Part 2

999 78 6
                                    

..
Baekhyun menatap nanar apartemen besar di depannya. Hatinya benar - benar menjerit untuk lari sejauh mungkin dari tempat itu. Tempat itu adalah kehancuran yang menunggunya untuk datang, demi sahabatnya.

Dengan kaki yang gemetar ia melangkah masuk. Suara langkah kakinya bagaikan alunan musik kematian. Ia benar - benar di penuhi akan rasa takut. Tapi melihat Rose yang putus asa, ia sungguh tak mampu.

Tap.

Langkah kakinya berhenti di depan sebuah apartement mewah bernomor 614.

Dengan tangan gemetar ia menekan beberapa digit angka yang di katakan Rose lalu pintu berayun terbuka.

Setelah menarik napas panjang Baekhyun melangkah masuk dan langsung menuju ke kamar Chanyeol yang tengah mabuk berat.
Sementara Rose telah pergi beberapa menit yang lalu setelah membuat suaminya mabuk berat.

Baekhyun menatap dalam wajah tenang Chanyeol. Ia hendak menyentuh wajah Chanyeol tapi tiba - tiba saja sebuah tangan mencekal tangannya erat. Dan Chanyeol menatap matanya tajam.

"Apa yang kau lakukan?"
Nada suaranya juga tak kalah dingin.

Baekhyun membeku sesaat lalu langsung menghindari tatapan menusuk Chanyeol.

"C-Chanyeol.. A-aku.. Aku--"
Baekhyun tak mampu menjawab karena tubuhnya gemetar hebat.

Tiba - tiba saja Chanyeol membanting tubuhnya ke atas ranjang dengan kasar. Baekhyun meringis pelan saat cekalan Chanyeol makin erat.

"Inikah dirimu yang sebenarnya? Namja sok polos yang hendak menggoda suami sahabatnya sendiri? Cih! Menjijikkan"
Kata - kata Chanyeol menghantam hatinya telak. Rasa sakit ini benar - benar membuatnya ingin menangis meraung. Namun, ia menahannya sekuat tenaga. Ini semua demi sahabatnya!

"Iya.. Inilah aku yang sebenarnya! Tidurlah denganku malam ini atau aku akan mencelakai istrimu!"
Baekhyun menatap Chanyeol dengan tajam. Walau sebenarnya ia ingin pergi sejauh mungkin. Ia benar - benar telah membuang harga dirinya. Dalam hati ia memohon ampun pada Tuhan karena telah melakukan hal buruk untuk pertama kali dalam hidupnya. Ia juga tak mampu membayangkan wajah kecewa bumonimnya di surga sana.

"Kau pikir kau bisa?"
Chanyeol mendengus pelan.

"Tentu saja. Rose pasti akan lebih mendengarkan sahabat sejak kecilnya daripada dirimu" Baekhyun menatap Chanyeol dengan seringai di sudut bibir tipisnya. Padahal ia menangis dalam hati.

"SIALAN! Baiklah sesuai maumu.. Tapi setelah ini jangan pernah ganggu keluargaku dan pergilah sejauh mungkin dari negara ini, jika tidak jangan harap kau akan baik - baik saja" Chanyeol mengeratkan cekalannya namun Baekhyun menatapnya datar.

"Deal.."
Baekhyun kembali menyeringai.

"Tapi jangan berharap aku akan bersikap lembut padamu jalang menjijikkan"
Dan dengan selesainya kalimat itu. Chanyeol langsung merobek baju Baekhyun dan melepas celana namja mungil itu dengan kasar.

Baekhyun menutup matanya erat. Tak berani melihat kehancuran di depan matanya.

Dan Chanyeol membuktikan kata - katanya. Tanpa pemanasan apapun Chanyeol langsung menyatukan tubuh mereka. Hingga baekhyun menahan jeritan kesakitannya. Hancur sudah. Masa depannya telah hancur. Air mata Baekhyun akhirnya mengalir juga.

Chanyeol tertegun sejenak melihat lubang pink yang berdarah itu. Namun karena ia masih di kuasai amarah ia tak memikirkannya. Dan tanpa menunggu Baekhyun terbiasa Chanyeol langsung menggerakkan tubuhnya.

"Jangan terlihat sok suci. Air matamu tak membuatku iba. Aku malah semakin membenci dan ingin menghancurkan jalang menjijikkan sepertimu"
Kata - kata Chanyeol membuat Baekhyun semakin hancur. Tak hanya tubuhnya yang remuk tapi juga hatinya.

"heh siapa bilang.. Aku hanya mencoba merasakan keperkasaanmu Park Chan-yeol"

"Dasar jalang"

'Tuhan.. Ampuni hambamu yang kotor ini.. Appa.. Umma.. Maafkan Baekhyun'

.

Baekhyun menatap dalam wajah damai Chanyeol yang tengah terlelap. Air matanya tak berhenti mengalir sejak tadi hingga membengkak.

Dengan menahan sakit di sekujur tubuh baekhyun memungut celana, bajunya yang robek dan jaket. Setelah ia pakai dengan penuh perjuangan Baekhyun kembali menatap Chanyeol.

"Park Chanyeol, mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita. Aku harap kau selalu bahagia bersama Rose.. Aku akan pergi jauh bersama rasa terlarang ini.."
Baekhyun menundukkan wajahnya dan mengecup sekilas bibir Chanyeol.

"Selamat tinggal Chanyeol.. Aku mencintaimu.. Dari dulu dan seterusnya.."
Susah payah Baekhyun bangkit dan berjalan pelahan keluar dari kamar Chanyeol. Saat pintu tertutup Chanyeol membuka matanya.

.

Dengan tertatih Baekhyun terus berjalan. Namun langkahnya mendadak berhenti saat Tuan Park, Nyonya Park dan Rose berdiri di ruang tamu.

"Byun Baekhyun apa yang kau lakukan di tempat anak dan menantuku!?"
Tuan Park menatap Baekhyun tajam. Baekhyun diam, tak mampu mengatakan sepatah katapun.

Tatapan tajam Tuan Park jatuh pada leher Baekhyun yang di penuhi bercak merah.

Tatapan Tuan Park kian tajam.

"Jangan bilang jika kau baru saja menggoda anakku!?"

Baekhyun menunduk. Tak berani menatap Tuan dan Nyonya Park.

Tanpa di duga Nyonya Park berjalan mendekati Baekhyun

PLAKK!

Suara tamparan keras itu menggema di apartemen besar itu. Saking kuatnya tamparan Nyonya Park, sudut bibir Baekhyun robek dan pipi seputih porselen itu menampakkan jejak tangan yang berwarna kemerahan.

"Aku tak menyangka jika kau tega melakukan semua ini pada sahabatmu sendiri Baekhyun. Kau benar - benar tak tau malu!"
Nyonya Park yang biasanya lemah lembut kini tampak tak bisa mengendalikan amarahnya.

"Rose bagaimana bisa namja menjijikkan ini bisa masuk dan bahkan menggoda suamimu?" Rose tersentak sesaat lalu langsung mengubah wajahnya seolah ia kebingungan.

"Tadi aku mengobrol dengan Baekhyun disini Appa, lalu aku keluar sebentar untuk mengambil kiriman dari mama, lalu saat aku mau kembali aku bertemu Appa dan Eomma di lobby.. Dan kita kesini bersama. Kupikir Baekhyun segera pergi setelah ia pamit ke kamar mandi"

Baekhyun tersentak kaget mendengar kata - kata Rose. Ia menatap Rose tak percaya. Walaupun mereka harus berbohong tapi kata - katanya terlalu kejam untuknya. Seolah Baekhyun benar - benar berniat menggoda suaminya.

"BENAR - BENAR TAK TAU DIRI! SETELAH KELUARGA ROSE BANYAK MEMBANTUMU DAN BAHKAN ROSE ADALAH SAHABATMU KAU TEGA MEMANFAATKAN KEBAIKANNYA KAU MALAH MENGHIANATINYA! KAU SANGAT MENJIJIKKAN BYUN BAEKHYUN! PERGI!"
Tanpa di duga Tuan Park menyeret Baekhyun keluar dari apartemen dengan kasar.

Tuan Park menghempas kasar tubuh Baekhyun ke lantai lorong apartemen.

"PERGILAH SEJAUH MUNGKIN DARI KELUARGAKU! JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU DENGAN TANGANKU SENDIRI! JALANG SEPERTIMU TAK PANTAS HIDUP DI DUNIA INI! aku yakin orang tuamu menangis darah di atas sana melihat kelakuan anaknya!! Jangan pernah menunjukkan wajahmu di hadapanku atau keluargaku lagi!"

Blam!

Pintu apartemen itu di tutup kasar. Meninggalkan Baekhyun yang menangis di lantai sendirian dengan beberapa tetangga apartemen yang tadi keluar mulai mencibirnya terang - terangan.

'Cabut nyawaku Tuhan.. Aku tak sanggup.. Rasanya sangat menyakitkan untukku'

Jika mencintaimu rasanya sesakit ini. Aku berharap aku tak pernah bertemu denganmu. Namun, itu hanyalah sebuah harapan. Pada kenyataannya, aku tak bisa menghindarinya.
_ByunBaekhyun

..
TBC

Sampai jumpa next chap😊😊

240219 20.19

[DROPPED] Child [chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang