Hari ini pertandingan Futsal, Devan sama temen2ntya udah bersiap dipinggir lapangan.
Jea milih duduk agak belakang, bareng salsa so pasti. Sementara Dasha sama temen2nya udah heboh teriak2 di kursi paling depan.
Devan ngeliat sekeliling, nyari sesuatuㅡlebih tepatnya seseorangㅡ dan di saat bersamaan, kedua mata Devan ke kunci di tatapan Jea.
One...
.Two...
.Three...
.Four....
.Five!
Jea memutuskan tatapannya sepihak, sementara devan masih terus memperhatikan Jea, Dasha yang barusan melihat kejadian itu ikut menoleh kearah Jea lalu turun menemui Devan, permainan masih sekitar 20 menit lagi.
"Hai sayang!!! Semangat" ucap dasha saat sampai didekat Devan. Devan membalas kata2 dasha sambil tersenyum. "Thx sha"
Mereka bicara banyak, Dasha keliatan sangat bersemangat, tapi Devan hanya membalasnya dengan senyuman, dan beberapa ucap singkat.
Pertandingan dimulai, Jea tak terlalu memperhatikan. Dia masih terlalu stress tentang dirinya,devan, dan dasha.
"Cinta segitiga?" monolog Jea.
Terlihat di papan skor, tim devan lebih unggul, dan sebentar lagi waktu habis, Peluang menang dari tim Devan tentu jauh lebih banyak.
Prittttttt!..
Peluit dibunyikan wasit, permainan usai dengan hasil akhir 4 : 2. Lumayan, setidaknya mereka kembali menang.
Tim Devan berdiri di tengah lapangan sambil sang kapten, mengangkat tinggi piala yang mereka dapatkan.
Sorakkan penonton, terlebih para siswi memenuhi ruangan. Entah mana yang mereka teriakkan, tentang senang karena tim jagoan mereka menang, atau...
Rombongan cogan dengan keringat mengucur, yang terlihat sexy?
❌❌❌
Devan dan tim nya sedang duduk, bersama juga dengan Dasha.
Jea akan keluar dari ruangan itu, namun tangan Raga menahan tangan mungil milik jea.
"Mau kemana? Temenin gua" ucap Raga sambil tersenyum.
Sial, sangat manis.
Salsa masih cengo. Tumben seorang Raga menahan Jea, padahal biasanya mereka jutek jutek aja. Salsabila, are u jealous ?
"Je gua duluan ya, cape mau pulang" -salsa, sambil tersenyum kecut. Belum sempat dijawab, salsa sudah beranjak pergi dari tempat itu.
Jea mengulum bibirnya, untuk apa Raga menahan Jea? "Ada apa, ga?" tanya Jea, sedikit mendongak.
Raga kembali tersenyum, bagaimana bisa Jea semenggemaskan ini?
"Disini dulu, lo dijemput abang lo ga? Kalo ga, ntar gua anter." ucap Raga mengusak rambut Jea yang beraroma strawberry.
"Ngga dijemput Ga, eum oke deh"
Raga menarik Jea untuk duduk disampingnya, agak jauh dari posisi teman2nya, menghindari Devan, tentu saja.
"Ga, nih tadi gua sempet beli minum. Buat lo ya" Jea menyodorkan sebotol minuman yang tadi dibelinya di koperasi sekolah, sudah tidak dingin.
"Thanks, ga perlu repot2 juga je"
Jea terus memperhatikan Raga yang terus sibuk dengan minumannya, sambil sesekali mengelap keringat di pelipis raga dengan handuk kecil yang ada di tas Raga.
Devan sejak tadi memandang keduanya, dengn ekspresi yang mulai berubah datar.
Mereka ada hubungan? -Devan.
❌❌❌
"Makasi udah nganter" ucap Jea kepada Raga, saat cowo itu berhenti di depan rumah Jea, sambil melepas helm fullface milik raga. Menyerahkannya kembali.
Raga hanya membawa satu helm, bersama motor sport kesayangannya. Jadi dia menyuruh Jea untuk memakai helm itu.
"Buat jaga2 biar lo tetep baik2 aje" ucap raga tadi.
"Sans elah, gua balik ye. bye"
"Byeee"
Jea melambaikan tangannya, sementara motor raga mulai melesat di jalanan.
"Widih cakep juga cowo lo dek" itu Reon, yang menggoda Jea sambil membuat pergerakan naik turus pada kedua alisnya, dan mengeluarkan smirk.
Jea hanya memutar malas kedua bola matanya, abangnya memang tidak pernah berubah sejak kecil, selalu menggoda Jea.
"Dih bukan cowo gua bang" Jea meneruskan jalan untuk melewati pintu rumahnya. Saat sampai disamping Reon, jea sengaja menabrak bahu sang abang. sementara Reon hanya melirik.
Jea terkekeh, dan kembali berjalan menuju surgaㅡkamarnyaㅡ.
Reon tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, adiknya sangat aneh sekarang. Baru kemarin malam Jea terlihat sangat unmood. Tapi kali ini, Jea terlihat sangat bahagia.
"Tuh cowo keknya yg buat adek gua seneng" monolog Reon, dan Reon segera ke dapur untuk memasak. Hari ini jadwal memasak Reon, jadi setiap hari mereka gantian, setidaknya selama seminggu ini. karena asisten rumah tangga mereka sedang pulang kampung.
Jadi, Raga yang bisa buat Jea melupakan masalahnya?
TBC.

YOU ARE READING
Friendshit✔
Teen Fiction"There are a million ways to lose someone you love" - H.C. Paye . . . -Colab with @XxWhyxoN [🍁] your sw3tgxrl