Tidak ada hal serius yang terjadi pada Shamira hanya sajaa dia sedikit mengalami kelelahan dan lambungnya juga sedikit ada luka kecil, jadi tolong dijaga makanannya ya jangan dibolehkan makan makanan sembarangan, apa lagi yang pedas dan lagi sepertinya dia sering telat makan ya?"
"Iya dok, Shamira itu kalau disuruh makan tepat waktu susah banget, setiap mau berangkat sekolah aja ngga sarapan, kalaupun sarapan ya hari minggu saja dok. Saya sempat khawatir pada keadaannya, tapi Miranya saja yang sulit diatur"
Keluh kalista kalista pada dokter tersebut.Ya emang bener si shamira itu anak yang bandel, badan doang uda gede tapi sifat masi ky bocah esdeh:v
(author)"Hmm sabar lah bu, meski begitu bu kalista harus mengatur pola makannya, untung ini belum parah, lambungnya"
Kata dokter tersebut dengan nda yang agak ingin tertawa."Baiklah Bu kalista, saya pamit dulu, anda bisa menjenguknya sekarng"
Dokter itupun pergi meninggalkan Kalista dan meninggalkannya sendiri. Kalista pun masuk ke dalam kamar tersebut.
"Kamu sudah tidak apa-apa kan Mir?"
"Oh aunty, Mira kira siapa tadi" sambil mengelus dadanya seolah seperti orang yang tengah terkejut,namun kemudian eksprese terkejut itu berubah menjadi tawa cekikiran
"Hihihi aunty kawatir yaa sama Mira ciee cieee, bisa kawatir ternyata yaa kirain bisanya cuman ngomel ngomel ajaa"
ledeknya pada kalista sambil menjawil jawil lengan kalista."Mau pingsan lagi kamu ya, hmm" kalista mengucapkan kalimat tersebut dengan nada lembut dan dia mengelus puncak kepala gadis cantik tersebut.
"Gimana saya tidak kawatir pada kamu, kamu itu anak kakak saya satu satunya Miraa, jangan aneh aneh deeh, saya begitu juga karna saya ingin kamu jadi anak yang baik, tidak seperti laki-laki begini sikapnya" dengan nada yang agak kaku namun terasa diucapkan dengan penuh kasih sayang oleh kalista.Ya memang kalista adalah Tante Shamira, adik dari Valerry istri dari Oliver Kent yang bukan lain adalah orang tua dari shamira. Hehe belibet ngga kalian mikirnyaa.. jangan kesel yaa akutu cuman becandaa:)) (author)
"Ihh aunty jangan baper laah kan mira cuman bercandaa, ehh mira boleh peluk aunty nggak? "
Tanyanya seperti anak kecil pada kalista"Hmm tentu saja boleh sini"
"Auntyy mama sama papa kapan pulang ke Indonesia, mira kangen kan sekarang ulang tahun mira.. "
Tanpa ia sadari setetes air mata keluar menerobos mengalir lewat pipinya ia mempererat pelukannya pada kalista seolah seperti orang yang tak ingin kehilanganKalista tak habis pikir dengan ponakannya satu ini sesaat dia seperti orang yang tidak sehat, namun saat berikutanya dia terlihat seperti orang yang sedang sehat sehat saja, namun sekarang ekspresinya berubah 180° kalista agak sedikit dibuat binngung oleh nya namun bukan kalista namanya kalu dia tidak bisa mencairkan suasana, meski terkesan kaku kalista sebenarnya orang yang penyayang.
"Nanti malam mungkin mereka sudah sampai di rumah kita, kamu jangan menangis begini, kakak saya tidak akan senang melihat putri semata wayangnya meneteskan airmata" kalista berusaha menghibur shamira dengan mengusap pipinya dan mengecup puncak kepala gadis tersebut"Kamu istirahat saja dulu ya Sayang, agar keadaanmu lekas membaik, saya akan mengurus administrasi sebentar"
kalistapun merenggangkan pelukannya dan beranjak meninggalkan shamira.
Dengan mata sayu Shamira menatap punggung Kalista yang mulai menjauh dan hanya meninggalkan bayangan kemudian benar benar hilang.Sementara itu di waktu yang bersamaan di tempat lain..
Pukul 17:49
Air port Albany, New York
KAMU SEDANG MEMBACA
Shamira [SLOW UPDATE]
Teen FictionNamanya Shamira Agatta. Seorang gadis yang cantik namun sedikit kurang veminim. Shamira tidak memiliki kehidupan yang beruntung dalam hal kasih sayang orang tua, dia dibesarkan oleh Mrs. Kalista dan asisten rumah tangganya sejak masih kelas 2SD. Aya...