BTS Fanfiction || One Shoot ||

3

pinky promise

"berjanjilah pada ku,besar nanti,menikah lah dengan ku" ucap ku

"aah..tidak bisa"

"wae-yo?"

"saat besar nanti,kita harus menikah dengan orang yang kita cintai"

"aisshh..kalau begitu. coba lah untuk mencintai ku!"

"ah baiklah"

"j-jinjja? jinjja-yo?"

"nee..saat aku sudah besar. aku akan menikahimu"

"mari membuat janji!"

"aku berjanji.saat besar nanti,aku akan menikahi wanita bernama Jung Hyejin" kata nya sambil menautkan jari kelingking kita.

aku tersenyum menanggapinya.

yaaa... kira kira,begitulah janji yang di buat oleh 2 bocah yang masih berusia sekitar 6 tahun.

janji itu masih teringat jelas di otak ku.

suatu saat aku akan menagih janji ku.

tapi,aku tidak tau kapan aku bisa menagih janji itu.

Kim Seokjin. dia menghilang semenjak seminggu kita membuat janji itu.

dia menghilang tanpa memberikan kabar.

dan sekarang sudah tahun yang ke 20 setelah kita membuat janji itu.

pasti kalian akan mengira ini berlebihan.

tapi jangan meremehkan janji kita.

setiap kita berjanji. itu harus di tepati. dan itu mutlak.

aku bersiap melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ternama.

aku di minta untuk bertemu dengan Gendral Manager di sana.

aku berdiri dan mengetuk pintu ruangan tersebut.

tokk tokk...

"silahkan masuk" ucap seseorang di dalam ruangan.

tak mau membuang waktu,langsung saja aku masuk.

"permisi,saya mau melamar pekerjaan"

"ah..silahkan isi formulir ini"

aku mengangguk dan meraih formulirnya.

ku isi dengan cepat dan ku berikan kembali ke lelaki itu.

ngomong ngomong,lelaki itu cukup tampan.

dia nampak gagah dengan jas yang ia kenakan.

terlebih lagi bahunya lebar.

dia mengambil formulirnya dan mulai membaca isi dari formulir itu.

wajahnya nampak pucat.

terlihat sekali dia sangat terkejut.

aku menatapnya bingung.

apa aku salah tulis?

dia menelan salivanya dan mulai bicara.

"k-kau Jung Hyejin? benar itu nama mu?"

"iya benar..ada yang salah?"

"a-ani..ani-yo"

aku terkejut bukan main setelah ku lihat nametag dia.

nama dia Kim Seokjin?!?! apa kau bercanda?