab Adinda melajukan motornya saat melihat lampu telah berubah hijau.

Sial!batin Agler.

Ia melajukam motornya menyusul Adinda yang sudah berbelok ke area Komplek Akademik.Mereka ini satu tempat bimbel hanya beda kelas.

Agler mengekori Adinda dari belakang melewati lorong menuju parkiran.

Agler dengan sengaja membunyikan klaksonnya sebanyak tiga kali, membuat orang-orang yang berjalan kaki didepan mereka menoleh ke arah mereka.Adinda menaikan kecepatan motornya.

Nyebelin banget sih,gerutunya dalam hati.

Sesampainya di parkiran Agler membunyikan klaksonnya,“Cil,bimbel apa lu?”tanyanya.

Adinda melepas helmny,melirik Agler yang masih menunggu jawabannya.

“Inggris.”jawab Adinda berjalan melewati Agler yang masih duduk diatas motor ninja merahnya.

Agler turun dari motornya mengikuti Adinda yang masuk ke dalam gedung.
Mereka berdiri bersebelahan didepan lift.

Agler menyenggol lengan Adinda, membuatnya menoleh menatap penuh kekesalan.

“Apa sih?”tanya Adinda mendelik kesal.

Entah kenapa Adinda jika di dekat Agler darahnya seperti mendidih. Bawaannya ingin marah saja.

“Lantai berapa?”tanya Agler.

“Empat.”jawab Adinda.

“Ouh sama, kelas?”tanyanya lagi.

“1-A”jawab Adinda mencari kartu membernya dalam tas,jika tak terbawa auto balik lagi.

“Gua kelas 2-A”ucap Agler.

Namun Adinda mengabaikannya, ia sedang sibuk mencari kartu identitasnya.

Pintu lift terbuka.

Agler masuk.

“Ga naik cil?”tanya Agler bediri memegang pintu lif agar tidak tertutup,matanya menatap Adinda yang masih diam ditempat.

“Eh iyah,”jawab Adinda masuk kedalam.

“Nyari apasih?”tanya Agler melirik tas Adinda.

“Kartu.”jawab Adinda menemukan kartunya.

“Ouuh ini.”ujar Agler menunjukan kartu identitasnya.

KETOS VS KETUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang