•••
Semenjak pagi dan bangun dari tidurnya, yori sudah terlihat pucat dan selalu mengeluh pusing. Mungkin karna efek kurang tidur dan memang semalaman tidurnya selalu saja terganggu karna tangisan asren yg sedang rewel2nya karna tubuhnya demam.
Ari kelua dari kamar mandi dengan berpakaian kantornya, dan langsung berjalan mendekati yori yg tengah tertidur di ranjang.
Dan langsung mengecek suhu tubuh yori yg sedikit demam"Kita ke dokter ya" Ucap ari sambil mengelus pucuk kepala istrinya dengan lembut
"Enggak usah, lagian aku gpp.. Aku cuman kurang tidur aja ko" Tolak yori
"Tapi badan kamu demam, sekalian kita periksa asren juga ke dokternya" Ucap ari lagi
"Kalau emang iya mau bawa arsen ke dokter sih aku mau aja tapi kalau aku juga ikut di periksa sama dokternya aku gak mau ya" Ucap yori
"Huft... Kenapa sih kamu susah banget kalau disuruh di periksa ke dokter, atau emang kamu takut di suntik sama dokternya" Ucap ari
Yori memutar bola matanya malas dengan apa yg di katakan ari
"Enak aja kalau ngomong, akutu gak takut ya sama suntikan emang kamu liat jarum suntikan aja udah jerit2 gak jelas" Ucap yori tak Terima
Ari hanya terkekeh saat mendengar ucapan istrinya itu
"Ya terus kalau kamu gak takut sama suntikan kenapa kamu gak mau di periksa sama dokter? " Tanya ari
"Ya aku gak mau aja di periksa" Jawab yori
Ari menghela nafasnya, percuma membujuk yori sekeras apapun pasti istrinya itu akan menolak
"Ya udah kalau gak mau, nanti aku kabarin mamah kamu buat dateng kesini biar bisa jagain kamu dan arsen selagi aku gak di rumah" Ucap ari
Yori mengangguk
"Iya gpp ko lagian juga aku kangen sama mamah" Ucap yori yg di angguki ari
Setelah itu ari langsung menghubungi Ibu mertuanya untuk bisa datang kerumahnya
"Gimana bisa?? " Tanya yori
"Bisa ko, lagian tadi kata mamah juga emang mamah lagi kangen sama arsen jadi rencana emang hari mamah kamu mau kesini" Jawab ari yg di angguki yori
"Ya udah kalau gitu aku berangkat ke kantor dulu, kalau ada apa2 kamu langsung telfon aku aja ya" Ucap ari sambil mencium kening yori
Setelah itu ari langsung melangkahkan kakinya ke arah box tidurnya arsen
"Jangan rewel ya dan cepet sembuh, papa sayang arsen" Bisik ari dan mencium kening arsen dengan pelan agar tak mengganggu tidurnya arsen
"Aku pergi, assalamu'alaikum" Pamit ari lalu keluar dari kamarnya
"Wa'alaikumsalam" Balas yori sambil terus menatap kepergian ari
Setelah itu yori mencoba untuk beranjak dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar mandi.
"Huft... Sebenernya aku itu kenapa sih?? " Monolog yori sambil terus bercermin di kaca yg ada di kamar mandi
Wajahnya terlihat sangat pucat sekali, dan saat itu yori memcoba untuk berpikir sejenak dan dia kembali teringat akan sesuatu yg memang belakangan ini selalu membuatnya bingung
Dengan cepat yori langsung keluar dari kamar dan melangkah ke arah laci yg ada di samping ranjangnya, yori mencoba mencari sesuatu benda yg memang sangat dibutuhkan untuk sekarang ini
"Nah.. Akhirnya ketemu juga" Ucap yori setelah menemukan barang yg memang di carinya tadi
Dan dengan cepat yori langsung kemari bergegas masuk ke dlm kamar dan langsung mengecek sesuatu yg memang belakangan ini selalu membuatnya bingung dan cemas