"Angel berhati iblis!" Ujar alan, yang menyeka bekas darah yang ada di sudut bibirnya secara kasar.
***
Hari yang cukup sangat melelahkan untuk ara kali ini, hari yang membuat dia lelah akan tenaga, letih akan hatinya akibat perbuatan seniornya saat di kampus tadi.
Hari ini setelah kejadian tadi ara langsung pulang ke rumahnya dan tidak ada niatan sedikit pun untuk pergi atau mampir bahkan singgah ke tempat yang lain, karna menurut dia sekarang tempat yang tepat saat ini adalah rumah dan kamarnya.
Sesampainya di rumah, dia merasa lega bahwa tidak ada siapa-siapa di rumahnya, bisa dia tebak sang ayah sibuk akan pekerjaannya dan ibunya pasti sedang berada di rumah neneknya di daerah bogor.
Semenjak kakaknya nando berkuliah di luar negri karna suatu hal, kedua orang tuanya malah menjadi lebih sibuk sang ayah sibuk kerja sang ibu lebih sering menghabiskan waktu di rumah neneknya yang ada di bogor. Meski keluarga nya terlihat baik-baik saja, itu hanya terlihat dari luar di dalamnya tidak ada yang pernah menyangka.
Ara bersyukur di rumah tidak ada orang, karna tidak akan ada yang menanyakannya apa yang barusan saja terjadi di kampus yang menyebabkan muka sang anak tercinta bertekuk lesuh dan masam.
"Tidak akan ada yang perduli" Batinnya, sambil tersenyum yang bisa di artikan senyuman itu melihatkan bahwa betapah perih, luka dan rapuh dirinya.
Ara yang sekarang sudah berada di kamarnya langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur yang sangat empuk, tanpa terlebih dahulu melepaskan pakaian yang masih melekat pada tubuhnya.
Saat dia sudah mulai memejamkan matanya, bunyi notif aplikasi yang berada di smartphonenya berhasil membuka lagi pejaman mata itu. Muncul beberapa notif line yang dia lihat di lockscreen iphonenya.
LINE.......
Nurul Zhafira:
Lu udah di mana nyet?Amelia Meheda:
Ra are you oke?Shafa Hania:
Ra, lu udah di rumahkan? kalo udah kabarin yahDamayanti luthfiana:
Ara dimana?Dia tersenyum melihat notif line yang di kirim oleh para teman-temannya, dia tidak menyangka bahwa teman-temannya sangat begitu perhatian terhadap dirinya sekarang. Dan yang membuat hatinya tersayat adalah, masih ada orang yang melihat dia selayaknya manusia dan bukan sampah.
Tetapi tidak dengan satu notif line yang baru saja tidak sengaja dia lihat.
Alan Nugroho:
Gua minta maaf, besok ada yang mau gua jelasin ke elu ra
(read)"Mau apa lagi si nih orang, ga ada hentinya" Tanpa perlu dia balas, ara langsung meletakan smartphonenya itu di atas nakas dan memejamkan matanya sambil menghembuskan nafas yang kasar.
***
"Hari ini adalah hari trakhir masa OSPEK, saya selaku ketua panitia berterima kasih kepada para peserta dan panitia, yang sudah ikut serta dalam mensukseskan kegiatan dan acara ini, meski masih banyak sekali kekurangan dalam acara ini. Tidak terasa sebentar lagi waktunya kita harus menutup kegiatan ini, karna kita juga yang membuka maka kita juga yang seharusnya menutup dengan melepaskan balon yang sudah kita pegang sekarang" Ujar alan, yang sedang berada di halaman fakultas teknik.Banyak sekali hal-hal yang terjadi selama orientasi kali ini, yang membuat dia bingung akan dirinya dan yang paling dia tidak mengerti mengapa dia begitu tega dengan gadis yang baru dia kenal selama masa orientasi yaitu Nadhira Zhafira.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU SEDANG MENCINTAI "MU"
RomanceKu sudah mengenal "dia" sejak lama! Sejak semua orang belum mengenal dia seperti sekarang dan mengaguminya. Ku kenal dia sejak lama tapi aku tidak tau sejak kapan perasaan ini ada? Sejak kapan perasaan ini berkembang dan tumbuh. Pov Nadhira "Ku meny...