f o u r

129 12 5
                                    

   30 menit perjalanan,diisi dengan kecanggungan. Niall lah yang pertama kali membuka pembicaraan hanya gara-gara dia tersedak dan dengan tidak sengaja menyemburkan sisa sisa chips yang ada di mulutnya. Meskipun aku juga kebagian kena semburan chips nya,tidak apa. Aku malah senang, ya setidaknya perjalanan tidak diisi dengan keheningan.

Mereka  juga menanyakan kenapa aku lancang sekali memotong rambutku menjadi pendek. Aku hanya bisa menjelaskan sedikit,masih ada sedikit keraguan untuk berteman dengan mereka. Lagi lagi Niall menyelamatkan ku dan bersedia menjelaskan semua nya.

Aku sangat berterima kasih kepada makhluk blonde satu ini.

Disisi lain,ada Harry yang terus menatapku dengan tatapan tajamnya. Apa dia tak tahu,sedari tadi aku risih dengan tatapannya?

Kulihat,semua disini sibuk dengan kegiatan masing masing. Ada Zayn yang sedang tidur, Louis dan Niall yang sedang bergurau, ada Liam yang sibuk dengan macbook nya sembari memperingati Louis juga Niall untuk tetap tidak berisik, Harry sibuk dengan ponselnya dan terkadang dia curi-curi pandang ke arahku, dan Cassandra, dia sedang bercengkrama dengan salah satu anggota nya, yang jelas aku tidak tahu nama nya.

"Apa perjalanan masih lama?'' kalau kalian mengira aku lah yang bertanya tadi,maka jawabannya adalah benar.

Mereka dengan otomatis melihat ke arahku dan jangan tanyakan lagi,seberapa gugupnya aku sekarang karena diperhatikan seperti itu. "Masih ada empat puluh lima menit lagi,baru kita sampai." sahut Louis.

"Oh."

"Harry,apakah kau masih berhubungan dengan Belinda?" tanya Liam.

Belinda? siapa dia?

"Ya.Masih." jawabnya cuek.

"Dingin sekali sih jadi orang." cibir Cassandra.

Liam menghela napas. "Harry,kurasa dia bukan wanita baik-baik."

Bisa kulihat rahang Harry mengeras,dan di sudut mataku melihat,dia sedang mengepalkan tangan kirinya. Oh tidak,ini akan berakhir buruk. "Jaga ucapanmu Liam! Kau tidak tahu apa-apa mengenai hubungan ku dengan Belinda!"

Mungkin Belinda itu pacarnya?

"Rileks,mate. Kau tak seharusnya berbicara kasar pada sahabatmu sendiri."

"Diam,Niall! tak usah ikut campur!"

Aduh,kenapa situasi nya jadi seperti ini sih?

Kurasa aku harus membangunkan Zayn untuk meminta pertolongan.

"Zayn..." aku menggoyangkan tubuh Zayn pelan.

"Belinda adalah wanita baik! dia bahkan tak pernah memeras uangku!" teriak Harry lagi.

Please stop...

"Zayn..Zayn bangun!" kali ini aku menggoyangkan tubuhnya lebih keras.

Astaga! kenapa manusia satu ini tidak bangun-bangun? apa dia mati?

"Zayn! bangun! jangan mati! aku butuh bantuanmu!!" aku berteriak di telinga nya.

"Harry! tenangkan lah dirimu! aku bicara baik baik,kenapa kamu jadi lepas kendali!" Liam memekik sehingga membuat Zayn terbangun.

Oh,syukurlah dia bangun.

"Ada apa ini?" bisa bisa nya Zayn bertanya seperti itu,disaat semuanya panik karena tidak bisa mengontrol amarah Harry.

"Sudahlah! jangan panggil aku saat makan malam nanti!" sahut Harry merajuk.

Liam menghela napas panjang dan melihatku. "maafkan soal pertengkaran tadi,Anaya. Semua itu salahku." dia tersenyum masam.

"Tak apa Liam.Aku mengerti."

Dan semua nya kembali seperti semula. Keheningan.

~

  Waktu menjukkan pukul 1 dini hari. Sialnya aku tidak bisa tidur,karena memikirkan wanita yang bernama Belinda itu.

Seberapa berharga kah dia? sehingga Harry lebih membela nya,ketimbang Liam yang jelas jelas adalah sahabatnya sendiri.

Tapi benar kata orang orang, cinta bisa membuat kita buta.

Tiba tiba rasa haus menyerang dan memaksa ku turun ke bawah.

Rumah yang kutempati sekarang ini sebenarnya adalah markas mereka. Tapi ini terlalu kasar untuk disebut markas karena pada kenyataannya markas ini lebih mirip rumah ruma orang berkelas. Bayangan ku sebelum meginjakkan kaki disini adalah, bahwa tempat ini dipenuhi oleh tong-tong minyak tak terpakai,senjata yang berserakan,kotor. Tapi nyatanya? dugaan ku salah besar.

Saat hendak menuju ke dapur. Aku melihat seseorang duduk terdiam.

Tunggu dulu,aku tahu siapa orang itu. Dari perawakannya saja sudah jelas.

"Harry?" tanya ku memastikan.

Seseorang yang ku sebut Harry tadi pun menoleh. Oh dia benar-benar Harry.

Perlahan aku mendekat ke arahnya. Wajahnya terlihat gundah.

"Kau kenapa?' tanya ku lagi.

"Tidak apa." jawabnya singkat.

Aku menghela napas."mau sampai kapan?"

Dia menatapku dengan tatapan yang tak bisa diartikan. "mau sampai kapan apa?''

"Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini kepada ku? bersikap dingin? Kau tahu,aku merasa tak nyaman berada di dekatmu karena kau sepertinya...tidak menyukai ku." ujarku pelan.

"Aku tidak bersikap seperti itu." balasnya cuek.

"Lantas seperti apa?" tanyaku memastikan.

"Entahlah."

"Aku benar-benar bingung denganmu. Aku disini hanya menawarkan mu untuk berbagi cerita denganku,karena sepertinya kau sedang dalam masalah."

Dia menghela napas panjang. "Aku sedang bingung dengan perasaan ku. Di satu sisi,aku sangat mencintai Belinda,tapi di satu sisi yang lain, ada sesuatu yang mengganjal bila berada di dekatnya. Aku tidak tahu kenapa." ujarnya panjang lebar,

"Apakah kau senang menjalin hubungan dengannya?" tanyaku.

"Ya,aku senang."

"Harry,menurutku jalani saja dulu. Siapa tahu rasa mengganjal seperti itu,hanya untuk sementara.Karena kalian pasti jarang bertemu kan?"

"Ya.Bagaimana kau tahu?"

Aku menggendikkan bahu. "Entahlah,aku hanya memakai feeling."

"Oh."

"Jadi...kita berteman?" tawarku kepadanya.

"Apa nya yang berteman?

"Aduh! maksudku,apakah kau mau menjalin pertemanan dengan ku?" tawarku lagi.

"Bukankah kita sudah berteman?"

Aku melongo. "Jadi,kau sudah mengganggapku teman?"

Dia terkekeh. "Tentu saja! kau kira aku sejahat itu?"

Seketika senyuman ku melebar. Ya,setidaknya satu masalah sudah selesai.

"Mari kita berteman!!" sahutku girang dan tak sengaja memeluk nya.

Eh? kenapa disaat aku memeluknya,perutku terasa aneh ya?

.

.

.

.

SATU BULAN GA UPDATE AHAHAHAHAHAH AKHIRNYA UPDATE JUGA :)-_-

PENDEK BGT KAN INI? GAPAPA! YANG PENTING UPDATE WEEEKSS :P :P :P

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Police 66Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang