2. Apa?!

29 2 0
                                    

Beberapa minggu berlalu... dan gue masih tertarik sama Farrel, Tapi setiap dia ngajakin gue ngobrol gue cuma jaim aja..

Dan sekarang gue ada di kantin sama Salma.

Andrea kemana? Ya jelaslah dia lagi sama Gerry salah satu sohibnya Farrel.

"Dhel, lo di liatin Farrel terus tuh." Bisik Salma. Gue melihat ke belakang dengan ujung mata. "Terus kenapa?" Tanya gue.

"Lo samperin sana, gue ngga tahan liat mata elangnya... serem abis gila!" Kata Salma. "Ogah!" Kata gue lalu kembali memakan mie ayam.

"Plisss, masa lo tega liat sahabat lo ketakutan?" Mohon Salma dan mengeluarkan puppy eye miliknya. Ish, kenapa mata berbinar itu selalu bikin gue nurut sama dia?

"Fine, Gue samerin dia, tapi jangan harap gue bakal bayarin bakso punya lo!" Kata gue lalu beranjak pergi. "Iya ngga apa-apa kok!" Teriak salma.

Gue bisa melihat Farrel yang tadinya nyender di tembok sambil menyilangkan tangannya, kembali berdiri dengan tegap sambil terus menyilangkan tangannya.

"Gue tau lo bakal nyamperin gue" Kata Farrel setelah gue berdiri dengan tegap di depannya.

"Jangan geer, kenapa lo liatin gue?" Kata gue tanpa basa-basi.

"Gue cuma pengin nanya sesuatu ke lo..." Kata Farrel. "Apa?" Tanya gue.

"Kejadian beberapa minggu yang lalu itu bikin gue putus sama Aryn, Dan gue mau jadian sama lo" Katanya. "Apa?" Kata gue ngga yakin sama perkataannya.

"Guemaujadiansamalo" Kata Farrel cepat. "Ish, gue ngga denger..." Kata gue. "Ehm, gue.. gue mau... gue.. gue mau kita jadian!" Kata dia. "APAA???!!" Kata gue ngga percaya.

"Aduh... gue mau kita.."

"Iya, gue denger, tapi gue ngga mau jadian sama lo!" Kata gue, padahal sih mau-mau aja...

"Lo harus mau!" Paksa Farrel lalu mendekatkan mukanya ke muka gue.

"Ogah! Kalo gue ngga mau gimana?" Kata gue. "Gue cium" Kata Farrel lalu mendekatkan mukanya ke gue lagi, refeleks gue bilang "Mau" Kata gue dan tanpa sadar Farrel meluk gue.

"Gue tau lo pasti nerima gue" Bisiknya di kuping gue. Seketika semua gelap.

Gue mengerjap-ngerjapkan mata gue bisa liat Farrel dengan senyum simringah...

"Lo di UKS, Tadi lo pingsan pas gue peluk" Kata Farrel, Gue ngga ngerti dia ngomong apa... emang dia pernah meluk gue?

"Hah?" Kata gue bingung. "Udah deh, gue ambil minum dulu ya

sayang..." Kata Farrel sambil mengedipkan satu matanya ke gue. "Sayang sayang pala lu peyang? Ngapain lo mangil gue kayak gitu? Emang gue siapa lo?" Kata gue setengah berteriak.

"Lo kan pacar gue!" Kata Farrel lalu berjalan ke arah gue dan berdiri di samping gue. "Sejak kapan?" Tanya gue meremehkan. "Sejak tadi pagi cantik..." Kata Farrel sambil mengacak-acak rambut gue. Gue melongo.

Seketika gue keinget sama pernyataannya tadi pagi. Sial.. dia nanggap itu beneran.

"Aku ambil minum buat kamu dulu yaa" Kata Farrel. "Stop! Ada syaratnya kalo lo mau pacaran sama gue..." Kata gue. "Apa?" Tanya Farrel.

"Ngga ada panggilan aku-kamu!" Kata gue. "Ok, tapi seenggaknya kalo rame pake aku-kamu!" Kata Farrel. "Deal!" Kata gue.

"Gue ambil minum buat lo dulu ya sayang..." Kata Farrel. "Dan ngga ada kata sayang sayangan..." Kata gue yang hanya di balas anggukan dari Farrel.

Sekolah berjalan lancar... Gue di anter pulang sama Farrel, Dan satu hal yang gue baru tau tentang dia. Dia suka banget bukain pintu buat gue.

--------------------

Farrel POV!

Gue baru tau ada cewe kayak Asadhel...

Gue pikir semua cewe itu suka sama hal romantis... Tapi tadi gue bukain pintu mobil gue buat dia aja dia langsung melotot ke gue...

Lucu juga tuh anak... Gue baru tau kalo dia punya muka blasteran, Mata abu-abu, Rambut yang lumayan panjang dan bergelombang, hidung mancung, pipi chuby, bulu mata lentik, kulit bersih dan putih dan.... Wajah yang paling cantik menurut gue saat ini..

Tapi gue ngga jatuh cinta sama dia...

Tapi ada satu hal yang pengin banget gue liat, yaitu mukanya dia kalo lagi blushing. Kayak gimana ya mukanya?

Duh, kok gue malah mikirin dia? mending gue ngerjain tugas...

Besoknya sesuai dengan rencana. Gue pengin banget liat dia blushing...

Berbagai cara gue lakuin dari genggam tangan dia, senyum andalan gue, menggang pipi dia sampe sekarang dia juga belum blushing... Gue ada di kantin sama dia.

Makan nasi goreng sambil ngeliatin dia baca buku yang tebelnya  banget-banget.

"Kamu baca apa sih?" Tanya gue yang langsung mendapat tatapan melototnya. "Kan lagi rame..." Kata gue lagi. "Ini bukan buku, ini kamus!" Kata dia lalu kembali membaca kamus miliknya.

"Kamus apaan?" Tanya gue lagi. "Bahasa Jerman." Jawab Asadhel. "Oh iya, emang kamu blasteran mana sih?" Tanya gue. "Banyak" Jawab dia. "Apaan aja?" Tanya gue lagi.

Dia menghela nafas dan menutup kamusnya lalu menatap gue. "Indonesia, Belanda, Jerman, Jepang, Inggris, sama Italia." Katanya. "Banyak banget..." Kata gue. "Kalo kamu?" Tanya Asadhel sambil mengecilkan suara saat mengeluarkan kata 'kamu'.

"Indonesia, Prancis, Belanda, sama Jerman." Jawab gue tersenyum lalu dia balas dengan senyumnya. "Besok hari sabtu jalan mau ngga?" Tanya gue. Yang di jawab dengan anggukannya.

"Dhel, gue boleh manggil lo Asa ngga?" Tanya gue saat berjalan menuju kelas. "Terserah lo aja" Jawab Asa. "Makanan favorite lo apaan?" Tanya gue memecah keheningan. "Seafood, Sate sama satu lagi apa yaa namanya?" Jawabnya, Mampus gue alergi Seafood dan ngga suka sama Sate.

"Sama satu lagi sandwich." Lanjut Asa. "Besok lo bikinin gue sandwich yaa!" Kata gue, untung gue doyang sandwich. "Gue ngga bisa masak.." Kata Asa. "Bodo amat lo bisa masak atau engga, yang jelas besok lo harus bikinin gue sandwich." Kata gue.

Asadhel POV!

Maksa banget sih nih cowo? Guekan lagi males masak... Gue akuin gue bisa masak tapi gue lagi fokus belajar bahasa Jerman. Coba Papa bukan orang Jerman.. mungkin gue udah sepenuhnya nguasain 5 bahasa...

"Yaudah, besok gue bikinin... tapi jangan nyesel kalo lo bakal

muntah-muntah." Kata gue kesel. Farrel hanya tersenyum, Manis banget senyumnya..... Batin gue.

Entah kenapa setiap dia senyum gue jadi pengin blushing... untung gue bisa nahan....

וווווווווו

A/N: Gimana? Bagus ngga?

Jangan lupa vomment Byee!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang