5

486 25 4
                                    

•••

Dari beberapa jam yg lalu yori sudah di pindahkan ke ruang rawat inap nya, dan dengan setianya ari masih tetap menjaga yori yg memang sampai sekarang belum sadar dari rangsangan obat biusnya

Ari tak tega jika harus melihat keadaan istrinya terbaring lemah seperti ini dengan keadaan bibirnya yg pucat dan selang infus yg menancap pada punggung tangan kirinya dan oksigen yg terpasang di hidungnya

"Masih betah aja tidur" Gumam ari sambil terus mengusap keringat yg mengucur di dahi istrinya

Tak lama setelah itu tangan yori sedikit bergerak dan perlahan mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan cahaya yg masuk pada retina matanya

"Nghhhh.. " Lenguh yori

Hal itu membuat ari tersenyum senang, akhirnya istrinya itu siuman

"Awwssss... " Ringis yori sambil memegangi perutnya yg sedikit terasa sakit

"Kamu kenapa?? Mana yg sakit?? Aku panggilin dokter ya" Ucap ari dengan khawatir saat mendengar ringisan yori

Yori hanya menggeleng lemah

"Bayi aku" Lirih yori

Ari tersenyum dan dengan cepat mencoba membawa yori ke dlm dekapannya

"Dia baik-baik aja karna dia tau mamanya juga kuat" Ucap ari sambil mengecup puncak kepala yori

Yori tertegun saat mendengar apa yg dikatakan ari, apa ari sudah mengetahui kehamilannya fikir yori

"Kenapa kamu kaget ya, karna aku tau kamu hamil" Ucap ari seperti memang tahu apa yg sedang yori fikirkan

Yori menunduk merasa bersalah karna telah menyembunyikan kehamilannya yg kedua ini kepda ari, jika saja yori jujur mungkin ini tidak akan terjadi

"Maaf.. " Lirih yori

Ari terkekeh gemas saat melihat yori seperti ini

"Kenapa kamu gak coba jujur aja sama aku hmm??" Tanya ari

Saat itu yori semakin merasa bersalah dan menangis sejadi jadinya

"Hiks... Maaf aku gak jujur sama kamu hiks.. Tapi itu aku lakuin tadinya cuman buat sementara aja karna hiks.. Aku tadinya mau kamu tau aku hamil pas kita ngerayain ulang tahun pernikahan kita yg ke3 biar itu jadi kado aku buat kamu hiks... Tapi itu justru hiks.. Buat aku harus kehilangan anak kita hiks... Maaf" Jelas yori dengan masih terisak

Ari tersenyum saat mendengar penjelasan istrinya itu, ia baru ingat jika memang beberapa hari lagi merupakan anniversary pernikahannya dengan yori yg ke3

"Stttt.. Udah gpp, yg penting sekarang kamu dan baby baik-baik aja aku gak akan salahin kamu tapi yg yg penting buat kedepannya kalau ada apa-apa kamu harus jujur ya sama aku gak bolah ada yg di tutup tutupi paham" Ucap ari yg di angguki yori

"Makasih.. Aku sayang kamu" Ucap yori sambil memeluk ari

"Sama-sama... Aku lebih sayang kamu" Balas ari memeluk yori

Ari terus mengecup pucuk kepala istrinya dengan sayang, ia bersyukur memiliki istri seperti yori dan ari tak pernah menyesal menikahi bidadarinya ini

"Arsen dimana?? " Tanya yori

"Kamu tenang aja, arsen aku titipin dulu ke mamah papah kamu dan ada mba Dewi juga yg jagain di ruang rawat nya" Ucap ari

"Tapi aku pengen ketemu arsen ri... Aku kangen dia" Ucap yori dengan wajah merajuk

Ari terkekeh saat melihat yori seperti ini

"Tapi tadi kata dokter kamu harus banyak istirahat dan jangan terlalu banyak gerak jadi nanti aja ya ketemu arsen nya" Ucap ari

Yori menggeleng dia tetap ingin  menemui arsen putra pertamanya yg saat ini juga sedang sakit

"Kamu inget kan kamu lagi hamil jadi nurut ya" Ucap ari

Yori langsung diam dan tak merajuk lagi saat ari mengatakan itu, yori tak boleh egois ia juga harus memikirkan keadaan bayi yg sedang ia kandung

"Tapi aku mau kamu bilangin ke dokter kalau aku mau sekamar inap sama arsen ya" Ucap yori dengan puppy eyes-nya

Jika sudah seperti ini ari tak bisa menolak keinginan istrinya

"Iya nanti aku coba ngomong sama dokternya, udah sekarang kamu istirahat lagi yah biar babynya juga ikut istirahat" Ucap ari sambil mengelus perut yori yg sedikit membuncit

"Ishhh masa kamu nyuruh aku tidur lagi sih, baru juga aku bangun" Kesal yori

"Ya gpp biar kamu cepet sehat kalau kamu tidur terus" Ucap ari

Yori mendelik kesal

"Terserah" Ucap yori

"Lagian udah malem juga jadi good night mamah and good night baby" Ucap ari mencium kening dan perut yori bergantian

"Tidur yg nyenyak ya sayang, jangan buat mama kamu kesakitan lagi kaya tadi... Papa sayang baby" Ucap ari tepat di depan perut yori dan mengecup pelan perut istrinya

Yori yg melihat itu hanya tersenyum

"Baby juga sayang papa... Good night too papa" Balas yori mencoba membalas ucapan ari pada anak yg masih ada di perutnya

"Udah ya tidur" Ucap ari sambil mengusap kening yori

"Tapi peluk... " Rengek yori

"Gimana meluknya sih yang... Kan susah" Ucap ari

"Ya kamu juga ikut tidur di sebelah aku jadi nanti gampang buat meluknya" Ucap yori

"Emang muat gitu?? Nanti kamu malah kesempitan lagi" Ucap ari

"Ishhh.. Kan kasurnya juga masih lebar ri" Ucap yori

"Tap___"

"Udah ishh.. Jangan banyak protes lagian juga ini yg mau di peluk juga babynya bukan aku" Ucap yori

Ari terkekeh

"Babynya apa mamanya?? " Goda ari

"Babynya lah" Ucap yori

"Mamanya kali" Ucap ari

"Babynya ri ishhh" Ucap yori

"Mamanya pasti" Ucap ari lagi yg membuat yori semakin kesal

"Iya mamanya udah puas?? Jadi cepet tidur di samping aku terus peluk akunya cepet!! " Sentak yori yg membuat ari terkejut dan langsung naik ke kasur dan membaringkan tubuhnya di samping yori

"Peluk!!! " Pinta yori

"Iya iya... Maksa banget sih" Ucap ari yg membuat yori terkekeh

"Udah tidur... " Perintah yori

"Iya" Ucap yori

Cup...

"Good night papa" Bisik yori setelah mengecup sekilas bibir suaminya

Dan ari hanya terkekeh saat yori melakukan itu

Cup...

"Good night too mamanya arsen and baby" Bisik ari setalah mencium kening istrinya

Dan setalah itu mereka terlelap bersama.















TBC






Gimana part ini??

Kalau udah baca ceritanya langsung kasih bintang ⭐ dan comment ya biar nanti aku cepet buat next nya

Sekian Terima gajih😂

familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang