part. 21

2.1K 111 3
                                    

Beberapa bulan telah berlalu sekarang sudah memasuki bulan ketujuh kandungan Diana.

Sudah tiga hari ini ia dan Jaehyun tinggal di rumah orangtuanya Diana, disebabkan sang adik Ji Taya akan melangsungkan pernikahan nya bersama Lee Taeyong.

Pagi ini terlihat semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing, sedangkan Diana hanya duduk cantik di ruang tamu.

______________________________________

Hari ini menjelang hari H pernikahan adek bungsu kami, Taya iya dia akan segera menikah dengan Taeyong.

Ketika semua orang sibuk mengurus pernikahan nya sedangkan gue hanya duduk diam disebabkan perut yang makin lama makin buncit, karena bukan hanya satu tapi mereka berdua di dalam.

Ketika baby Jung memasuki usia 4 bulan kami melakukan USG yang ternyata baby nya kembar berjenis kelamin laki-laki.

Duduk diam sambil ngemil ternyata juga membosankan mau berdiri pun susah, minta tolong sama Jaeh kasihan dia udah capek tiga hari ini sibuk membantu persiapan pernikahan Taya.

"Kak ke kamar aku sebentar yok" Taya datang menghampiri gue, gue mengangguk sambil dia membantu gue berdiri.

Ketika sampai di kamar Taya ternyata sudah ada bang Changwook dan Kak Zaza, gue pun langsung duduk di sebelah kak Zaza.

"Kenapa Tay? Ngumpulin Abang dan kakak disini?" Ucap bang Changwook yang heran kenapa tiba-tiba kami di kumpulkan disini.

Gue bisa ngelihat raut wajah nya Taya yang memasang wajah sedih mau nangis dia sepertinya, tak perlu waktu lama dia menangis dan berhamburan kepelukan bang Changwook.

Abang yang mungkin mengerti keadaan sang adek pun langsung memeluk adek nya itu, sambil mengusap punggungnya.

"Taya engga boleh nangis, ini udah keputusan kamu kan untuk menikah jadi ngapain Taya nangis?" Ucap bang Changwook ke Taya pelan, mungkin ia juga menahan air matanya.

"Iya Taya tau bang, tapi berat karena nanti mungkin Taya gak akan bisa ketemu kalian lagi kita berpisah bang"

Iya Taya jauh berpisah dari kami, jika kami masih bisa ke rumah mami berbeda dengan dia yang akan dibawa pergi sama Taeyong ke China.

Awalnya banyak pertimbangan dari mami supaya Taya tidak dibawa jauh ke China tapi Taeyong meminta itu karena ia harus bekerja di sana.

"Dek dengerin kakak nanti kamu bisa pulang kapanpun kamu mau, meski sendiri kamu akan tetap pulang sayang" kak Zaza berbicara sambil pindah duduk di depan Taya yang masih nangis di pelukan Abang.

Gue hanya bisa diam, air mata juga udah keluar merasa tidak sanggup juga melepaskan dia, tapi itu harus dilakukan karena itu keputusan suaminya.

"Bang, kak, Taya masih mau jadi adek bungsu kalian, masih mau di manja sama kalian apalagi sama kak Diana kalau Taya sakit siapa lagi yang bakalan Taya repotin kalau bukan kak Diana, kalau sakit aku biasanya cuma bisa manja ke kak Diana kan nanti mau manja ke siapa lagi?"

Gue udah nggak tahan hingga tangis gue pecah, yang di bilang Taya benar dia manja banget sama gue mungkin karena kita dulu kuliah satu apartment, kalau sakit juga gue yang selalu di repotin meskipun ada mami dia tetap ngerepotin gue sampai gue kesel sendiri.

"Ada Taeyong loh sayang, suami lebih enak di repotin percaya sama kakak, lagian kamu tetap jadi adek kami, adek bungsu keluarga Ji" ucap kak Zaza yang sekarang posisi duduknya disamping gue, sambil menenangkan gue yang udah terisak.

"Kok adek Abang jadi cengeng ya? Padahal besok mau nikah seharusnya bahagia dong kan mau nikah"

"Senang iya Abang tapi hari ini kan Taya terakhir jadi anak bungsu besok akan jadi istri orang, status berubah dari anak jadi istri orang meski tetap jadi anak papi mami tapi kan beda"

Hurt (Jaehyun Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang