Memutuskan Hubungan

2 0 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

Seorang pemuda sedang berusaha mencapai impiannya. Ulang. Seorang pemuda sedang berusaha mengetuk pintu rumah di hadapannya. Dia percaya kalau pintu yang sudah diketuk selama tiga kali tetapi orang yang di dalam rumah tersebut tidak kunjung keluar, berarti rumah tersebut sedang tidak ada orang. Pemuda ini mencoba mengetuk pintu untuk yang ke-2 kalinya. Namun, sang penghuni rumah tersebut masih belum keluar juga. Dia belum beruntung. Mungkin keberuntungan belum berpihak padanya. Sungguh malang. Dia mencoba untuk terakhir kalinya dan menunggu beberapa menit. Dan dia beruntung sang penghuni membukakan pintu untuknya. Dari balik pintu, terdapat pemandangan yang dapat membuat sang pemuda terjungkal kesana-kemari dan tertawa. Pemandangan tersebut menampakkan sosok kasat mata yang sedang berdiri dengan rambut panjang berwarna hitam legam yang terurai ke depan menggunakan gaun tidur putih polos yang sangat panjang hingga kakinya tidak terlihat. Saking terkejutnya, pemuda tersebut tidak jadi terjungkal. Dia langsung menutup pintu yang telah dibukakan oleh sang pemilik. Dia mengelus dadanya sambil mengucapkan "Astagfirullah," kemudian dia dengan tangan yang bergetar membuka pintu. Dan dia terkejut (part 2) karena sosok yang barusan ia lihat dengan mata hidungnya sendiri. Maksud saya mata kepalanya sendiri. Saking terkejutnya (part 2), pemuda itu pingsan. Nggak tahu kenapa. Tiba-tiba pingsan sambil berdiri gitu. Eh nggak deng, masa ada orang pingsan sambil berdiri? Yang pasti pemuda itu langsung jatuh.

Dari dalam rumah, sang penghuni yang hanya diketahui berjenis kelamin perempuan itu mendengar suara di depan rumahnya yang mirip sekali dengan suara pohon tumbang. Karena penasaran, sang penghuni rumah (sebut saja si anak gadis) keluar rumah untuk melihat. Tapi setelah dilihat, diputar, dan diteliti, hasilnya tidak ada pohon tumbang. Cuaca yang cerah. Angin sepoi-sepoi. Tidak mungkin cuaca yang sangat bersahabat ini bisa membuat pohon tumbang. Lagi pula, tidak ada pohon di halaman rumahnya. Dia merasa heran, setahunya, pintu itu sudah ditutup oleh pemuda tadi. Gadis itu berbalik dan melirik ke bawah. Dia terkejut dan gelas yang berisikan cokelat panas yang dibawanya terlempar dan mendarat tepat di wajah pemuda yang sedang pingsan tadi. Pemuda itu terkejut dan terduduk sambil berteriak "HANTUUU!!!"

Gadis itu terkejut dan langsung mengelus dada sambil menetralkan napasnya. "Lo bisa nggak sih? Bangunin gua dengan cara yang lebih lazim dari pada numpahin kopi di muka gua?!!" marah pemuda itu.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE GUARDIAN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang