3

153 12 2
                                    

"Devan?!"
.
.
.

Jea kaget liat Devan yang tiba2 udah jongkok di depan dia, cowo itu senyumㅡkecutㅡ sambil natap dalem² kedua mata jernih Jea.

Jea yang sadar mata mereka bertemu langsung buang muka. Dia marah, sangat marah kepada Devan.

"Ngapain lo kesini?" tanya Jea ketus. Ah tidak, lebih datar.

"Sorry Je, gua ga bermaksud bikin lo kaya gini. Gua bisa jelasin" Ucap Devan, sambil beranjak duduk ke samping Jea.

"Gua bawa Banana milk sama Gummy bear buat lo" Tangan kanan Devan mengulurkan susu pisang itu, sementara tangan kirinya mengulurkan 1 pack besar gummy bear ke Jea.

Jea tersenyum miring melihat temannyaㅡlebih tepatnya musuhㅡ itu. Dia sangat suka apa yang Devan bawa, tapi mood Jea benar2 hancur, dan itu karena Devan. Si pembuat masalah sialan itu.

"Gua gabisa disogok." Jea bangkit dari tempat duduknya, dan turun dari rooftop, melewati Devan yang merasa bersalah ditempatnya.

Devan tidak mengejar gadis itu, dia terus diam sebelum akhirnya setelah dirasa Jea sudah pergi lumayan jauh, Devan juga turun dari rooftop. Sementara susu pisang dan gummy bear untuk Jea berakhir di tempat sampah.

❌❌❌

Lusa, pertandingan futsal antar sekolah akan dimulai. Devan bersama timnya tengah berlatih futsal dengan keras. Sementara itu, Dasha ditemani Karin dan Ran menunggu Devan di pinggir lapangan, sambil sesekali memberi semangat ke Devan.

"Van, kamu cape? Nih aku bawa minum" -Dasha, sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada Devan-nya.

"Thanks, sha" Devan tersenyum, kemudian mendaratkan bibirnya ke kening Dasha. Dasha? Auto blushing. Sementara temen2 mereka yang lain cuma cengo.

Aku dicium hyunjin rl kaksi! Gaperlu ngiri a6   -author

"Van ihhhhh" Dasha mendorong bahu lebar Devan, sementara Devan hanya terkekeh melihat adik kecilnya bertingkah menggemaskan.

Devan hanya menganggap kekasihnya ini sebagai adik. Toh mereka jadian karena bujukan teman2nya, dan saat itu Devan tidak sejatuh ini kepada Jea, dan Jea juga tidak pernah dekat dengan Devan.

Devan pikir setelah menjadi pacar Dasha, dia bisa mulai menyayangi Dasha layaknya seorang laki2 kepada gadisnya. Namun nampaknya tidak, Devan tetaplah Devan. Devan yang mencintai Jea, si bendahara osis berbadan lebih mungil dari Dasha.

"Maaf maaf" ucap Devan sambil mengusak pelan pucuk rambut dasha. Dalam hatinya, devan menyerukan lebih banyak kata maaf. Karena lama lama pasti Dasha akan tau jika Devan hanya menganggapnya sebagai adik.

Kakak adek Zone tapi pacaran, sakit mamen.
Apalagi yang friendzone tanpa status.

Devan dan Dasha masih terlihat mesra. Cih, memang tidak tau tempat. Dan, seseorang melihat mereka dengan tatapan benci, seseorang yang tau segalanya tentang Devan, termasuk perasaan dan perhatiannya kepada Dasha.

"Liat aja van, lo berani buat Dasha nangis, gua abisin lo"

❌❌❌

"Dek? Muka lo napa ditekuk mulu dah dari tadi" ucap Reon sambil mencubiti pipi adiknya.

"Bacot ah lo bang" Jea segera berdiri dari sofa, namun tangannya ditarik oleh Reon, sehingga otomatis kembali terduduk.

"Oh gitu, sekarang adek abang udah ga terbuka ke abang. mentang mentang udah gede" cibir Reonㅡkakak laki2 Jeaㅡ dan dibalas glare dari jea.

"Galau nih? Galauin siapa? Emang lo punya pacar?" oke, lancar tanpa sembelit ngomongnya. Dan Jea terus melihat ke arah kakaknya. Masih terdiam.

Reon menarik Jea ke pelukannya, mengelus kepala Jea,
"Dek, kalo ada masalah cerita ke abang. Jangan di pendem ndiri, kalo stress cepet tua lo ntar"

Tanpa sadar, Jea meneteskan air matanya. Lalu membalas pelukan kakaknya itu.Tak ingin kakaknya tau, Jea segera menghapus jejak air matanya. "Ga kok bang, gua gpp" .

"Tidur sana lo, jangan tidur kemaleman" Reon melepas pelukannya, menyuruh Jea segera ke kamar.

"Iya gua tidur. Lo jan begadang bang. Besok kuliah kelas pagi kan?"

"Iye bantet, gua tidur"

"GUA NGGA BANTET BANG"

Reon terkekeh melihat adiknya, sejak kecil Jea memang menggemaskan dan manja. Jangan lupa, Jea juga sangat menyebalkan.

Reon tau Jea tadi menangis, karena punggungnya terguncang. Tapi Reon tidak ingin menanyakan masalah Jea dulu, sudah malam. Lagi pula adiknya butuh istirahat.

"Kapan kapan aja gua tanyain. apa atau siapa yang udah buat Jea nangis"

Reon berjalan menuju kamarnya sambil bersenandung kecil, bersiap pergi ke dunia mimpi.

❌❌❌

Bismillah cepet apdet. Amin
maklum sibuk :')
Jangan lupa Voment nya kakskiii
kang nyimak, hargai aku bisa hmmm





Salam hangat!
Selaikacanggg

Friendshit✔Where stories live. Discover now