protecting you - 06

656 88 10
                                    

08.00 a.m

Keramaian di bandara Charles De Gaulle-Paris terlihat sangat jelas dihadapan dua pasangan yang sedang menunggu keberangkatan ke Korea.

"Kenapa senyum-senyum?" Jongin mengawali pembicaraannya dengan Jennie, disisi lain Rose dan juga Jaehyun pergi untuk meminum kopi sebentar.

"Nggak, kangen banget sama suasana di Korea" jawab Jennie yang disusul dengan cengiran.

"Sebentar lagi ya!" Ucap Jongin dengan usapan halus dirambut Jennie dan senyuman terulas dibibir manis Jongin.

Lucas, dia sedang nongkrong di starbucks sendiri. Alih-alih minum americano sambil menunggu keberangkatan, dia malah menggoda perempuan disana. Dasar jones.

Menempuh perjalanan Paris-Seoul membuat mereka sangat kelelahan lebih-lebih kepada dua sejoli yang sangat bersenang-senang diwaktu penerbangan.

"Akhirnya kita sampai juga Jong!" Teriak Jennie dengan berbinar kepada Jongin yang masih dibelakangnya.

"Iya nih, pulangnya nanti aku anterin atau nggak?"

Jennie sangat bersemangat saat itu. Tapi, Jongin terlihat sangat pucat dia terlihat sangat kelelahan bahkan bibirnya sampai membiru.

"Nggak usㅡ kamu sakit ya? Pucet banget!,"

"Lucas!" Teriak Jennie, sontak sang empunya terkaget sampai melepaskan genggaman kopernya.

"Jong, kamu harus ke rumah sakit ya?" Tanya Jennie dengan sangat khawatir.

"Udah nggak usah, mendingan aku anterin kamu" Jongin dengan senyumanya.

"Enggak! Lucas pokoknya kamu harus anter kakak kamu ke rumah sakit ya!" Bukan pertanyaan melainkan perintah, Jennie sangat khawatir saat ini.

"Aku bisa pulang sama Rose dan Jaehyun"

Jennie berusaha menenangkan Jongin yang sudah mulai sangat lemas, Lucas dengan cepat mengalungkan tangan Jongin ke pundaknya.

♡♡♡

Di kamar nya, Jennie sangat gelisah. Dia ingin sekali melihat keadaan Jongin saat ini, tapi hujan turun cukup deras membuat Jongin yang tadi berbicara bersama Jennie lewat telepon tadi akan khawatir juga kalau Jennie keluar saat hujan, apalagi malam-malam begini.

Sebetulnya keadaan Jongin sudah cukup membaik setelah Lucas membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa sebentar.

"Jongin!"

Jongin sangat terkejut saat dia melihat Jennie sudah berada di rumahnya. Dia memaksa Rose untuk mengantarkannya.

"Kamu kenapa kesini?" Tanya Jongin dengan nada bicara kaget.

"Dia maksa suruh nganterin, padahal di luar masih hujan" Kali ini Rose yang menjawab, membantu Jennie yang kelihatannya merasa bersalah.

"Maaf Jongin, aku sangat khawatir sama kamu. Aku nginep disini ya? Rose biar pulang"

Jongin menangguk, kenapa tidak? Pastilah Jongin sangat senang. Karena yang menjaganya adalah orang yang dia cintai.

"Kamu udah nggak apa-apa kan?" Tanya Jennie dengan nada terisak. Entah mengapa Jennie sangat sakit saat ia melihat Jongin sakit. Walaupun, belum lama mereka kenal tapi raga mereka sudah menyatu.

"Jangan nangis, aku udah nggak apa-apa cuma kecapekan" Ucap Jongin sambil mengelus pipi Jennie yang sudah dipenuhi air mata. Tatapam Jongin tidak main-main kali ini, dia tahu bahwa Jennie sangat mengkhawatirkan dia dan dia tahu seberapa besar cinta Jennie kepadanya.

Namun ada satu hal yang Jennie belum tahu darinya.

♡♡♡

Jongin berjalan dengan sedikit lemas, pasalnya dia baru bangun tidur dan kondisinya pun juga belum normal.

'Srek srek'

"Jen,"

"Kamu disitu kan?"

Tampaknya Jongin sedang mencari Jennie yang semalam nginep di rumah Jongin dan rumahnya yang dihuni dua pria Jongin dan Lucas.

Alih-alih melihat seorang Jennie, Jongin malah melihat sticky note yang ditempel di meja makan dan disana sidah ada beberapa makanan untuk sarapan.

Selamat makan ya Jongin^^, aku pulang duluan aku tadi ditelepon Rose katanya ayah sama bunda  ku pulang. Maaf kalau nggak enak hehe~

Jennie <3

"Sial, kenapa pergi pas lagi kangennya" Ketus Jongin saat membaca sticky note yang ternyata ditempel oleh Jennie.

"Uhuk uhuk, akhh" Jongin cepat-cepat mengambil obatnya dan mulai untuk meminumnya.

"Kenapa kambuh lagi disaat seperti ini?"

♡♡♡


Disisi lain Jennie berbahagia karena ayah dan bundanya pulang untuk beberapa minggu kedepan.

"Memang tteok buatan tante paling enak!" Kata Rose antusias dengan makanan buatan tantenya itu dengan Jennie yang hanya mengancungkan kedua jempolnya sambil nyengir.

"Hubungan kamu sama Jaehyun gimana? Menikah kapan?" Tanya bunda Jennie pada Rose.

"Baik-baik aja. Nggak tahu nunggu Jaehyun aja, lagian akhir-akhir ini dia juga masih sibuk prepare buat festival nya" Jawab Rose yang sesekali menyuapi dirinya dengan makanan.

"Makin sukses aja lukisannya,"

"Kalau kamu Jennie?"

"Uhuk,"

Mendengar pertanyaan bundanya Jennie terkejut, pasalnya bundanya itu pasti belum tahu kalau Jennie kencan buta, karena ayahnya itu sayang banget sama Jennie maka harus minta persetujuan Jennie dulu kalau mau ngomong sama bundanya.

"Hei, kenapa?"

Jennie belum menjawab pertanyaan dari bundanya. Alih-alih minum karena tersedak, Jennie malah melirik-lirik ke ayahnya dan Rose.

"Jennie kencan buta" Ini kata Rose berbisik kepada bunda Jennie.

"Benar? Harus dikenalin sama bunda!" Ketus bundanya ke Jennie dengan perasaan bahagia. Akhirnya anak semata wayangnya itu tidak sendirian lagi.

"Tuhkan"

♡♡♡


"Aku kerumah kamu ya?"

"Ngapain? Kamu belum sembuh tau"

"Aku udah sehat! Kirim alamatnya ya, nggak sabar mau ketemu ayah bunda hehe"

"Ihh, iya iya"

Jongin bersiap untuk pergi kerumah Jennie, sepertinya dia semangat banget buat pergi kerumah kekasihnya itu.

Seperti yang diinginkan disisi lain bunda Jennie juga merasa antusias saat Jennie memberi tahu bahwa Jongin akan kerumah.


♡♡♡



Hargai penulis dengan meninggalkan jejak^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEAUTIFUL PARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang